Pertama, kekasihnya sendiri beserta keluarga kekasihnya yang menolak bertanggung jawab dan malah memupuskan harapannya untuk dinikahkan setelah perbuatan kekasihnya yang tidak hanya mengambil kehormatannya namun juga menghamili dan mengakhiri kehamilannya.Â
Kedua, keluarganya sendiri (secara spesifik paman-pamannya) yang malah menganggapnya aib keluarga dan bahkan mengancam akan membunuhnya. Keluarga yang seharusnya menjadi penopang dan dukungan akhir seseorang ketika orang lain tidak mau lagi menerima dan mendukung seseorang yang sedang mengalami masalah malah berpaling darinya dan bahkan ikut mencemoohnya.Â
Novia Widyasari adalah salah satu dari banyak perempuan yang terperangkap di situasi yang pada akhirnya akan selalu merendahkan pihak perempuan. Kasus seperti yang dialami oleh Novia kerap kali baru akan ditindaklanjuti untuk menegakkan keadilan bagi perempuan saat segalanya sudah terlambat.
Sumber
Heriyani, W. (2021). "Curhat Novia Widyasari Depresi Dianggap Aib Keluarga, Sebut sang Paman Ingin Membunuhnya". Ring Times Bali.
Pratama, M. B. (2021). "Kronologi Kasus Bunuh Diri Novia Widyasari di Makan sang Ayah hingga Bripda Randy Jadi Tersangka". Pikiran Rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H