BAB I
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan selalu memiliki rasa hormat tertentu terhadap hal-hal yang erhuungan dengan perusahaan. Menghargai eerapa hal akan menempatkannya jauh leih tinggi dari yang lain. Jika suatu masyarakat menghargai kekayaan materi di atas kehormatan maka mereka yang memiliki lebih banyak harta benda akan menempati posisi yang lebih tinggi daripada pihak lain. Hal ini menimbulkan kelas sosial (stratifikasi sosial) yaitu perbedaan vertikal kedudukan seseorang atau kelompok.
Ada berbagai bentuk stratifikasi sosial. Stratifikasi masih ada bahkan di komunis kapitalis demokratis dan sebagainya. Stratifikasi sosial ini sudah ada sejak manusia mengakui adanya kehidupan bersama dalam suatu organisasi sosial misalnya dalam masyarakat yang standar budayanya rendah. Untuk pemahasan yang leih jelas stratifikasi sosial akan kami jelaskan secara rinci pada bagian selanjutnya. Stratifikasi sosial terjadi karena adanya perubahan-perubahan sosial yang diseakan oleh pendidikan atau pendalaman ilmu pengetahuan akibatnya pengetahuan individu bertambah yang dapat mengakibatkan naiknya kelas-kelas kelas sosial individu. Jadi kelas sosial mengacu pada pengetahuan individu kekayaan individu dan keturunan individu. Dalam masyarakat Buddhis ada lima tingkatan kelas sosial menurut tingkat keturunan. Dalam Islam disebut kiai dan habib berdasarkan asal usulnya. Dan di Indonesia pada umumnya ada tingkatan-tingkatan berdasarkan perekonomian. Oleh karena itu berangkat dari permasalahan di atas penulis tertarik untuk memahami apa itu kelas sosial dan berhubungan langsung dengannya.
B. Rumusan Masalah
- Apa Pengertian Pendidikan Islam dan Stratifikasi Sosial?
- Bagaimana konsep Stratifikasi dan Penyebabnya?
- Sebutkan Contoh Mini Research?
C. Tujuan Penulisan
- Untuk mendeskripsikan Pengertian Pendidikan Islam dan Stratifikasi Sosial
- Untuk Mendeskripsikan konsep Stratifikasi dan Penyebabnya
- Untuk Mendeskripsikan Mini Research
BAB II
PEMBAHASAN
- Pengertian Pendidikan Islam
- Dalam bahasa Indonesia istilah pemandu berasal dari kata “didik” dengan awalan “pe” dan akhiran “an” yang berarti “tindakan” (hal cara dsb). Istilah instruksi berasal dari bahasa Yunani lebih tepatnya “pedagogi” yang berarti instruksi untuk anak-anak. Istilah tersebut kemudian diubah dalam bahasa Inggris menjadi “schooling” yang berarti perbaikan atau orientasi. Pada gilirannya istilah pelatihan menyiratkan arahan atau dukungan yang disengaja yang diberikan orang dewasa kepada siswa untuk menjadi dewasa. Dalam peristiwa lain pelatihan mencakup pekerjaan yang dilakukan oleh individu atau sekelompok individu untuk mempengaruhi individu atau sekelompok individu untuk menjadi dewasa atau mencapai standar hidup dan bisnis yang lebih tinggi dari sudut pandang psikologis.
- Pendidikan adalah pekerjaan sadar dan teratur untuk mengenali dan mengembangkan kapasitas seseorang untuk kekuatan kecerdasan karakter kehormatan dan kemampuan dunia lain ketat lainnya yang diperlukan tanpa bantuan orang lain masyarakat negara dan negara. Pelatihan tergantung pada hubungan antara guru dan siswa dengan tujuan akhir memuat siswa menempati tujuan pembelajaran. Koneksi komunikasi dapat terjadi di rumah sekolah dan iklim lokal. Pengajaran di sekolah bersifat formal instruktur seagai instruktur telah diatur sebelumnya secara formal instruktur sebagai guru telah diatur secara formal di rumah lembaga pendidikan pendidikan berfokus pada pengetahuan keterampilan dan kinerja sebagai guru dan dia juga telah berlatih memiliki kepriadian seorang guru.
- Pendidikan Islam adalah pendidikan "Islam". Oleh karena itu pendidikan Islam adalah pendidikan yang berlandaskan pada ajaran Islam. Begitu juga dalam ajaran Islam sangat berwarna dan mendasari nilai-nilai dari keseluruhan proses pendidikan. Dari segi etika dapat dilihat bahwa pendidikan Islam terdiri dari dua kata yaitu “pendidikan” dan “Islam”. Pengertian pendidikan juga sering disebut dengan berbagai istilah antara lain altaklim auteliyah altadib dan alriyadloh. Setiap istilah memiliki arti yang berbeda karena dalam konteks kalimat terdapat perbedaan penggunaan istilah tersbeut. Namun semua istilah tersebut memiliki arti yang sama dalam keadaan tertentu yaitu pendidikan. Menurut beberapa ahli pengertian pendidikan Islam adalah:
- Ahmad Tafsir
- “Ia mengartikan pendidikan Islam sebagai imingan seseorang kepada orang lain dalam rangka memaksimalkan perkembangan sesuai dengan ajaran Islam itu sendiri”.
- Auddin nata
- “Pendidikan Islam adalah upaya membimbing mengarahkan dan melatih peserta didik secara sadar dan terencana. Kepriadian utama harus dijaga dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam.
- Muhaimin
- “Pada dasarnya ada dua jenis pendidikan Islam yaitu pendidikan Islam adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan keinginan dan niat untuk mewujudkan ajaran dan nilai-nilai Islam dalam agama. Pendidikan dan pendidikan Islam juga merupakan dikembangkan atau diilhami dan didorong oleh ajaran dan ajaran Islam Nilai-Nilai Islam itu sendiri.
- Mohammad Fadhil alJamali
- ” Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat diperlukan bagi manusia. Menurut Al-Qur’an pendidikan adalah suatu tindakan atau langkah manusia untuk mewujudkan tanggung jawabnya sebagai individu sehingga dapat berinteraksi dengan masyarakat dan alam. Dengan pendidikan manusia juga dapat mengetahui tentang manfaat alam. Hal ini harus dijaga dan dilestarikan sebagai bukti rasa syukur kepada seorang hamba yang bertugas untuk selalu dan hanya menyembah Penciptanya.
- Ahmad Fuad al-Ahwani
- “Pendidikan Islam adalah” upaya yang ditekankan secara khusus untuk mengembangkan fitrah (religius) peserta didik agar dapat memahami menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dengan lebih baik”.
- Naqui AlAttas
- mengatakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah “Penting bahwa tujuan pendidikan adalah mengamil falsafah hidup. Jika pandangan mereka adalah Islam maka tujuannya adalah untuk membentuk manusia yang utuh. Dalam Dari sudut pandang Naqui Alattas tentu belum bekerja tetapi sudah mendunia. Definisi tersbeut mengatakan bahwa untuk mengendalikan semua kegiatan pendidikan harus mengarah pada nilai Kesempurnaan Kamil Gila atau manusia sempurna harus ditugaskan secara lengkap dan dirumuskan dengan jelas. indikator menurut jenis dan jenjang pendidikan untuk tujuan pengajaran sehingga dapat bekerja dan mudah diukur.
- Ad. ArRohman Adullah
- mengatakan ahwa “tujuan utama pendidikan Islam meliputi tujuan jasmani tujuan mental dan tujuan rohani”.
- Saleh Adullah
- mengklasifikasikan “tujuan pendidikan menjadi tiga bidang yaitu: materi-materi spiritual-spiritual dan spiritual-emosional”
Ketiganya harus diarahkan ke arah yang lengkap. Tentunya ketiga tujuan tersebut harus berada dalam satu lok yang tidak terpisahkan (terpadu).
Pendidikan memiliki peran dan fungsi ganda di satu sisi peran dan fungsinya sebagai alat untuk mempersiapkan bangsa menjadi generasi yang berkualitas dan di sisi lain peran dan fungsinya sebagai alat transfer nilai. Fungsi pertama mengandung pengertian bahwa pendidikan memainkan peran lintas sektoral dengan membekali seseorang atau sekelompok orang dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan yang berfungsi sebagai alat untuk menjalani kehidupan yang aktif. peran dan fungsi pendidikan sebagai alat untuk mentransfer nilai-nilai luhur dari satu generasi ke generasi lainnya. Kedua fungsi tersebut jelas menunjukkan bahwa pendidikan bermakna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengembangan etika moralitas dan nilai-nilai spiritual sehingga masyarakat tumbuh dan berkembang menjadi warga negara yang berkepriadian utuh sesuai dengan fitrahnya. Beradab, bermartabat berkualitas warga negara yang demokratis dengan keunggulan kompetitif dan komparatif.
Salah satu fungsi pendidikan adalah proses pewarisan nilai dan budaya suatu masyarakat dari satu generasi ke generasi lainnya atau dari yang tertua ke yang termuda. Dalam interaksi sosiologis juga terjadi proses belajar. Pada titik ini seorang yang lebih tua (pendidik) dituntut untuk menggunakan nilai-nilai yang telah diterima oleh kode moral umum dan kepercayaan masyarakat. Dan diharapkan pula para pendidik dapat mengembangkan dan menginternalisasikan nilai-nilai tersebut pada diri peserta didik dengan memperhatikan perkembangan budaya dan peradaban yang telah muncul. Agar proses pembelajaran yang terjadi dapat menginternalisasi nilai dan nilai terseut dapat diterapkan dalam kehidupan siswa selanjutnya.
Fungsi pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan membentuk watak dan peradaban bangsa yang layak dalam rangka pendidikan untuk kehidupan bangsa (UU RI No. 20 2003 Pasal 3)" Menumbuhkan watak peradaban dan martabat bangsa”. Merupakan salah satu esensi utama ajaran agama dan pendidikan agama merupakan salah satu sarana komunikasi yang paling strategis bagi peradaan ini.
Ruang lingkup pembahasan yang dikaji dalam pendidikan Islam adalah masalah pendidikan berdasarkan ajaran Islam meliputi aspek tujuan pendidik peserta didik materi metode. Proses alat penilaian dan organisasi yang bertanggung jawab atas terselenggaranya pendidikan Islam. Dengan kata sederhana fungsi pendidikan Islam adalah sebagai sarana penyediaan sarana yang dapat membantu misi pendidikan Islam. Pendidikan Islam selesai dan berjalan dengan lancar Menurut Kurshid Ahmad fungsi pendidikan Islam adalah:
- Alat untuk memelihara memperluas dan menghubungkan tingkat budaya nilai-nilai tradisional dan sosial komunitas dan ide-ide nasional.
- Alat untuk membawa perubahan inovasi dan pengembangan terutama melibatkan pengetahuan dan keterampilan yang baru ditemukan dan melatih pekerja produktif untuk mencapai keseimbangan antara perubahan sosial dan ekonomi.
Metode pendidikan Islam dalam penerapannya banyak melibatkan masalah pribadi atau sosial bagi peserta didik dan pendidik itu sendiri sehingga ketika menggunakan metode ini pendidik harus memperhatikan dasar-dasar umum metode pendidikan Islam. Karena metode pendidikan Islam hanya merupakan sarana atau cara untuk mencapai tujuan pendidikan maka segala jalan yang ditempuh seorang pendidik harus mengacu pada dasar-dasar metode tersebut. psikologi dan landasan sosiologis. harus melibatkan banyak masalah pribadi atau sosial peserta didik dan pendidik itu sendiri sehingga ketika menggunakan metode pendidik harus memperhatikan dasar-dasar umum metode pendidikan Islam karena dalam hal itu pendidik dituntut untuk mempelajari berbagai metode yang digunakan untuk belajar. mengajarkan suatu pelajaran dan harus memilih metode mendidik siswa yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa agar kegiatan belajar mengajar berhasil. Hasilnya sebaik yang kita harapkan.
Metode untuk memperoleh pendidikan Islam dapat digunakan antara lain;
- Metode pengajaran
- Metode pengajaran adalah penerapan atau penuturan lisan oleh pendidik ke dalam kelas dengan kata lain dapat juga memiliki tujuan metode pengajaran adalah sarana penyajian menyajikan atau mengembangkan informasi dan narasi lisan pendidik ke mereka (murid).
- Metode Penalaran Etis
- Metode ini adalah metode belajar siswa yang mendorong siswa untuk mengidentifikasi suatu tindakan yang harus dilakukan dalam kondisi tertentu dengan memerikan alasan untuk perilaku itu.
- Metode tanya jawab
- Metode tanya jawab adalah cara pendidik mengajar untuk mengajukan pertanyaan kepada siswa tentang materi yang diajarkan atau membaca apa yang telah mereka baca sambil memperhatikan proses berpikir siswa.
Stratifikasi sosial adalah penggolongan kelompok masyarakat ke dalam kelas-kelas tertentu. Menurut etimologi bahasa stratifikasi berasal dari kata Yunani stratum yang berarti lapisan. Menurut sosiolog Italia Gaetano Mosca pembedaan dalam masyarakat ini terkait dengan konsep kekuasaan yaitu bahwa satu kelompok orang memiliki kekuasaan atas yang lain. Definisi stratifikasi sosial juga dapat berbentuk kelompok sosial budaya ekonomi atau politik orang dalam kelas.
Perbedaan mendasar antara posisi sosial yang satu dengan yang lain memanifestasikan dirinya dalam bentuk perbedaan ekonomi kekayaan status sosial pekerjaan kekuasaan dll. Stratifikasi sosial adalah perbedaan demografis atau sosial dalam kelas yang lulus yang bermanifestasi di kelas atas menengah dan menengah. Dasar dan inti dari sistem stratifikasi sosial adalah ketidakseimbangan dalam alokasi hak dan kewajian serta tanggung jawab setiap individu atau kelompok dalam sistem sosial. Penggolongan dalam kelas-kelas ini didasarkan pada sistem sosial tertentu pada tingkat yang lebih hierarkis dalam hal kekuasaan hak istimewa dan prestise.
Masyarakat berperan sebagai badan pewarisan budaya secara turun temurun yang kemudian bersifat dinamis sesuai dengan situasi dan kondisi serta kebutuhan masyarakat. Dengan demikian pendidikan juga dapat dipahami sebagai sosialisasi. Setiap masyarakat memiliki penilaian terhadap nilai-nilai dan hal-hal tertentu yang menjadi perhatian masyarakat tersebut. Karena penekanan pada nilai-nilai dan hal-hal tertentu maka muncullah stratifikasi sosial dalam masyarakat. Stratifikasi sosial akhirnya diketahui masyarakat dan kemudian diterapkan di masyarakat. Pada dasarnya stratifikasi sosial diterapkan dalam masyarakat untuk menyeimbangkan alokasi hak dan kewajiban serta tanggung jawab dalam distribusi nilai-nilai sosial dan pengaruhnya di antara anggota masyarakat.
Stratifikasi sosial juga dikenal sebagai stratifikasi sosial dikenal ketika orang menjalankan kehidupan mereka. Terbentuknya stratifikasi sosial ini merupakan hasil dari kebiasaan manusia seperti berkomunikasi berhubungan atau juga bersosialisasi satu sama lain secara teratur atau terstruktur baik secara individu maupun kelompok. Namun apapun bentuknya dalam kehidupan bersama itu sangat membutuhkan perencanaan dan pengorganisasian dalam kerangka struktur kehidupan ini yang pada akhirnya akan sedikit demi sedikit mengarah pada apa yang kita sebut stratifikasi sosial.
Berikut pendapat beberapa ahli tentang pengertian stratifikasi sosial:
- Pitirim A. Sorokin
- Pengertian stratifikasi sosial sebagai penduduk atau peredaan sosial dalam kelas-kelas yang diselenggarakan secara berjenjang (hierarkis).
- Max Weer
- mendefinisikan stratifikasi sosial seagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam sistem sosial tertentu ke dalam hierarki menurut aspek kekuasaan kota dan prestise.
- Cuer
- mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai model yang ditempatkan pada berbagai jenis hak.
- Dr. Roert. M.Z. Lawang
- Stratifikasi sosial adalah pengelompokan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam hierarki menurut aspek kekuasaan hak istimewa dan prestise. Peredaan kelompok stratifikasi sosial berdasarkan adanya simbol nilai atau nilai yang baik secara sosial. Stratifikasi sosial merupakan penggolongan kelompok masyarakat dalam berbagai lapisan-lapisan tertentu. Menurut etimologi bahasa, stratifikasi berasal dari bahasa Yunani yakni stratum, yang berarti lapisan. Menurut sosiolog Italia, Gaetano Mosca bahwa pembedaan di dalam masyarakat ini terkait dengan konsep kekuasaan, yakni ada sekelompok orang memang berkuasa atas kelompok orang yang lain. Pengertian stratifikasi sosial dapat pula berupa pengelompokan masyarakat secara sosial, budaya, ekonomi atau politik dalam lapisan-lapisan yang jenjang. Dasar pembeda antar satu posisi sosial dengan posisi sosial lainnya berupa perbedaan ekonomi, kekayaan, status sosial, pekerjaan, kekuasaan, dan sebagainya.[1]
Sistem stratifikasi sosial adalah perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat, yang diwujudkan dalam kelas tinggi, kelas sedang, dan kelas sedang. Dasar dan inti sistem stratifikasi masyarakat adalah adanya ketidakseimbangan pembagian hak dan kewajiban, serta tanggung jawab masing-masing individu atau kelompok dalam suatu systemsosial. Penggolongan dalam kelas-kelas tersebut berdasarkan dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam suatu lapisan-lapisan yang lebih hierarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese dan prestise.
Masyarakat berfungsi sebagai penerus budaya dari generasi ke generasi yang selanjutnya secara dinamis sesuai situasi dan kondisi serta kebutuhan masyarakat. Dengan demikian pendidikan juga dapat diartikan sebagai sosialisasi. Setiap masyarakat mempunyai penghargaan terhadap nilai-nilai dan hal tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan. Karena adanya penghargaan terhadap nilai-nilai dan hal tertentu tersebut, maka munculah stratifikasi social dalam masyarakat. Stratifikasi sosial lama-kelamaan akhirnya dikenal masyarakat yang selanjutnya diterapkan.
Dlam lingkungan masyarakat. Pada dasarnya stratifikasi sosial itu diterapkan dalam masyarakat untuk menyeimbangkan dalam hal pembagian hak-hak dan kewajiban serta tanggung jawab dalam pembagian nilai-nilai sosial dan pengaruhnya diantara para anggota masyarakat tersebut. Stratifikasi sosial atau juga disebut dengan pelapisan sosial ini sudah dikenal saat manusia menjalankan kehidupan. Terbentuknya stratifikasi sosial ini dari hasil kebiasaan manusia seperti misalnya berkomunikasi, berhubungan atau juga bersosialisasi satu sama lain dengan secara teratur ataupun juga tersusun, baik itu dengan secara individual atau juga berkelompok.[2] Namun apapun wujudnya didalam suatu kehidupan bersama sangat memerlukan penataan dan juga organisasi, dalam rangka penataan pada kehidupan inilah yang pada akhirnya itu akan menimbulkan sedikit-demi sedikit yang namanya stratifikasi sosial.
Berikut pendapat beberapa ahli mengenai pengertia stratifikasi social:
- Pitirim A. Sorokin
- Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai perbedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang tersusun secara bertingkat (hierarki).
- Max Weber
- Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarki menurut dimensi kekuasaan, previllege dan prestise.
- Cuber
- Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai suatu pola yang ditempatkan di atas kategori dari hak-hak yang berbeda.
- Drs. Robert. M.Z. Lawang
- Sosial Stratification adalah penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu system social tertentu ke dalam lapisan-lapisan hirarkis menurut dimensi kekuasaan, privilese, dan prestise
Perbedaan golongan dalam stratifikasi sosial ini didasarkan pada adanya simbol-simbol nilai atau nilai-nilai keberuntungan secara sosial. Stratifikasi sosial terjadi karena ada nilai-nilai yang mendasar dan tidak mudah diperoleh sehingga siapa pun yang memiliki nilai-nilai terseut akan menempatkan “harga” di atas orang lain. Dalam proses pembentukan stratifikasi sosial ada beberapa alasan yang melatarbelakangi munculnya stratifikasi sosial yaitu:
- Stratifikasi spontan: Biasanya karena kecerdasan usia keaslian chi dan harta warisan.
- Terstruktur Secara Sengaja: Biasanya meliatkan distriusi formal kekuasaan dan wewenang dalam organisasi formal.
Stratifikasi terbentuk dari kesukuan jika terdapat dua atau lebih suku bangsa di mana suku yang satu mendominasi suku yang lain dalam waktu yang relatif lama. Sedangkan stratifikasi terbentuk dari sumber-sumber sosial karena adanya tuntutan masyarakat terhadap faktor-faktor sosial tertentu. Faktor sosial merupakan ukuran yang sering ditentukan oleh masyarakat atas dasar sistem nilai yang dianggap bernilai. Faktor sosial yang berharga kemudian dimasukkan sampai atas tertentu tergantung pada tingkat keramahan yang diutuhkan oleh masyarakat luas.
Stratifikasi adalah hasil interaksi antar anggota masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu jika individu-individu dalam suatu masyarakat berinteraksi terus menerus dalam waktu yang lama mereka akan cenderung membandingkan diri mereka sendiri dan menempatkan individu-individu lain dalam suatu hierarki. Karena dalam masyarakat mana pun ada hierarki. Dalam hierarki ini anggota masyarakat ditempatkan pada posisi sosial tertentu tinggi atau rendah superior atau inferior dan ini sering terlihat ketika mereka terkait satu sama lain. Fakta ini kemudian diseut stratifikasi sosial. Selain kriteria di atas ada juga kriteria untuk mengklasifikasikan stratifikasi sosial.
Bentuk-Bentuk Stratifikasi Sosial Menurut Soerjono Soekanto sifat stratifikasi sosial dapat dibedakan menjadi beberapa bentuk yaitu:
- Stratifikasi sosial tertutup
- Sistem stratatifikasi sosial tertutup mematasi perpindahan seseorang dari satu kelas sosial ke kelas sosial lainnya. Satu-satunya cara untuk menjadi bagian dari kelas sosial tertentu adalah dengan dilahirkan. Sistem kasta tertutup dapat ditemukan di India karena masih mengikuti sistem kasta. Dalam sistem stratifikasi sosial tertutup terdapat keterbatasan kemampuan untuk berpindah dari satu posisi ke posisi lain dalam masyarakat. Dalam sistem ini satu-satunya kemungkinan untuk mencapai status dan kehormatan yang tinggi dalam masyarakat adalah kelahiran atau keturunan.
- Stratifikasi sosial terbuka
Dalam sistem kelas sosial ini setiap orang memiliki kemampuan untuk naik ke kelas sosial yang leih tinggi karena kemampuannya. Di sisi lain setiap anggota masyarakat juga dapat turun ke kelas sosial yang lebih rendah. Dalam sistem stratifikasi terbuka setiap anggota masyarakat memiliki hak dan kesempatan untuk menguji kemampuannya sendiri untuk meningkatkan statusnya atau bahkan menstabilkan atau menurunkannya tergantung pada kualitas dan kualitas perusahaan itu sendiri. Dalam sistem hierarkis ini seringkali ada dorongan kuat bagi setiap anggota masyarakat untuk berusaha meningkatkan status dan kebahagiaan mereka. Sistem open tibering lebih dinamis dan anggotanya cenderung sangat aspiratif.
- Stratifikasi sosial campuran
- Stratifikasi sosial campuran adalah gabungan antara stratifikasi sosial tertutup dan stratifikasi sosial terbuka. Untuk pindah ke kelas sosial lain anda harus pindah ke daerah yang kelas sosialnya memiliki karakter terbuka. Kita bisa memberikan contoh seseorang yang memiliki kasta Sudra mungkin akan pindah ke daerah yang masyarakatnya tidak mengenal sistem kasta.
Di beberapa masyarakat di seluruh dunia ada kelas yang sangat ketat. Karena orang-orang yang termasuk dalam golongan ini mempunyai hak dan kewajiban yang dilindungi oleh hukum yang aktif dari masyarakat yang bersangkutan. Anggota komunitas ini sering memiliki kesadaran dan pemahaman yang jelas tentang keseluruhan struktur kelas sosial. Misalnya di Inggris ada istilah-istilah tertentu seperti commoner untuk rakyat jelata dan aristokrat untuk bangsawan. Sebagian besar warga Inggris mengakui bahwa aristokrasi berada di atas rakyat jelata (menurut adat).
Menurut Kamanto Sunarto dalam bukunya An Introduction to Sociology dampak yang ditimbulkan oleh ketimpangan dalam sistem sosial (stratifikasi sosial) yaitu munculnya perbedaan gaya hidup karena adanya simbol yang mewakili status seseorang dalam perusahaan. Sedangkan menurut Peter Berger dalam bukunya “The Social Construction of Reality” orang yang secara konsisten menunjukkan kepada orang lain apa yang telah mereka capai dengan menggunakan eragai simol dapat menyimpulkan bahwa simbol status digunakan untuk menunjukkan posisi yang dipegang seseorang. Simbol status ini diwujudkan dalam sapaan bahasa gaya berbicara dan komunikasi non-veral seperti gerak tubuh gaya berpakaian dan penggunaan aksesoris. Selanjutnya semua perbedaan stratifikasi sosial ini memuat struktur masyarakat menjadi plural. Masyarakat yang majemuk umumnya memiliki budaya yang beragam.
- Konsep dan Faktor Penyebab Stratifikasi Sosial
- Stratifikasi sosial atau sistem kasta dapat diciptakan secara sengaja dan tidak sengaja. Stratifikasi yang terbentuk secara sengaja terjadi atas dasar kesepakatan masyarakat untuk mencapai tujuan bersama. Contoh stratifikasi sosial yang sengaja dibentuk antara lain kekuasaan dan wewenang seseorang dalam organisasi formal militer pemerintah dan jabatan pegawai dalam suatu perusahaan.
- Stratifikasi sosial adalah suatu sistem yang memedakan individu atau kelompok dalam masyarakat memedakan hierarki dalam kelas sosial yang berbeda dan memberikan hak dan kewajiban yang berbeda di antara individu dari satu kelas ke kelas lainnya (kelas rendah). Dasar dan inti dari sistem stratifikasi sosial adalah ketidakseimbangan dalam alokasi hak dan kewajiban serta tanggung jawab setiap individu atau kelompok dalam sistem sosial. Penggolongan ke dalam kelas-kelas ini didasarkan pada suatu sistem sosial tertentu yang lebih hierarkis dalam hal kekuasaan hak istimewa dan prestise Stratifikasi sosial terjadi karena adanya pembagian (perpecahan) kelas-kelas kelas sosial dalam masyarakat. Kelas sosial adalah kelas orang-orang yang menempati posisi yang sama dalam kontinum status sosial.
- Kekayaan adalah bahan yang digunakan untuk mengukur posisi orang dalam kelas sosial. Semakin kaya seseorang semakin tinggi posisinya dalam masyarakat. Sementara itu kekuasaan dan wewenang juga menjadi tolok ukur penataan kelompok masyarakat ke dalam kelas sosial tertentu. Biasanya politisi serta pemimpin industri berada di atas. Stratifikasi sosial merupakan hukum sosial yang harus ada memang menghilangkan stratifikasi sosial akan mengakibatkan stagnasi dan kerapuhan masyarakat. Keberadaan kelas sosial atas menjadi penopang kelompok bawah terhadap ancaman eksternal dan internal. Akibatnya terdapat sistem stratifikasi sosial yang penting bagi pembentukan psikologi masyarakat yang mengaktualisasikan dirinya dalam bentuk sistem nilai keadaan pikiran sikap pola perilaku dll dalam kehidupan sehari-hari dan aturan (system) atau standar aktualisasi diri.
- Salah satu prasyarat paling umum untuk keberadaan masyarakat berbagi kelas adalah pengembangan kekuatan produktif. Dalam jangka panjang proses ini menghasilkan tingkat produksi yang jauh lebih tinggi daripada yang dibutuhkan orang untuk melanjutkan hidup mereka. Dengan demikian produk surplus memberi umat manusia lebih dari yang dibutuhkannya dan sebagai akibatnya ketidakadilan sosial secara bertahap berkembang dengan sendirinya dalam masyarakat. Teori surplus ini menilai bahwa stratifikasi sosial lebih diarahkan pada percepatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang signifikan bagi peningkatan produktivitas ekonomi dalam rangka pencapaian surplus ekonomi melalui perjuangan masyarakat dan inilah penyebab lahirnya stratifikasi sosial.
- Kelompok sosial muncul dari peredaan status di antara anggota masyarakat. Untuk menentukan stratifikasi sosial dapat dilakukan tiga cara yaitu:
- metode ojektif.
- Dalam metode ini stratifikasi ditentukan berdasarkan kriteria ojektif termasuk jumlah pendapatan durasi atau tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan
- metode sujektif.
- Anggota kelas sosial masyarakat menilai diri mereka sendiri menurut hierarki posisi dalam masyarakat itu.
- metode reputasi.
- Kelompok-kelompok sosial dientuk sedemikian rupa sehingga para anggota masyarakat masing-masing menempati stratifikasi masyarakat itu.
Astrid S. Susanto menyatakan ahwa lemaga yang menjadi salah satu faktor stratifikasi sosial adalah pemagian kerja yang meliputi spesialisasi dan diversifikasi pekerjaan. Angka-angka lain menunjukkan karakteristik erikut yang iasa digunakan untuk mengklasifikasikan anggota masyarakat dalam stratifikasi sosial:
- Kekuasaan
- Seorang individu atau komunitas dengan kekuasaan dan otoritas yang besar akan berada di level atas dan level awah. Kekuatan ini dibentuk oleh faktor-faktor yang mendorong lingkungan sosial untuk menciptakan dan mempertahankannya. Siapapun yang paling berkuasa atau berkuasa menduduki lapisan teratas dari sistem stratifikasi sosial masyarakat yang bersangkutan. Ukuran kekuasaan sering kali tidak dapat dipisahkan dari ukuran kekayaan karena orang kaya dalam suatu masyarakat sering kali tidak dapat mengendalikan orang lain atau sebaliknya kekuasaan dan kekuasaan dapat memerikan kekayaan.
- Kekayaan atau uang
- Siapa pun yang memiliki pendapatan atau kekayaan tertinggi akan ditempatkan di kelas atas. Kekayaan itu bisa berupa gaya hidup pakaian makan, mobil pribadi dan sering kali membeli barang-barang mewah. Seringkali kekayaanlah yang sering menjadi akar penyea stratifikasi sosial karena kesenjangan dalam hubungan antara kaya dan miskin. Dan pada umumnya orang kaya juga dikenal lebih beragam dalam berperilaku.
- Kehormatan
- Derajat penghormatan terhadap seseorang atau individu tidak serta merta dilihat dari kekayaan dan kekuasaan yang dimiliki orang terseut orang yang paling dihormati dan disegani dalam kehidupan sehari-hari akan mendapatkan tempat pertama.
Suatu ukuran kehormatan yang sering kita jumpai dalam masyarakat tradisional dengan sistem adat sesepuh tokoh masyarakat yang sebelumnya telah memberikan kontribusi kepada masyarakat. Mereka yang dihormati dalam masyarakat cenderung menempati kelas masyarakat yang lebih tinggi.
- Sains
- Orang dengan tingkat pendidikan tinggi dianggap memiliki posisi penting dalam masyarakat. Nah terkadang pengukuran ini kontroversial sehingga menimbulkan efek negatif karena ternyata ukan kualitas ilmu yang menjadi standar pengukuran melainkan hanya gelar universitas (easiswa). Misalnya mereka yang berilmu lebih dihormati daripada mereka yang tidak berilmu. Atau orang yang berpengalaman lebih cenderung mengikuti saran mereka daripada orang yang tidak berpengalaman. Ukuran pengetahuan biasanya digunakan oleh anggota masyarakat yang menghargai sains. Seseorang yang paling mengetahui tentang ilmu pengetahuan akan menempati posisi yang leih tinggi dalam sistem stratifikasi sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu ini sering dijumpai pada gelar sarjana (sarjana) atau dalam profesi yang dipegang oleh seseorang seperti dokter insinyur master doktor atau gelar profesional tingkat profesor. Akan tetapi akiat negatif yang sering muncul dari keadaan ini adalah jika gelar dinilai diatas ilmu yang dimilikinya sehingga banyak orang yang secara tidak tepat berusaha untuk mendapatkan gelar sarjana misalnya dengan cara membeli dengan cara loncat-loncat suap dengan cara memalsukan ijazah dan lain-lain. .
Pelaksanaan proses stratifikasi sosial dalam masyarakat dapat terentuk melalui dua tahap yaitu;
- Stratifikasi sosial terjadi dengan sendirinya.
- Stratifikasi terbentuk karena peredaan pendapat kecerdasan usia kekayaan jenis kelamin sifat asli orang tua dalam masyarakat. Stratifikasi sosial telah terbentuk baik secara tidak sengaja atau dengan sendirinya misalnya berkenaan dengan umur dimana ada orang yang leih tua (lebih tua) yang dianggap lebih bijaksana dan lebih berpengalaman maka nasehat mereka harus dijadikan nasehat bagi orang yang paling muda. Selain itu bisa juga berkaitan dengan kecerdasan seseorang seperti pemuka agama guru dll. Bisa juga terkait dengan kekayaan bahwa dalam kehidupan sosial umumnya orang kaya akan lebih dihormati. Stratifikasi sosial yang spontan dapat terjadi karena faktor-faktor yang sudah ada sejak lahir atau prosesnya dapat juga akiat dari perkemangan masyarakat. Seseorang yang menduduki kelas tertentu bukan atas dasar kesengajaan yang diuat oleh masyarakat atau dirinya sendiri tetapi secara otomatis seperti anak.
- Stratifikasi sosial yang sengaja disusun untuk tujuan bersama.
- Misalnya pembagian kekuasaan dan wewenang dalam organisasi formal seperti bisnis partai politik pemerintahan dan angkatan ersenjata. Sistem ini didefinisikan oleh otoritas dan kekuasaan yang diberikan oleh seseorang atau organisasi. Misalnya diberikan oleh partai politik perusahaan tempat mereka bekerja pemerintah dll.
- Kekuasaan dan wewenang sebagai unsur khusus stratifikasi sosial.
- Unsur-unsur tersebut memiliki atribut mulai dari uang tanah benda ekonomi pengetahuan atau kehormatan. Jika orang ingin hidup tertib sehingga ada pembagian kekuasaan dan wewenang yang jelas dalam organisasi secara vertikal dan horizontal atau stratifikasi terbuka dan tertutup.
- Stratifikasi sosial terjadi karena sifat sombong dari sesuatu dalam pikiran manusia.
- Selama ciri ini ada pasti ada sesuatu yang disebut stratifikasi dalam setiap kehidupan sosial. Itu hanya bentuk lain. Mengapa? karena apa yang dibanggakan orang setiap saat dan di semua tempat bisa berbeda.
- Stratifikasi pada masyarakat perkotaan tentu berbeda dengan masyarakat pedesaan dimana stratifikasi sosial di perkotaan lebih kompleks dan luas sedangkan stratifikasi sosial di pedesaan (sistem cara hidup tradisional) lebih sederhana memiliki sedikit perbedaan dan keterbatasan. Begitu juga dari kota ke kota atau dari desa ke desa stratifikasi sosialnya berbeda. Misalnya dalam kehidupan tradisional masyarakat berburu keluarga atau orang-orang yang memenuhi syarat untuk berburu akan lebih dihormati atau menempati posisi tinggi dalam masyarakat. Contoh lain pada saat kehidupan masyarakat masih nomaden pada saat itu mereka yang secara terbuka mereklamasi lahan baru (menetap) sawah akan menempati stratifikasi sosial yang lebih tinggi. Keluarga seseorang akan dianggap sebagai tertua desa yang dihormati.
Stratifikasi sosial juga mempunyai fungsi dalam kehidupan Fungsi stratifikasi sosial adalah sebagai berikut:
- Merupakan alat untuk mendistriusikan hak dan kewajiban misalnya menentukan kedudukan seseorang kedudukan pendapatan orang dan sebagainya.
- Dimungkinkan untuk menyepakati model koordinasi dalam struktur sosial untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
- Kedudukan seseorang atau seseorang pada stratatifikasi (lapisan) tertentu dalam suatu struktur sosial.
Apakah faktor penentu sederhana atau tidaknya bentuk perubahan status atau kedudukan dalam struktur social:
- Untuk dapat menyelesaikan segala macam permasalahan yang ada di masyarakat.
- Untuk mendorong masyarakat agar mau epergian sesuai dengan fungsinya.
Ada dua faktor dalam stratifikasi sosial yaitu status dan peran. Negara dibagi menjadi tiga kategori yaitu keadaan tertentu keadaan yang dicapai dan keadaan yang ditentukan dijelaskan sebagai berikut:
- Status yang ditentukan adalah status yang terkait dengan tanggal lahir
- misalnya jenis kelamin ras atau kasta. Seseorang yang lahir dalam keluarga kerajaan akan memiliki status seagai anggota keluarga kerajaan.
- Status yang diperoleh adalah status sosial yang dicapai melalui kerja keras atau usaha sendiri.
- Contohnya adalah anak seorang petani yang berasal dari keluarga miskin tetapi menjadi pengusaha sukses.
- Status yang ditunjuk adalah status yang diperoleh seseorang sebagai hasil dari pemberian dari masyarakat.
- Contohnya adalah status Guru yang dianugerahkan kepada mereka yang pantas atau dianggap mulia di lingkungannya.
- Sistem kelaparan sosial berakar pada konflik sosial.
- Dengan demikian sistem stratifikasi sosial mempunyai arti khusus hanya bagi masyarakat tertentu yang menjadi subyek penelitian. Dalam sistem stratifikasi sosial berikut ini dapat dianalisis dari segi ruang lingkupnya:
- Distriusi hak-hak istimewa yang ojektif seperti kekayaan.
- Sistem yang diciptakan oleh masyarakat adalah kekuasaan (prestise) dan penghargaan.
- Kriteria sistem konflik terjadi pada individu dan kelompok.
- Simbol kehidupan seperti perilaku hidup dan pakaian.
- Solidaritas antara individu dan kelompok muncul dari interaksi persepsi tempat masing-masing individu dan kelompok dan aktivitas.
BAB III
PENUTUP
- KESIMPULAN
- Pendidikan Islam adalah pendidikan Islam yang “berwarna”. Oleh karena itu pendidikan Islam adalah pendidikan yang berlandaskan Islam. Oleh karena itu nilai-nilai ajaran Islam sangat mewarnai dan mendasari seluruh proses pendidikan. Dari segi etika istilah pendidikan Islam sendiri terdiri dari dua kata yaitu “pendidikan” dan “Islam”. Pengertian pendidikan sering disebut dengan berbagai istilah yaitu altiyah, altaklim, altadi dan alriyadoh. Masing-masing istilah tersebut memiliki makna yang berbeda hal ini diseakan adanya perbedaan konteks kalimat dalam penggunaan istilah tersebut. Namun dalam beberapa kasus semua istilah tersebut memiliki arti yang sama yaitu Pendidikan.
- Menurut beberapa ahli pengertian pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
- Stratifikasi sosial adalah penggolongan kelompok masyarakat menurut kelas-kelas tertentu. Menurut etimologi bahasa stratum berasal dari kata Yunani stratum yang berarti lapisan. Menurut sosiolog Italia Gaetano Mosca pembedaan dalam masyarakat ini terkait dengan konsep kekuasaan yaitu ahwa satu kelompok orang memiliki kekuasaan atas yang lain. Definisi stratifikasi sosial juga dapat terbentuk kelompok sosial budaya ekonomi atau politik orang dalam kelas. Perbedaan mendasar antara posisi sosial yang satu dengan yang lain memanifestasikan dirinya dalam entuk peredaan ekonomi kekayaan status sosial pekerjaan kekuasaan dll.
DAFTAR PUSTAKA
Sudirman, Ilmu Pendidikan, (Bandung: CF Remaja Karya, 1987) 4
Nana Saodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktik, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hal. 1.
[1]Heri Gunawan, Pendidikan Islam Kajian Teoritis dan Pemikiran Tokoh, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2014) 1-2
Indonesia Student. 5 Pengertian Pendidikan Islam Menurut Para Ahli dan Tujuannya. https://www.indonesiastudents.com/pengertian-pendidikan-islam-menurut-para-ahli-dan-tujuannya/. 02 oktober 2021
Wahdi Sayuti. ILMU PENDIDIKAN ISLAM; Memahami Konsep Dasar dan Lingkup Kajian. https://wahdi.lec.uinjkt.ac.id/articles/ilmupendidikanislam. 02, oktober 2021.
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2010) 2-3
Indera Ratna Irawati Stratifikasi dan Mobilitas Sosial (2016)
Binti Maunah “STRATIFIKASI SOSIAL DAN PERJUANGAN KELAS DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI
PENDIDIKAN” TA’ALLUM (Vol. 03, No. 01, Juni 2015) 9
Indianto Muin, Sosiologi, (Jakarta: Erlangga, 2004), hal. 48
S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal. 2
Ari Welianto. Stratifikasi Sosial: Arti, Dasar, dan Jenisnya. https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/16/090000069/stratifikasi-sosial-arti-dasar-dan-jenisnya. 2 oktober 2021.
Ari Welianto. Stratifikasi Sosial: Arti, Dasar, dan Jenisnya. https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/16/090000069/stratifikasi-sosial-arti-dasar-dan-jenisnya. 2 oktober 2021
Suharto, Stratifikasi Sosial, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2011), hal. 23
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H