Debut pertamanya sangat besar. Rei juga sudah memprogram ISS untuk menyimpan bahan bakar agar ISS bisa bertahan sampai Rei kembali.
Dalam perjalanan, Rei merasa lapar. Ia membuka bekalnya, yaitu panel surya yang ia ambil dari ISS. Panel suryanya yang diikat dilepaskan . 3 tahun setelah proses pembatuan, Maho sang komet semakin mendekat. Ekor kometnya sangat lebar dan panjang, tapi tubuh utama, yakni intinya sangat kecil. Biasanya ukurannya antara 5 sampai puluhan KM.
Berdasarkan data yang dimiliki Rei, inti komet Maho sekitar 100 meter dan beratnya mencapai 500 ribu ton. Meskipun berat, Rei harus tetap membawanya ke ISS menggunakan mesin pendorong. Dari penutup helm itu, Rei bisa melihat inti komet Maho. Rei takjub dengan ukurannya yang besar.Â
Komet yang berukuran besar itu beratnya bisa jutaan ton. Rei merasa mustahil untuk membawa komet Maho kembali ke ISS karena ukuran dan beratnya. Dirinya yang sudah jauh-jauh mencari letak komet Maho, merasa bimbang dengan ukurannya.
Jika Rei tidak membawa komet itu, ISS akan jatuh ke bumi. Lalu, Rei membayangkan kedatangan Byakuya diiringi senyumnya.
Sontak, Rei melihat adanya cekungan di sekitar. Kometnya berotasi secara perlahan dan ada cahaya matahari dari cekungannya. Tekanan gas yang tinggi membuat Rei berpikir itu adalah es kering dalam jumlah besar.Â
Beberapa saat kemudian, komet itu terbelah. Peristiwa itu memberikan kesempatan untuk Rei membawa bagian yang kecil.
Rei berpikir itu adalah keajaiban yang diciptakan oleh matahari. Rei memulai kegiatannya. Ia memasang panel surya, pembuat oksigen dan hidrogen, dan mesing utama pendorong oksigen. Dengan begitu, Rei bisa meluncurkan kapal luar angkasa mendorong komet itu.
Bagian yang kecil beratnya sekitar 600 ribu ton yang berarti 1.500 kali lebih berat dari ISS. Membawa sebongkah komet itu akan membutuhkan waktu lama.
Dikarenakan komet itu memiliki oksigen dan hidrogen, Rei tidak mengkhawatirkan bahan bakarnya dan menghabiskan waktu 2 tahun untuk kembali ke ISS.
Akhirnya, Rei kembali melihat bumi dengan hadiah yang dibawanya. Karena komet Maho sangat besar, Rei menaruh komet itu di titik paling stabil, yaitu antara bumi dan bulan, titik lagrangian. Di titik itu, Rei tidak perlu mengkhawatirkan keselamatan komet Maho. Sekarang, komet Maho menjadi bahan bakar serta pabrik terbesar untuk ISS.
