Mohon tunggu...
Alfina FatwaKhasanah
Alfina FatwaKhasanah Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Blog

i said RUNNNNN

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Metode Reward dan Punishment untuk Meningkatkan Sosial Emosional pada Anak Usia 4-6 Tahun

14 Desember 2021   18:16 Diperbarui: 14 Desember 2021   18:20 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Janganlah memberikan hadiah dengan menjanjikan terlebih dahulu, apalagi kepada seluruh kelas sebelum anak-anak menunjukkan prestasi. Jika guru menjanjikan hadiah kepada anak didik, akan menjadikan anak menjadi terburu-buru dalam mengerjakan tugas yang dapat menimbulkan kesukaran-kesukaran bagi peserta didik yang lain.

Sedangkan, punishment (hukuman) memiliki arti tindakan yang diberikan kepada individu maupun kelompok atas dasar kesalahan atau pelanggaran. Menurut Ngalim Purwanto dalam bukunya, ada beberapa teori tentang hukuman dalam pendidikan, yaitu: Teori Pembalasan. Menurut teori ini, hukuman diberikan kepada seseorang sebagai pembalasan dendam atas kelainan atau pelanggaran yang dilakukan. Teori ini tentu tidak layak untuk digunakan dalam institusi pendidikan, karena akan berdampak tidak baik terhadap anak didik dan bagi institusi tersebut.

Teori perbaikan. Menurut teori ini, hukuman diberikan untuk membasmi kejahatan. Jadi, maksud hukuman yang diberikan kepada pelanggar adalah untuk memperbaiki dan mencegah agar si pelangar tidak melakukan hal yang serupa. Teori inilah yang bersifat pedagodis (strategi paling tepat bagi guru), karena tujuan pemberian hukuman adalah untuk memperbaiki si pelanggar, baik lahirian maupun batiniahnya.

Teori perlindungan. Menurut teori ini, hukuman diadakan untuk memberikan perlindungan dari perbuatan-perbuatan yang tidak wajar. Teori ganti kerugian. Menurut teori ini, hukuman diberikan kepada si pelanggar sebagai ganti rugi atas kerugian yang telah ia lakukan, dan yang terakhir adalah teori menakut-nakuti. Menurut teori ini, hukuman diadakan untuk menimbulkan perasaan takut kepada si pelanggar akan akibat dari perbuatannya.

Jadi, untuk membantu anak usia 4-6 tahun yang sedang dalam masa perkembangan sosial emosionalnya, para guru diharapkan untuk menerapkan metode reward dan punishment secara tepat, agar mereka bisa berkembang secara sosial karena interaksi yang terjadi selama penerapan metode berlangsung dan mampu melabeli perasaan dengan lebih luas lagi; senang ketika dapat reward dan rasa ingin belajar lebih ketika mendapat punishment.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun