UMKM) yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Meski jumlahnya banyak, pertumbuhan UMKM tersebut seringkali tidak sejalan dengan harapan. Statistik menunjukkan bahwa rata-rata bisnis dalam kurun waktu tiga tahun, 80% diantaranya mengalami kegagalan. Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun jumlah UMKM besar, keberlanjutan dan kesuksesan jangka panjang masih menjadi tantangan utama. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan sebuah katalisator atau wadah yang dapat mengakomodasi kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh UMKM. Sebuah komunitas yang mampu menjawab seluruh permasalahan UMKM, mulai dari pembentukan komunitas itu sendiri, edukasi mendalam tentang bisnis, inkubasi bisnis, hingga kemitraan dengan profesional. Andy Wijaya, pencetus ide ini, menyatakan bahwa hal ini sangat mungkin dilakukan karena belum adanya inisiatif serupa di berbagai daerah di Indonesia, terutama di kota kecil dan pedesaan. Menurut Andy, program edukasi yang mereka ciptakan menawarkan solusi yang inovatif untuk meningkatkan keberlangsungan dan pertumbuhan UMKM di Indonesia. Tantangan utama yang dihadapi oleh UMKM adalah kurangnya akses terhadap pengetahuan dan sumber daya yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis mereka secara berkelanjutan. Program edukasi ini berbasis pada konsep komunitas lokal, di mana para pebisnis UMKM dapat saling berbagi pengalaman, pengetahuan, dan sumber daya dengan sesama anggota komunitas. Interaksi langsung antara praktisi yang memiliki keahlian dan pengalaman beragam dengan para pebisnis UMKM difasilitasi, sehingga mereka dapat belajar langsung dari para ahli dalam berbagai aspek bisnis. Ini adalah pendekatan yang komprehensif dan inklusif yang diharapkan dapat memberikan dampak signifikan pada pertumbuhan dan keberlanjutan UMKM.Â
Indonesia memiliki lebih dari 65 juta Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, menyumbang sekitar 60% dari PDB negara dan menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari 100 juta orang. Namun, meski kontribusinya besar, banyak UMKM yang tidak bertahan lama. Faktor-faktor seperti kurangnya pengetahuan bisnis, keterbatasan akses ke modal, dan minimnya jaringan bisnis seringkali menjadi penyebab utama kegagalan UMKM. Ketiadaan pelatihan berkelanjutan dan dukungan yang memadai juga memperparah situasi ini.Â
Menyadari tantangan ini, program edukasi berbasis komunitas lokal dirancang untuk memberikan solusi yang inovatif. Program ini bertujuan untuk membentuk komunitas pebisnis UMKM yang saling mendukung, di mana mereka bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan. Konsep komunitas ini memungkinkan terjadinya transfer ilmu yang cepat dan efektif, serta memberikan dukungan moral yang sangat dibutuhkan oleh para pebisnis UMKM. Komunitas ini juga berfungsi sebagai inkubator bisnis, memberikan pelatihan berkelanjutan yang dirancang khusus untuk kebutuhan UMKM. Pelatihan ini meliputi berbagai aspek bisnis seperti manajemen keuangan, pemasaran digital, strategi bisnis, dan keterampilan operasional. Melalui pelatihan ini, para pebisnis UMKM tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat diterapkan langsung dalam operasi sehari-hari bisnis mereka.Â
Salah satu keunggulan dari program edukasi ini adalah pelatihan berkelanjutan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik UMKM. Pelatihan ini dirancang agar tidak mengganggu aktivitas bisnis utama para peserta. Ini penting karena para pebisnis UMKM seringkali tidak memiliki waktu luang yang banyak untuk mengikuti pelatihan yang terlalu panjang atau rumit. Pelatihan ini diberikan dalam bentuk modul-modul yang dapat diakses kapan saja, sehingga para peserta bisa belajar sesuai dengan jadwal mereka sendiri. Selain itu, pelatihan ini juga menggunakan metode pembelajaran yang interaktif dan praktis. Para peserta tidak hanya mendengarkan teori, tetapi juga melakukan praktek langsung. Misalnya, dalam pelatihan pemasaran digital, para peserta akan diajarkan cara membuat kampanye pemasaran di media sosial, menganalisis data pelanggan, dan mengoptimalkan strategi pemasaran mereka. Dengan pendekatan ini, para pebisnis UMKM dapat langsung menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh dalam bisnis mereka sehari-hari.Â
Untuk memastikan program edukasi ini berhasil, kami juga menjalin kemitraan dengan berbagai profesional dan ahli di berbagai bidang. Para profesional ini tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga bertindak sebagai mentor bagi para pebisnis UMKM. Mereka memberikan bimbingan dan dukungan yang diperlukan untuk membantu para pebisnis UMKM mengatasi tantangan yang mereka hadapi. Kemitraan ini juga mencakup kerja sama dengan institusi keuangan, lembaga pemerintah, dan organisasi non-pemerintah yang memiliki program-program yang mendukung pengembangan UMKM. Dengan adanya kemitraan ini, para pebisnis UMKM dapat mengakses berbagai sumber daya dan kesempatan yang sebelumnya mungkin tidak tersedia bagi mereka.Â
Dengan pendekatan yang komprehensif ini, kami yakin bahwa program edukasi kami mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh UMKM di Indonesia. Kami membantu para pebisnis UMKM untuk mengatasi kurangnya pengetahuan dan sumber daya yang seringkali menjadi hambatan utama dalam pertumbuhan bisnis mereka. Dengan begitu, kami berharap dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan keberlangsungan dan kesuksesan UMKM di seluruh negeri. Program edukasi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan. Para pebisnis UMKM yang telah mengikuti program ini diharapkan dapat menjadi agen perubahan di komunitas mereka, membagikan pengetahuan dan pengalaman yang mereka peroleh kepada pebisnis UMKM lainnya. Dengan cara ini, program edukasi ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada para peserta, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan ekosistem bisnis yang lebih luas.Â
Salah satu keunggulan dari program edukasi ini adalah fleksibilitasnya untuk diimplementasikan di berbagai lokasi, termasuk di kota kecil dan pedesaan. Banyak UMKM di daerah-daerah ini yang memiliki potensi besar, tetapi seringkali menghadapi kendala yang lebih besar dibandingkan UMKM di kota-kota besar. Dengan adanya program edukasi yang berbasis komunitas lokal, UMKM di kota kecil dan pedesaan dapat memperoleh akses ke pengetahuan dan sumber daya yang mereka butuhkan untuk berkembang. Contohnya, di sebuah desa kecil di Jawa Tengah, program edukasi ini berhasil membantu para pengusaha lokal meningkatkan penjualan mereka melalui pemasaran digital. Sebelum mengikuti program, banyak dari mereka yang hanya mengandalkan penjualan lokal dan tidak memanfaatkan teknologi digital. Setelah mengikuti pelatihan, mereka belajar cara membuat toko online, menggunakan media sosial untuk pemasaran, dan menjangkau pasar yang lebih luas. Hasilnya, penjualan mereka meningkat signifikan dan mereka mampu mengembangkan bisnis mereka lebih jauh.Â
Untuk memastikan keberlanjutan program edukasi ini, kami terus melakukan evaluasi dan pengembangan. Kami mengumpulkan umpan balik dari para peserta dan melakukan penyesuaian pada modul pelatihan sesuai dengan kebutuhan mereka. Kami juga menjajaki berbagai kemitraan baru dengan pihak-pihak yang dapat mendukung pengembangan program ini lebih lanjut. Selain itu, kami juga merencanakan untuk mengembangkan platform online yang dapat diakses oleh para pebisnis UMKM di seluruh Indonesia. Platform ini akan menyediakan berbagai modul pelatihan, forum diskusi, dan sumber daya lainnya yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Dengan adanya platform ini, kami berharap dapat menjangkau lebih banyak UMKM dan memberikan dampak yang lebih besar.Â
Untuk menjangkau UMKM di seluruh Indonesia, kami menerapkan strategi pemasaran yang komprehensif. Kami bekerja sama dengan media lokal untuk mempublikasikan program ini, serta memanfaatkan media sosial untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Kami juga mengadakan seminar dan lokakarya di berbagai daerah untuk memperkenalkan program ini kepada para pebisnis UMKM. Selain itu, kami juga menjalin kerja sama dengan asosiasi bisnis dan komunitas lokal untuk membantu menyebarkan informasi tentang program ini. Dengan cara ini, kami berharap dapat menjangkau lebih banyak UMKM yang membutuhkan bantuan dan dukungan untuk mengembangkan bisnis mereka.Â
Untuk memastikan bahwa program edukasi ini memberikan hasil yang diharapkan, kami melakukan evaluasi dan pengukuran keberhasilan secara berkala. Kami mengukur kemajuan para peserta sebelum dan setelah mengikuti program, serta melakukan survei untuk mendapatkan umpan balik mereka. Kami juga mengamati dampak jangka panjang dari program ini terhadap pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis mereka. Indikator keberhasilan yang kami gunakan antara lain adalah peningkatan penjualan, peningkatan jumlah pelanggan, peningkatan profitabilitas, serta tingkat kepuasan peserta terhadap program ini. Dengan adanya evaluasi ini, kami dapat memastikan bahwa program ini terus memberikan manfaat yang nyata bagi para pebisnis UMKM
Kelompok 1 Kelas M:
Fransiskus Wijaya    210326061Â
Agy Febrian           210326164Â
Andy Wijaya          210326236Â
Yennie                210326484Â
Alfin Natalius         230327347