Mohon tunggu...
Alfina Fadilatul Mabruroh
Alfina Fadilatul Mabruroh Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya menjadi guru tamu untuk mata pelajaran Sosiologi di kurikulum merdeka. Saya guru Sosiologi kelas X yang memiliki kemampuan mengajar materi Sosiologi, merancang dan menyelenggarakan kegiatan pameran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) program yang dirancang Kemendikbudristek.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosiologi: Sebuah Ilmu yang Bermula dari Filsafat Sosial

5 Agustus 2024   09:16 Diperbarui: 5 Agustus 2024   09:23 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS


Filsafat adalah ibu ilmu pengetahuan.  Filsafat melahirkan berbagai ilmu. Seperti ilmu-ilmu sosial yang lain, pada awalnya sosiologi adalah bagian dari filsafat sosial. Sosiologi sekarang menjadi salah satu cabang ilmu sosial. Adapun yang dimaksud dengan ilmu sosial ialah keseluruhan disiplin ilmu yang berhubungan dengan manusia, yang di dalamnya terdapat unsur dalam membentuk kehidupan masyarakat dan budaya. 


Pada abad ke 17 ada 2 revolusi yang mendorong lahirnya Sosiologi sebagai ilmu yang mengkaji masyarakat.  Pada tahun 1760 -- 1850 terjadi Revolusi industri dan 1789--1799 terjadi Revolusi Perancis. 

  • Pada Revolusi Industri, terjadi perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan budaya di dunia. Singkatnya, revolusi industri adalah masa pekerjaan manusia di berbagai bidang mulai digantikan oleh mesin. 

  • Sedangkan pada Revolusi Perancis, terjadi pergolakan politik dan sosial radikal di Perancis yang memiliki dampak abadi terhadap sejarah Perancis, dan lebih luas lagi, terhadap Eropa secara keseluruhan. Revolusi ini merupakan salah satu dari revolusi besar dunia yang mampu mengubah tatanan kehidupan masyarakat.

Lebih lanjut, kronologi Sosiologi lahir sebagai ilmu dirunut sebagai berikut:

  1. Setiap ilmu pengetahuan, apa lagi ilmu pengetahuan sosial, merupakan hasil konstruksi zamannya. Dengan kata lain, setiap bidang ilmu pengetahuan berkembang dan dibentuk oleh lingkungan sosial pada masanya. Sosiologi sebagai salah satu cabang ilmu sosial lahir sebagai akibat dari beberapa perkembangan sosial pada zamannya. Ada dua kekuatan raksasa yang membidani kelahiran sosiologi, yakni kekuatan-kekuatan sosial dan kekuatan-kekuatan intelektual (perkembangan ilmu pengetahuan). 

  2. Sosiologi lahir dari rasa keingintahuan tentang keadaan masyarakat di Eropa Barat yang mengalami Revolusi Industri (di Inggris) dan Revolusi Sosial (di Perancis). Berawal dari pengaruh Revolusi Prancis dan Inggris yang menimbulkan kekhawatiran dan kecemasan masyarakat Prancis. Kondisi tersebut mendorong para ilmuwan berpikir mengenai dampak Revolusi Prancis yang dapat mengganggu stabilitas ekonomi dan politik. Faktanya saat itu, di satu pihak perubahan-perubahan yang terjadi secara cepat menjanjikan kelahiran masyarakat yang lebih modern, lebih maju, dan lebih sejahtera. Namun di pihak lain, kenyataan menunjukkan bahwa kedua revolusi tersebut justru menimbulkan berbagai kekacauan dan terkikisnya keakraban dalam hubungan antarwarga masyarakat. Dengan kata lain, perubahan besar di Eropa Barat menimbulkan kesenjangan diantara das sollen (apa yang seharusnya terjadi) dan das sein (apa yang ada). Lahirnya suatu ilmu pengetahuan ternyata tidak dapat dilepaskan dari kondisi masyarakat pada waktu ilmu itu lahir. Demikian juga sosiologi, jika ditelusuri lewat sejarah.

  3. Revolusi Prancis mendorong para ilmuwan menganalisis Revolusi Prancis menggunakan pola pikr ilmiah. Para ilmuwan menjelaskan bahwa Revolusi Prancis merupakan contoh perubahan sosial yang berlangsung secara cepat sehingga banyak anggota masyarakat yang tidak siap menghadapinya. Salah satu tokoh yang mencermat pengaruh Revolusi Prancis adalah Auguste Comte. Pada akhir abad 18 dan awal abad 19 Comte menganalisis munculnya gejala reformasi sosial pada saat terjadi Revolusi Prancis. Reformas sosial berkaitan dengan penyakit-penyakit sosial yang muncul akbat Revolusi Prancis seperti kemiskinan, penindasan, dan pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia). Comte mengemukakan kekhawatirannya atas keadaan masyarakat Prancis setelah pecahnya Revolusi Prancis. Dampak revolusi tersebut, selain menimbulkan perubahan positif dengan munculnya iklim demokrasi, revolusi juga telah mendatangkan perubahan negatif berupa konflik antarkelas yang mengarah pada anarkisme di dalam masyarakat Prancis. Konflik ini dilatar belakangi oleh ketidaktahuan masyarakatnya dalam mengatasi perubahan atau hukum-hukum seperti yang dapat digunakan untuk mengatur stabilitas masyarakat. Singkatnya, Comte memiliki pemahaman/dugaan/asumsi bahwa perubahan yang berjalan cepat justru akan menggoyahkan stabilitas masyarakat. Atas dasar ini, Comte menyarankan agar penelitian tentang masyarakat perlu ditingkatkan menjadi sebuah ilmu yang berdiri sendiri dengan penelitiannya yang didasarkan pada metode ilmiah. Dari sinilah lahir sosiologi sebagai ilmu yang paling muda dalam ilmu-ilmu sosial. 

  4. Istilah Sosiologi berasal dari 2 kata yaitu socius dan logos. Socius berarti "teman" atau "kawan" dalam bahasa Latin. Adapun logos berasal dari bahasa Yunani yang berarti "ilmu" atau "berbicara" dalam karya pertamanya yang berjudul The Course of Positive Philosophy (1830).  Ia percaya bahwa ilmu sosiologi harus didasarkan pada observasi dan klasifikasi yang sistematis bukan pada kekuasaan dan spekulasi. Hal ini merupakan pandangan baru pada saat itu. Oleh karena itu, Comte sering disebut Bapak Sosiologi. Sosiologi merupakan ilmu yang berbicara tentang masyarakat. Masyarakat merupakan sebuah komunitas yang selalu mengalami perubahan. Perubahan dapat mendorong kehidupan masyarakat menjadi lebih maju atau terpuruk. Untuk beradaptasi dengan berbagai bentuk perubahan, masyarakat harus bersikap terbuka dan selektif. Masyarakat hendaknya memiliki sikap terbuka untuk mempelajari nilai-nilai budaya baru. Masyarakat juga harus selektif mengambil unsur-unsur budaya baru yang dipadukan dengan unsur budaya asli. Sikap terbuka dan selektif menunjukkan bahwa masyarakat lebih berhati-hati saat menentukan sikap. Berhati-hati dalam menentukan sikap dapat meminimalisasi pengaruh negatif yang masuk dalam budaya bangsa akibat pengaruh perubahan sosial.

  5. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun