Mohon tunggu...
Muhammad Alfin
Muhammad Alfin Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Hukum Meminta-minta dalam Islam

27 Februari 2018   06:52 Diperbarui: 27 Februari 2018   10:28 3813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Definisi meminta minta adalah meminta bantuan, sumbangan, baik kepada seseorang maupun lembaga, hala yang menyebabkan faktor meminta minta adalah karena foktor prekonomian yang kurang. Dari abu hurairoh ra berkata rosul saw bersabda: barang siapa meminta-minta harta pada orang lain dalam rangka untuk memperbanyak (hartanya), sesungguhnya ia meminta bara api, maka hendaklah ia mempersedikit atau memperbanyak nya" (HR. Muslim: 1041).

Allah ta'ala memuji orang yang bersabar atas kemiskinannya, tidak meminta-minta, walau dia boleh meminta apabila terpaksa, mengharapkan sesuatu perkara dunia seperti kekayaan bukanlah hal yang terlarang dan tercela, dan itu merupakan suatu tabiat yang wajar, akan yang harus di perhatikan adalah cara yang di tempuh untuk mendapatkannya, apakah itu disebut sesuai dengan apa yang allah syariatkan atau tidak, serta tidak melanggar larang-larangannya. Seperti dengan cara meinta-minta kepada manusia.

Apabila memnta rizki nya kepada allah, maka dia telah menjadi hamba bagi allah dan fakir kepadanya, dan apabila dia meminta kepada manusia berarti dia telah menjadi hamba bagi manusia tersebut dan dalam keadan fakir bagi kepadanya maka dari demikan itulah, bahwasanya asal seorang meminta-minta kepada manusia hukumnya haram, dia dibolehkan apabila dia dalam keadaan darurat.

Boleh menerima tapi jangan meminta.

Allah telah menguji orang yang bersabar atas kemiskinannya, tidak meminta-minta apabila dia terpaksa untuk meminta. Hal ini bukan larangan menerima pemberian orang yang kasihan padanya.

Dari Qabashah bin mukhaiq al-hilali radhiallhu'anhu ia berkata, "rosulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda. "wahai qabhishah! Sesungguhnya meminta-minta itu tidak halal, kecuali bagi salah satu dari tiga orang:

"seseorang yang menanggu hutang orang lai, dia boleh meminta-minta sampai dia melunasinya, kemudian berhenti."

"Seseorang yang ditimpa musibah yang menghabiskan hartanya, ia boleh meminta-minta sampai dia mendapatkan sandaran hidup."

"seseorang yang ditimpa kesengsaraan hidup sehingga ada tiga orang yang berakal dari kaumnya yang mengatakan, 'si fulan telah ditimpa kesengsaraan hidup, 'dia boleh meminta-minta sampai dia mendapatkan sandaran hidup. Meminta-minta selain untuk ketiga hal itu, wahai qabhishah! Adalah haram, dan orang yang memakannya adalah memakan yang haram."(HR. Muslim,abu dawud, ahmad, an nasa'i).

Hadits ini menerangkan meminta-minta adalah haram, tidak dihalalkan kecuali untuk tiga orang:

"seseorang yang menanggung hutangnya dari orang lain, baik diasebabkan menanggung  denda orang maupun untuk mendamaikan antara dua kelompok yang saling memerangi. Maka dia boleh meminta-minta meskipin dia orang kaya."

"seseorang yang hartanya tertimpa musibah, maka dia boleh memnita sampai dia mendapatkan sandaran hidup."

"Seseorang yang menyatakan bahwa dirinya tertimpa kemiskinan, maka apabila ada tiga orang yang berakal dari kaumnya memberi kesaksian atas hal itu, maka dia boleh meminta-minta sampai dia mendapakan sandaran hidup."

Bahaya orang yang saling meminta-minta

Orang yang meminta-minta kepada orang lain bukan hanya akan membahayakn diri sendiri, akan tetapi juga orang lain, bahkan kerugian mereka di akherat.

"menyakiti diri sendiri dan orang lain. Merasa kecewa bila diberi sedikit, bahkan marah apabila dia meminta terus ditolak. Seperti contoh, terkadang pengamen dan pengemis mengganggu orang yang sedang makan, berjalan, ataupun orang yang sedang berkendaraan."

"menjadi miskin jiwa dan harta. Rosul SAW bersabda "tidaklah seorang hamba membuka pintu untuk meminta-minta melainkan allah membuka pintu kefakiran."(HR.ahmad). sehingga dia menjadi orang yang selalu membutuhkan."

"memasukan diri sendiri ke dalam api neraka. Rosul SAW, bersabda: "barang siapa meminta harta kepada orang lain dengan tujuan memperbanyak kekayaan, maka dia meminta bara api, oleh karena itu terserah kepadanya mau memperoleh sedikit atau memperoleh banyak."(HR. Muslim:1041)."

"dilanda kemiskinan dengan tidak merasakan kepuasan. "barang siapa membukakan bagi dirinya pintu meminta-minta tanpa kebutuhan yang mendesak, atau bukan karena kemiskinan yang tidak mampu berkerja, maka allah akan membukakan nya baginya pintu kemiskinan dari jalan yang tidak disangka-sangka." (HR. Baihaqi).

Islam tidak mensyariatkan meminta-minta dengan berbohong dan menipu. Alasannya bukan karena melanggar dosa, tetapi juga karena perbuatan tersebut dianggap mencemari perbuatan baik dan merampas hak-hak orang miskin yang memang membutuhkan bantuan. Bahkan hal itu merusak citra baik orang-orang miskin yang tidak mau memina-minta dan orang-orang yang mencintai kebajikan. Karena mereka di masukan dalam golongan orang-orang yang meminta bantuan. Padahal mereka tidak berhak menerimanya, terlebih sampai kedok mereka terungkap.

Banyak dalil yang menjelaskan haramnya meminta-minta dengan menipu dan tanpa adanya kebutuhan yang mendesak. Diantara hadits tersebut, diriwayatkan dari sahabat abdullah bin umar radhiyallahu 'anhu ia berkata, rosulullah shlallallhu alaihi wasallam bersabda, "seseorang senantiasa meminta-minta kepada orang lain sehingga ia akan datang pada hari kiamat dalam keadaan dalam keadaan tidak ada sekarat dagingpundi wajahnya."

Bolehnya kita meminta kepada pengusaha, jika kita dalam kefakiran. Penguasa adalah orang yang memgang baitul maal harta karun muslimin. Seseorang yang mengalami kesulitan, boleh meminta kepada penguasa karena penguasalah yang bertanggung jawab atasnya.

Namun, tidak boleh sering meminta kepada penguasa. Hal ini berdasarkan hadits hakiim bin hizaam radhiyallahu 'anhuma, ia berkata: aku meminta kepada rosulullah shallallahu alaihi wasallam,lantas beliau memberiku kemudian ku minta lagi, dan rosulullah memberiku, kemudian rosulullah shallallhu alaihi wasallam bersabda: "wahai hakiim! Sesungguhnya harta itu indah dan manis. Barang siapa mengambilnya dengan berlapang hati, maka akan diberikan berkah padanya. Barang siapa mengambil dengan kerakusan (mengharap-harap harta), maka allah tidak memberikan berkah kepadanya, dan perumpamaannya (orang yang meminta-minta deangan mengharap) bagaikan orang yang makan, tetapi ia tidak kenyang (karena tidak ada berkah padanya). Tangan yang diatas (yang memberi) lebih baik dari pada tangan yang dibawah (yang meminta)".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun