Mohon tunggu...
Muhamad Alfin Afrizal
Muhamad Alfin Afrizal Mohon Tunggu... Mahasiswa - autophile.

menulis apa yang ingin ditulis.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Manga Dr. Stone Reboot: Byakuya, Chapter 3: Alam Semesta Adalah Milik Kita

15 Juli 2021   19:10 Diperbarui: 16 Juli 2021   07:08 632
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada chapter 2, Byakuya dengan rekan-rekannya mencari solusi agar tidak terjadi kesalahan saat pendaratan. Sampai akhirnya mereka teringat dengan satu hal yang bisa membantu mereka, Rei. Bagi yang belum membaca chapter sebelumnya, bisa dibaca terlebih dahulu.

Manga Dr. Stone Reboot : Byakuya Chapter 3.

Pada awal panel, terlihat Byakuya yang bahagia sambil memegang robot Rei. Robot Rei dilengkapi dengan sistem artificial intelligence (AI). Byakuya mengatakan ia akan membuat dengan 60 chip smartphone.

Byakuya memberitahu mereka kalau dirinya sudah memindahkan data yang mungkin berguna ke robot Rei. Mulai dari teknik luar angkasa, ilmu pengetahuan bumi, hingga astronomi. Meskipun begitu, Byakuya tidak memindahkan data tentang pengetahuan umum. Byakuya pun melakukan simulasi bersama Rei.

Yakov menghampiri Byakuya dan berteriak kalau mereka tidak bisa mendapatkan data laporan cuaca. Hal itu disebabkan seluruh sistem internet di bumi tidak bekerja. Shamil merasa itu mustahil. Sebab, seperti yang Darya katakan, internet sudah dirancang agar berfungsi saat keadaan darurat.

Byakuya menjawab itu bukan masalahnya. Tapi, jika seluruh umat manusia dijadikan batu, tidak ada orang yang memproduksi listrik. Mereka panik sampai berkeringat. Lalu, mereka semua melihat ke arah luar. Gelap, seluruh bumi tak ada cahaya sedikit pun.

Seketika mereka melihat cahaya redup. Tapi, itu adalah pembangkit listrik tenaga panas yang terbakar. Dikarenakan tidak ada yang mengawasinya sejak manusia menjadi batu. Connie tak bisa menahan air matanya.

22 jam setelah proses pembatuan. Yakov sudah menyerah karena tidak ada data laporan cuaca dan itu mustahil untuk pergi ke Jepang. Tapi Byakuya mengatakan masih ada satu cara lagi. Tebakan Byakuya yaitu satelit cuaca di luar angkasa masih bekerja.  Jika masih bekerja, mereka bisa mendapatkan langsung dari satelit. Panjang gelombang elektromagnetnya seharusnya sama dengan yang di permukaan.

Byakuya mengetahui hal tersebut berkat Senku. Mereka akan menggunakan antena SG komunikasi untuk mengetahui lokasi satelit cuaca. Satelit cuaca orbit geostasioner, satelit cuaca orbit kutub, mereka mendapatkan lokasi keduanya. Mereka pun memulai simulasi.

Di satu sisi, Lillian sedang mengobrol dengan Darya. Mereka berdua sedang menimbun makanan. Bukan hanya mereka, Shamil juga mengambil sampel dan data eksperimentalnya. Connie juga membantu membawa barang-barangnya.

Mereka mendapatkan masalah lagi. Mereka tidak bisa mendapat lokasi orbit satelitnya dikarenakan sinyalnya secara berkala keluar dari orbit normal. Sinyalnya juga tidak akan bisa mecapai mereka. Waktu hingga peristiwa itu terjadi...Berdasarkan kalkulasi Tomy, sekitar 65 jam setelah proses pembatuan.

Byakuya berteriak mereka cuma punya waktu 20 jam lagi. Mereka harus menghitung rute untuk kembali ke bumi sebelum waktunya habis. Byakuya memerintahkan rei untuk menambahkan usahanya dalam proses penghitungan. Rei tidak bisa melakukannya. Byakuya langsung bertindak mengatur ulang sistem pendinginnya ke sistem air pendingin. Jika Byakuya melakukannya dengan paksa, Rei akan mengalami kerusakan.

50 jam setelah pembatuan, Byakuya melamun melihat langit-langit di angkasa. Lalu datang Lillian yang mendatanginya. Lillian mengabarkan perhitungan rute untuk kembali ke bumi berjalan mulus. Tapi kabar itu tidak membuat Byakuya senang.

Lillian mulai paham tentang perasaan Byakuya. Mereka semua datang ke luar angkasa karena tertarik akan hal itu. Begitu mereka kembali ke bumi, mereka mungkin tidak akan bisa pergi ke luar angkasa lagi. Bukan hanya mereka, umat manusia mungkin juga tidak bisa melakukannya. Byakuya hanya mendengarkan perkataan itu yang keluar dari mulut Lillian.

Lillian melakukan tarian yang membuat Byakuya kaget. Bukan hanya Byakuya yang melihat tariannya, tetapi Darya dan Yakov juga mengintip mereka. Lillian mengatakan biarkan dirinya mempertunjukkan seperti apa manusia saat menari di gravitasi nol. Byakuya menangis melihat tarian Lillian.

Seumur hidup Byakuya, ia selalu bermimpi untuk bisa pergi ke luar angkasa. Byakuya memang ingin kembali ke bumi, tapi Byakuya tidak ingin pergi sekarang. Itu yang dikatakan Byakusa sambil menangis. Beberapa rekannya pun mengeluarkan air mata setelah mendengar kalimatnya.

Lillian melihat ke arah Byakuya. Ia mengatakan ia tahu sebuah lagi dari Jepang dan menawarkan untuk didengar. Tentu, Byakuya akan mendengarkannya. Baru keluar satu kata membuat Byakuya meloto." Aku punya harapan", baru tiga kata Lillian menghentikan lagunya dan menanyakan penyebutannya sudah benar atau belum.

"Jika harapan itu terjadi kenyataan, aku ingin sepasang sayap. Di punggungku seperti burung yang memiliki sayap putih. Di punggungku~. Rentangkan sayapmu akan bebaskan dirimu dengan terbang di langit. Di bawah langit biru dan tanpa adanya kekhawatiran. Mengepaklah wahai sayapku dan terbanglah."

Begitulah lagu yang dinyanyikan oleh Lillian.  Byakuya langsung berterima kasih kepadanya berkat Lillian akhirnya ia sadar. Mereka memang meninggalkan luar angkasa, tapi ini bukan akhir bagi umat manusia. Mereka masih punya Senku dan generasi masa depan akan terbangun dengan proses pembatuan. Byakuya benar-benar meneriakkan dengan penuh semangat.

Byakuya 10 miliar persen yakin kalau ini bukanlah akhir. Mereka pasti bisa kembali ke luar angkasa lagi, yakin. Waktu Byakuya mendemonstrasikan semangatnya dipotong oleh Yakov. Yakov memberikan arahan tim pertama kembali ke bumi. 

Shamil, Darya, dan Lillian kembali ke Soyuz. Target lokasi mereka adalah Jepang. Tim pertama pun pergi meninggalkan kapal luar angkasa. 60 jam setelah proses pembatuan, tim pertama berangkat.

Begitulah chapter 3 dari manga Dr. Stone Reboot : Byakuya. Tarian dan nyanyian Lillian memecahkan semangat mereka. Lillian, Shamil, dan Darya pun pergi berangkat ke Jepang. Tunggu untuk chapter 4 nya. Semoga terhibur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun