Mohon tunggu...
Alfijey Putra
Alfijey Putra Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Sjech M.Djamil Djambek

Mahasiswa UIN Sjech M.Djamil Djambek Bukittinggi, sumatera barat. Jurusan ekonomi Islam.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Cinta Itu Berat Kamu Tak akan Kuat Biarkan Aku Saja

13 Juli 2022   23:56 Diperbarui: 14 Juli 2022   00:29 774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar pexels.com/Min An

 

SALAH PAHAM

Semuanya terlihat kelam gelap mencekam.

Goresan satu kata berjuta makna kian menerkam.

Amarah yang tersulut kian menerkam.

Kesalahpahaman menghujam.

Cepatlah berlalu enyah dalam kehidupan.

Tentram dalam peradaban.

Jika kau berani untuk jatuh cinta, maka dengan sendirinya kau akan siap dengan namanya luka. Cinta itu memang buta, kita tak tahu asal muasalnya. Bahkan kau sendiri tak akan pernah menyadari dimana pada saat hari itu kau jatuh cinta bukan. Perihal itu dapat kau rasakan setelah apa yang kita alami itu usai atau telah selesainya suatu moment percintaan tersebut.

Apa kau tau tentang cinta sejati itu ? atau kita pernah merasakan cinta sejati itu seperti apa ? munkin jawaban nya tidak. Walaupun ada yang menjawab kita merasakan, itu munkin perihal persentase mendekati.

Disisi lainnya apakah kita pernah berfikir bahwasanya di dunia ini memeliki dua sisi. Jika kita merasa bahagia, maka bersiap-siaplah untuk bersedih, jika kita bisa tertawa maka siap-siaplah untuk menangis. Begitu juga perihal cinta. Jika kita berani jatuh cinta, maka akan siap juga dengan perihal luka.

MEMILIH UNTUK DIAM

Aku terluka karena cinta.

Aku terlena karena cinta.

Aku sengsara karena cinta.

Cinta itu buta.

Membuat kulupa atas segalanya.

Aku memilih untuk mncintainya dalam diam.

Karena dalam diam aku tak menemukan penolakan.

Aku memilih mencintainya dalam kesendirian.

Karena dalam kesendirian tidak ada yang memilkinya selain aku.

Aku memilih memujanya dari kejauhan.

Karena jarak akan melindungiku dari rasa sakit.

Aku memilih untuk memeluknya dalam mimpiku.

Karena dalam mimpiku dia tak memiliki akhir.

Aku lelah atas semua ini.

Aku lelah tanpa ada kata pasti.

Mencintai dalam diam adalah pilihan.

Berada dititk ternyaman dalam gumaman.

Untuk dia yang kudambakan.

Suatu hal yang indah jika kita rasakan, berawal dari sebuah mimpi seakan menjadi nyata. Alur cinta yang begitu dramatis tanpa ada yang tau kapan hal itu akan  hadir, datang tanpa kita pinta, pulang tanpa  kita diantar. Teman teman gak usah risau, sakit menandakan kedewasaan, perih menandakan kesetiaan. Hancur adalah lambang dari kelembutan hati yang lebur dalam kekecewaan yang teramat dalam.

Jangan sesekali jatuh cinta, kamu tak akan kuat. Biarkan aku saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun