Mohon tunggu...
Alfina Damayanti
Alfina Damayanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Jember

Hubungan Internasional - FISIP

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tantangan Negara Berkembang terhadap Ekonomi Digital di Era Globalisasi

20 Maret 2023   08:02 Diperbarui: 20 Maret 2023   08:08 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Munculnya era globalisasi memberikan banyak kemajuan pada kehidupan Internasional, salah satunya yaitu kemajuan teknologi. Hadirnya sebuah gaya ekonomi baru yaitu ekonomi digital yang mungkin belum pernah ada sebelumnya menunjukkan bahwa teknologi terus berkembang dan mengalami perubahan. Ekonomi digital diartikan secara sederhana sebagai pemanfaatan teknologi digital dalam sektor teknologi dalam melakukan perdagangan sebuah produk, baik itu berupa distribusi produk hingga promosi produk. Istilah ini mulai diperkenalkan sejak 1990-an, sejak era digital mulai diperkenalkan. Ekonomi digital memberikan banyak keuntungan selain mempermudah proses distribusi produk juga memperluas jangkauan penjualan dan promosi produk. Selain itu globalisasi di bidang ekonomi ini memberikan kemudahan akses bagi para konsumen untuk menerima informasi produk dari mana saja, bahkan untuk produk yang tidak dihasilkan di wilayah mereka.

Ekonomi digital mendukung perdagangan secara global karena dinilai sangat efektif dan memiliki jangkauan yang besar. Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari munculnya kemajuan ekonomi sebagai dampak globalisasi ini, produsen akan lebih mudah memasarkan produknya dan mampu mengurangi jumlah pengeluaran modal yang seharusnya untuk membuat toko menjadi tidak perlu karena adanya e-commerce. Konsumen juga dapat memiliki lebih banyak pilihan produk dan memliki kemungkinan yang lebih besar untuk mendapat barang yang diinginkannya tanpa mengeluarkan banyak biaya untuk pergi ke tempat produksi. Selain itu, munculnya ekonomi digital akibat dari globalisasi ini menciptakan sebuah lapangan kerja baru, terutama bagi mereka yang memiliki pengetahuan di bidang digital. Di era ini, manusia telah hidup menyatu dengan teknologi digital, sehingga ini akan memberikan banyak kemajuan di bidang ekonomi baik secara personal maupun terhadap negara. Akibat dari banyaknya keuntungan ini membuat ekonomi digital dalam pasar global memiliki kemajuan yang pesat, semakin hari perdagangan digital semakin meningkat dan menciptakan banyak bisnis-bisnis baru. Masyarakat juga mulai beralih dari membeli barang secara langsung menjadi membeli melalui e-commerce karena dinilai lebih efisien dan mengemat banyak waktu dan biaya.

Ekonomi digital dalam globalisasi mengaburkan batasan-batasan antar negara dalam melakukan aktivitas ekonomi. Perdagangan global membuat bisnis-bisnis luar negara menjadi semakin masuk dalam wilayah negara-negara lain dengan mudah. Selain itu, investasi dan perdagangan semakin bebas seakan tanpa batas dan nemiliki akses yang mudah sehingga beberapa negara bahkan membentuk bisnis multinasional. Ekonomi digital era globalisasi memungkinkan adanya pertumbuhan pendapatan secara cepat bagi banyak perusahaan, selain itu juga ekonomi digital telah mendorong pergeseran dari aliran barang fisik yang berwujud ke aliran data dan informasi yang tidak berwujud. Hal ini menciptakan kondisi perusahaan di setiap negara untuk terhubung lintas batas sehingga akan menciptakan lonjakan arus data secara lintas batas pula.

Tantangan bagi negara berkembang

Namun kemajuan ini tentu saja tidak dapat diikuti begitu saja secara cepat oleh setiap negara. Kemajuan teknologi kerap kali menjadi struggle bagi beberapa negara, terutama negara-negara maju. Beberapa negara masih belum siap menghadapi kemajuan teknologi apalagi untuk mengikuti arus perdagangan global dengan tekonogi digital. Beberapa faktor menjadi penyebab negara-negara tersebut tidak mampu bersaing dengan negara-negara lainnya dalam perdagangan digital. Beberapa faktor diantara lain yaitu kurang meratanya infrastruktur dan akses teknologi. Beberapa negara berkembang masih memiliki masalah internal dalam negaranya, salah satunya yaitu masalah infrastruktur. Tidak meratanya infrastruktur membuat suatu wilayah pada suatu negara menjadi tertinggal dari wilayah yang lain. Ketika suatu wilayah memiliki masalah dengan infrastruktur, maka akses-akses ke wilayah tersebut akan ikut terhambat termasuk akses teknologi. Akses teknologi dapat berupa penggunaan smartphone, kecepatan internet yang mendukung, dan akses terhadap informasi-informasi dari luar. Wilayah dengan pembangunan yang buruk akan memiliki kemunduran di bidang teknologi sehingga masyarakat cenderung tertinggal. Selain itu terdapat juga faktor Pendidikan yang menjadi tantangan bagi beberapa negara berkembang dalam ekonomi digital ini, kurangnya Pendidikan yang merata membuat beberapa masyarakat tidak mampu menggunakan smartphone nya dengan bijak. Akibatnya masyarakat hanya menjadi pihak konsumtif dan membeli banyak hal yang tidak perlu. Alih-alih menjadikan digitalisasi ekonomi sebagai alat memproduksi banyak produk dan bersaing dalam perdagangan global, masyarakat malah terjebak dalam arus globalisasi ekonomi digital dan menjadi pihak konsumtif dengan nilai konsumsi yang tinggi. Masyarakat harus melek teknologi di era digitalisasi agar tidak tergerus oleh kemajuan namun dapat memanfatkan kemajuan teknologi yang ada.

Selain pada masalah-masalah tersebut, ketersediaan modal dan dukungan melalui kebijakan pemerintah juga menjadi faktor keberlangsungan bagi masyarakat agar mampu terjun pada perdagangan global secara langsung. Berbeda dengan negara maju yang telah lebih dahulu mengalami kemajuan dalam bidang ekonomi dibanding negara berkembang, negara-negara berkembang cenderung masih perlu beradaptasi dengan sistem-sistem yang ada. Negara maju mayoritas telah menganut sistem ekonomi kapitalis dimana masyarakatnya diberikan kebebasan dalam melakukan perdagangan tanpa campur tangan pemerintah, berbeda dengan negara berkembang yang dalam kegiatan ekonomi masyarakatnya masih melibatkan peran pemerintah karena negara memiliki tujuan dalam menjamin kesejahteraan masyarakatnya. Sehingga Ketika masyarakat belum mampu bersaing di dalam negeri, maka akan sulit bagi mereka untuk dapat eksis di perdagangan secara global. Kebijakan pemerintah juga menjadi penunjang bagi masyarakat suatu negara untuk dapat aktif dalam pasar global, karena bisa saja suatu kebijakan itu memberikan keuntungan atau malah menjadi hambatan bagi masyarakat.

Negara berkembang dituntut mampu terus mengikuti kemajuan dan inovasi oleh negara-negara lain sehingga mereka mampu survive dan tidak tertinggal. Di sisi lain tidak setiap negara memiliki akses yang sama untuk dapat mengikuti arus perkembangan globalisasi. Belum lagi tantangan persaingan bisnis dengan perusahaan dari luar yang telah masuk ke dalam negeri. Masih banyak tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan oleh negara-negara berkembang dalam menghadapi kemajuan teknologi di bidang ekonomi pada era globalisasi ini. Beberapa negara bahkan mengubah strategi ekonominya agar tidak tertinggal dalam mengikuti arus perkembangan dalam perdagangan internasional.

Sumber

Bakry, Umar Suryadi 2019.  Ekonomi Politik Internasional. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Rumana Bukht, Richard Heeks, 2018. Development Implication of Digital Economies. Digital Economy Policy in Developing Countries. Paper No(6), Centre for Development Informatics.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun