Anggota kelompok 4 :
1. Ganifa Buana kasih h (230103110068)
2. Dini Ratna Sari (230103110082)
3. Alfina Dwi Mareta Sari (230103110084)
4. Risalatul Mu'awanah (230103110087)
5. Ahmad Muhyiddin A (230103110106)
Penyebab terjadinya diskriminasi terhadap etnis tionghoa :
- Sejarah Kolonial: Pada masa kolonial Belanda, etnis Tionghoa seringkali ditempatkan dalam posisi yang istimewa, terutama dalam bidang ekonomi. Hal ini menimbulkan kecemburuan sosial dan pandangan negatif dari kelompok pribumi
- Politik: Setelah kemerdekaan, politik identitas seringkali dimanfaatkan oleh kelompok tertentu untuk meraih keuntungan politik. Etnis Tionghoa seringkali dijadikan sebagai kambing hitam atas berbagai masalah sosial dan ekonomi yang terjadi.
- Ekonomi: Keberhasilan etnis Tionghoa dalam bidang ekonomi seringkali memicu kecemburuan sosial dan anggapan bahwa mereka menguasai perekonomian Indonesia.
- Kurangnya pemahaman dan toleransi antar etnis.
Dampak dari diskriminasi terhadap etnis Tionghoa sangat luas, antara lain:
Kerugian ekonomi: Banyak pengusaha etnis Tionghoa yang mengalami kerugian akibat diskriminasi.
Trauma psikologis: Diskriminasi dapat menyebabkan trauma psikologis yang berkepanjangan bagi individu dan komunitas etnis Tionghoa.
Kerusakan hubungan sosial: Diskriminasi dapat merusak hubungan sosial antar etnis dan mengancam persatuan bangsa
Upaya untuk mengatasi diskriminasi terhadap etnis Tionghoa:
- Pendidikan: Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya toleransi dan kesetaraan melalui pendidikan.
- Media: Memastikan media massa menyajikan berita yang akurat dan tidak diskriminatif.
- Kebijakan pemerintah: Menegakkan hukum dan membuat kebijakan yang melindungi hak-hak semua warga negara tanpa memandang etnis.
- Dialog antar etnis: Memfasilitasi dialog antar etnis untuk saling memahami dan menghargai perbedaan.
Perbandingan dengan Negara Lain:
• Afrika: Beragam konflik etnis dan agama yang kompleks, seringkali dipicu oleh perebutan sumber daya dan sejarah kolonial.
Solusi untuk Memperkuat Nilai-nilai Multikulturalisme:
 • Pendidikan: Promosikan pendidikan tentang keberagaman, toleransi, dan saling menghormati sejak dini.
 • Kebijakan Pemerintah: Buat kebijakan yang mendorong inklusivitas, keadilan sosial, dan partisipasi semua kelompok dalam pembangunan.
 • Interaksi Sosial: Fasilitasi dialog antar kelompok, kegiatan budaya bersama, dan kerjasama lintas komunitas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H