Mohon tunggu...
Alfina Aisyah Febrianti
Alfina Aisyah Febrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Prodi Sosiologi, Universitas Muhammadiyah Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konflik antara Ojek Tradisional dengan Ojek Online karena Adanya Perubahan Teknologi

2 Juli 2023   11:45 Diperbarui: 2 Juli 2023   11:53 1617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Latar Belakang

Perkembangan dalam teknologi informasi dan komunikasi menghadirkan banyak perubahan berbagai aspek sosial, termasuk dalam industri transportasi. Salah satu contohnya adalah layanan transportasi berbasis online, seperti Gojek yang memiliki dampak yang besar terhadap ojek tradisional. Ojek tradisional telah menjadi bagian penting dari mobilitas perkotaan, juga menyediakan layanan transportasi yang cepat dan fleksibel. Namun, dengan munculnya Gojek banyak ojek tradisional merasa terancam dan menghadapi berbagai kesulitan yang mempengaruhi pendapatan mereka, sehingga menimbulkan ketidakseimbangan dan konflik dalam industri ojek.

Permasalahan 

Perubahan yang terjadi mengakibatkan konflik antara ojek tradisional dan ojek online. Ojek tradisional merasa terancam dan takut dengan kehadiran ojek online yang semakin maju dan mendapatkan perhatian dari konsumen, sehingga merasakan penurunan pendapatan, persaingan yang lebih ketat, atau bahkan kehilangan pelanggan. Akan tetapi, disisi lain ojek online menghadapi resistensi dan penolakan dari kelompok ojek tradisional yang merasa kedatangan ojek online mengancam mata pencaharian mereka.

Manfaat Penulisan

Artikel memiliki manfaat untuk memberikan pemahaman tentang fenomena konflik antara ojek tradisional dan ojek online yang disebebkan oleh perubahan teknologi serta implikasinya terhadap perubahan sosial di masyarakat.

Metodelogi

Artikel ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan melakukan analisis berdasarkan teori konflik. Data yang digunakan adalah studi literatur, artikel penelitin, dan sumber-sumber yang releven.

Kajian Pustaka

  • Roesdijanto, R., Tutuko, P., David, R., & Sonalitha, E. (2016). Transformasi ojek tradisional ke ojek online. Jurnal Studi Managemen dan Bisnis, 3(1), 76-79. Jurnal ini membahas tentang strategi pemberdayaan tukang ojek yang tergabung dalam kelompok Anterin sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan pelayanan yang prima. Strategi pemberdayaan berupa pelatihan pelayanan prima, bekal ketrampilan standar keamanan berkendara dan pelatihan menggunakan media online yang digunakan untuk promosi dan koordinasi.
  1. Hasanah, N., Triyanto, T., & Rusnaini, R. (2019). Anatomi Konflik antara Pengemudi Ojek Online dengan Ojek Konvensional di Kota Surakarta. Jurnal PPKn: Penelitian dan Pemikiran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 7(2), 145-160. Jurnal ini membahas Konflik antara pengemudi ojek online Go-Jek dengan ojek konvensional di Kota Surakarta memiliki kesesuaian dengan teori konflik Lewis Coser yang menyatakan bahwa konflik terbagi menjadi konflik realistis dan konflik non realistis. Konflik tersebut dapat dikategorikan sebagai konflik realistis, dimana konflik terjadi berasal dari kekecewaan pengemudi ojek konvensional yang tuntutannya tidak terpenuhi yaitu tuntutan supaya ojek online tidak mengambil penumpang orang di wilayah Kota Surakarta.
  2. Pratiwi, A. (2017). KONFLIK SOSIAL ANTARA PENGENDARA OJEK ONLINE DENGAN PENGENDARA OJEK PANGKALAN DI CURUG, KELURAHAN BOJONGSARI KOTA DEPOK. Makna: Jurnal Kajian Komunikasi, Bahasa, dan Budaya, 2(1), 1-14. Pengendara ojek pangkalan memiliki pandangan yang berbeda mengenai ojek online. Darwin, pengendara ojek pangkalan kawasan Curug, Bojongsari-Depok mengatakan bahwa keberadaan pengendara ojek online mengancam pendapatan mereka. Sahi yang juga merupakan pengendara opang kawasan Curug, BojongsariDepok menyatakan bahwa pemasukannya kian menurun.

Pembahasan

Transportasi penting untuk mengatasi kesenjangan jarak dalam aktivitas masyarakat. Ojek, baik tradisional maupun online seperti Gojek, merupakan salah satu bentuk transportasi yang populer. Gojek merupakan inovasi teknologi di bidang transportasi yang menggunakan platform digital untuk menawarkan jasa, pemesanan, dan pembayaran. Dalam era revolusi industri 4.0, aktivitas perdagangan digital semakin berkembang, dan Gojek menjadi salah satu perusahaan yang aktif dalam perdagangan digital. Konflik memang sulit untuk dihindari, sebab dalam setiap penerapan teknologi baru berpotensi menimbulkan penolakan dari individu atau kelompok tertentu sebelum akhirnya diterima dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat (Nurudin,2017:79).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun