Mohon tunggu...
Alfina DamayantiHaryanto
Alfina DamayantiHaryanto Mohon Tunggu... Lainnya - Fresh Graduate!

Penulis Muda Banyak Salah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Media Sosial Masa Kini sebagai Platform Ajang Penghargaan bagi Para Difabel

22 September 2020   17:02 Diperbarui: 29 April 2021   13:23 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: shutterstock

Diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas, difabel atau para penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mengalami keterbatasan fisik, intelektual, mental, dan/atau sensorik dalam jangka waktu lama yang dalam berinteraksi dengan lingkungan dapat mengalami hambatan dan kesulitan untuk berpartisipasi secara penuh dan efektif dengan warga negara lainnya berdasarkan kesamaan hak. 

Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa para difabel sejatinya memiliki perlindungan secara khusus di mata hukum, khususnya dalam pemenuhan haknya dalam kehidupan bermasyarakat. Namun sayangnya, terkadang masih ada yang memandang para difabel ini sebelah mata. Hal inilah yang berusaha diatur dalam Undang-undang ini agar dapat melindungi hak difabel yang rentan dicederai.

Akan tetapi, dibalik para pengguna media sosial yang hanya mengejar konten untuk menarik perhatian dan tidak jarang konten mengenai difabel diangkat dengan tujuan untuk menarik simpati orang lain. 

Di samping itu juga masih banyak media massa melalui pemberitaannya maupun media sosial melalui konten-konten buatan para pengguna baik di jejaring Youtube, Instagram, Facebook maupun Twitter yang pada dasarnya memang dibuat untuk mengapresiasi para difabel. Pemberitaan seperti inilah yang patut diberi perhatian lebih, sebab mungkin banyak situasi yang menyebabkan para difabel ini tidak memiliki kemampuan yang mumpuni untuk menggunakan maupun mengakses media sosial dan media massa sebebas masyarakat pada umumnya.

Banyaknya pemberitaan maupun konten mengenai penghargaan atas para difabel ini sejatinya harus dimulai dari kesadaran pada diri masing-masing setiap orang. Bahwa mereka istimewa dan kekurangannya tidak menutup kemungkinan bahwa difabel pun memiliki kelebihan yang patut diapresiasi dan membanggakan. 

Hanya saja keterbatasan dalam berbagai bentuk ini membutuhkan bantuan lebih dari masyarakat yang masih diberkahi tuhan dengan karunianya yang lebih lengkap dibanding para difabel, untuk dapat membuka ruang publik bagi mereka pada difabel untuk dapat lebih mendapatkan sorotan publik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun