Mohon tunggu...
Alfina Damayanti
Alfina Damayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Hubungan Internasional - FISIP

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Haruskah Bali Memperketat Aturan Bagi WNA

27 Maret 2023   10:53 Diperbarui: 27 Maret 2023   11:11 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masyarakat meminta pemerintah agar dapat mengambil langkah tegas untuk mempertimbangkan apakah kedatangan para turis ini membawa banyak keuntungan atau malah menimbulkan masalah baru. 

Maka dalam mengatasi masalah tersebut pemerintah dinilai perlu melakukan penyaringan jenis pendatang agar tidak menimbulkan resiko permasalahan-permasalahan baru.

Untuk menyikapi hal ini pemerintah harus terlebih dahulu memisahkan jenis pendatang antara wisatawan, imigran atau ekspatriat. Ketika pemerintah telah memisahkan antara wisatawan, imigran dan ekspatriat maka akan lebih mudah mengontrol jumlah masuknya pendatang asing sesuai dengan tujuan awal yang ingin dicapai oleh Indonesia.

Tujuan utama Indonesia menerima datangnya Warga Negara Asing di Bali adalah untuk memajukan sektor Pariwisata Indonesia di dunia global, maka dalam hal ini pembuatan kebijakan harus menekankan perbedaan pembatasan jumlah pendatang dalam kategori wisatawan, imigran ataupun ekspatriat.

Ketika pemerintah memandang ketiga hal tersebut adalah hal yang sama dan menilai setiap kenaikan jumlah pendatang di Bali adalah hal yang menguntungkan karena terdapat peningkatan jumlah wisatawan maka ini akan menimbulkan permasalahan, karena bisa jadi jumlah pendatang yang tinggi didominasi oleh para imigran dan bukan wisatawan atau mungkin imigran yang sebelumnya menggunakan visa turis dan sudah tidak berlaku.

Hal inilah yang pada akhirnya menyebabkan masih banyak turis imigran ilegal yang tidak mampu terdeteksi oleh pemerintah. 

Di sisi lain pemerintah juga perlu merevisi cara mereka mempromosikan Pariwisata Indonesia kepada dunia global. Indonesia sebaiknya tidak lagi menciptakan branding diri sebagai negara murah, branding sebagai negara murah memang akan menarik banyak wisatawan namun juga akan mendatangkan turis-turis tanpa modal yang beberapa dari mereka pada akhirnya malah menjadi imigran ilegal.

Berdasarkan beberapa kasus yang telah terjadi, turis-turis yang awalnya berlibur menjadi menetap di Indonesia karena merasa banyak diuntungkan, yang menjadi masalah adalah apabila mereka adalah imigran ilegal dan tidak menaati peraturan yang ada. Keberadaan Imigran ilegal ini akan menimbulkan berbagai masalah baru baik masalah dalam kehidupan sosial, politik, dan ketertiban di masyarakat.

Kelakuan turis ilegal yang beberapa kali terlibat konflik dengan polisi maupun masyarakat sekitar ini mengganggu kehidupan sosial dan ketertiban masyarakat Bali.

Masyarakat berharap pemerintah dapat bertindak tegas kepada para turis yang telah melanggar peraturan-peraturan yang berlaku di Bali, termasuk dengan mendeportasi imigran ilegal agar tidak semakin meningkat jumlahnya.

Maka masyarakat merasa akan lebih baik jika jenis turis yang dapat masuk di Bali lebih dikontrol agar tidak terdapat turis-turis problematik yang beresiko mengganggu ketertiban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun