Mohon tunggu...
Al Fikkri Zakky Ramadhan
Al Fikkri Zakky Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta Prodi Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Etika Dalam Berkomentar di Sosial Media Agar Tidak Terjadi Komentar Rasis

15 Mei 2024   07:32 Diperbarui: 15 Mei 2024   17:34 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Al Fikkri Zakky Ramdhan (23010400172)

Filsafat dan Etika Komunikasi

Dosen Pengampu : Dr. Nani Nurani Muksin, S.Sos, M.Si

Etika merupakan sistem moral dan perilaku manusia yang kemudian dijadikan sebagai standardisasi baik-buruk, salah-benar, serta sesuatu yang bermoral atau tidak bermoral.Etika sebuah karakter terbentuk secara sistematik dengan nilai baik,buruk,salah,dan benar (Aang Ridwan, 2013).

Etika selalu berhubungan dengan hal-hal yang baik dan buruk, antara hal-hal yang susila dan tidak susila, ataupun antara hal-hal yang tidak boleh dilakukan dan yang boleh dilakukan.

Sedangkan media sosial adalah sebuah alat atau media yang digunakan untuk mencari informasi dan juga bisa digunakan untuk membuat konten dan diunggah ke publik.Media sosial adalah wadah untuk kita berkreasi se-kreatif mungkin,jangan kita nodai media sosial kita dengan berkomentar ke akun orang lain dalam bentuk hinaan.Jika kita ingin memberikan komenntar pilihlah kata-kata yang baik dan membangun.

Banyak kita jumpai orang-orang atau yang sering kita sebut netizen memberi komentar yang bersifat menghina atau rasis.Seperti contoh baru-baru ini Timnas Indonesia U-23 kalah melawan Timnas Guinea U-23 dalam kualifikasi Olympic di Paris.Suporter Timnas Indonesia mungkin merasa kesal atas kekalahan sehingga memberikan komentar hinaan di akun Instagram Ilaix Moriba(pemain Guinea) seperti banyak emoji monyet pada kolom komentar dan menghina warna kulit Ilaix Moriba.

Hal-hal seperti ini sering terjadi pada pertandingan sepak bola,yang dimana tim yang kalah biasanya tidak terima atas kekalahannya sehingga menyerang dalam bentuk komentar terhadap pemain yang tim nya menang.Tindakan tersebut termasuk menghina atau rasis.Dari pihak PSSI juga mengecam hinaan rasis terhadap pemain Guinea,anggota exco PSSI Arya Sinulinnga mengatakan "Jangan menodaai perjuangan Timnas Indoneasia ujaran rasis kepada pemain lawan",katanya.Kita harus bisa menerima kekalahan walaupun memang sakit tetapi jangan meluapkan kekesalan kita dengan bentuk komentar rasis ke pemain tim lawan.

Contoh kasus di atas membuktikan bahwa etika dalam berkomentar di media sosial perlu untuk dilakukan supaya hal-hal seperti itu tidak terjadi lagi.Bahwasannya etika berkomentar dalam menggunakan media sosial khususnya Instagram sangatlah diperlukan. Etika komunikasi dalam media sosial memang sangat diperlukan, baik untuk mengupload gambar, menuliskan status ataupun memberikan komentar. Hal yang dilakukan di lingkungan publik itu bersifat sosial (Feby Angel,dkk,2023).

Semua tanggapan masyarakat terbuka dan berhak memberi komentar ataupun hal positif atau negatif lain tanpa ada batasnya. Banyak contoh kasus pidana yang terkait dengan adanya komentar yang menyinggung orang lain. mencemarkan nama baik atau dianggap menyudutkan seseorang/kelompok tertentu sehingga mendapat sangsi hukum berdasar pada Undang-Undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE). "Pasal 27 ayat 3 UU ITE, yaitu "setiap orang sengaja tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik."Maka dari itu kita dalam berkomentar harus memiliki etika walaupun yang kita komentarin itu berbeda negara,mungkin saja pemain tersebut tidak terima atas komentar hinaan tersebut lalu melaporkan mereka dalam kasus tindakan rasis (Nurdhiyati,dkk,2022).

Jadi bagaimana berkomentar dengan baik dan bijak di media sosial?

Bagaimana etika berkomentar yang baik? Etika berkomentar yang baik bisa dilakukan dengan hal berikut ini:

  • Tidak boleh menggunakan kata-kata kasar.
  • Mengetahui dan memahami konten alias postingan yang bakal ditanggapi.Maksudnya adalah jangan langsung asala berkomentar padahal belom mengetahui isi postingan tersebut.
  • Jangan pula berkomentar dengan teks yang terpotong-potong yang mengakibatkan pesan terkirim berkali-kali atau spam komentar.Itu juga bukanlah etika berkomunikasi yang baik.
  • Jika ingin berkomentar gunakanlah kata-kata yang baik.sopan (Agus Salim,2023).

Daftar Pustaka

Source: https://www.kompas.tv/olahraga/506385/pssi-kecam-hinaan-rasis-terhadap-guinea-jangan-nodai-perjuangan-timnas-u23-indonesia

Aang Ridwan, 2013, Filsafat Komunikasi, CV Pustaka Setia

Agus Salim, 2023, Buku Ajar Komunikasi Pendidikan, Zahir Publishing

Feby Angela, dkk, 2023, Urgensi Komunikasi Dalam Ilmu Sosial, Penerbit Berseri

Nurdhiyati, dkk, 2022, Etika Profesi Bidang Teknologi dan Sistem Informasi, CV Jejak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun