Mohon tunggu...
Alfi Imbron
Alfi Imbron Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Antara Filsafat dan Bijaksana

21 Desember 2022   16:03 Diperbarui: 21 Desember 2022   16:13 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apasih keterkaitan antara ke-dua istilah tersebut? Dan dimana letak keterkaitan antara ke-duanya ? Mari kita baca ulasan selanjutnya supaya paham dan nggak gagal paham!!!

Sebelum kita jauh kepada pembahasan filsafat maka alangkah baiknya kita lebih mengenal dulu apa itu filsafat? Filsafat sendiri berasal dari bahasa yunani,yaitu dari kata philo berarti cinta, dan shopia berarti kebijaksanaan.jadi,dari pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa filsafat ialah orang-orang yang cinta/gandrung akan kebijaksanaan, baik bijaksana dalam hal berfikir maupun bijaksana dalam hal bertindak.

Dalam filsafat sendiri banyak sekali terjadi spekulasi dan pertentangan bahkan ada yang mengharamkan filsafat dengan berbagai alasan seperti ada yang mengatakan karena filsafat berasal dari yunani,karena filsafat tak percaya tuhan(atheis),dan berbagai alasan lainnya.perlu diingat,bahwa ayat-ayat tuhan ada dua macam yaitu ayat-ayat qauliyah dan kauniyah.ayat qauliyah adalah ayat-ayat berupa firman allah swt yang tercantum didalam al qur'an dengan fungsi sebagai petunjuk,pedoman,sekaligus jalan hidup bagi manusia.sedangkan ayat kauniyah ialah ayat-ayat yang berupa segala bentuk ciptaan allah swt seperti alam semesta dan segala yang ada di dalamnya.

Kedua ayat tersebut(qauliyah dan kauniyah) butuh alat yang menjalankan yaitu akal.sedangkan filsafat sendiri ialah metode berfikir bukan alat berfikir,yaitu suatu metode untuk mencari kebenaran yang bijaksana.tuhan memberikan kita akal untuk memikirkan segala sesuatu karena alam semesta ini penuh dengan misteri dan butuh akal untuk memecahkan semua itu.dalam al-qur'an sendiri,banyak sekali ayat-ayat yang menyuruh kita berfikir di antaranya pada kalimat: 

"afala tatafakkarun,afala ta'qilun" ,betapa tuhan sangat menganjurkan kita untuk menggunakan akal dan berfikir.metode barfikir yang di berikan filsafat yang radikal/mendasar,universal,konseptual,konsisten, sistematis teruji dan tepat sasaran sangat memungkinkan untuk menjawab semua problem dan persoalan yang ada untuk menghasilkan keputusan yang bijaksana karena filsafat berarti orang-orang yang kebenaran yang bijaksana.

Terus apasih yang di maksud dengan bijaksana? Sederhananya!!! Bijaksana yaitu bersikap diantara dari dua persoalan yang akan dihadapi sehingga tidak ada pihak yang diuntungkan apalagi yang dirugikan.bijaksana lebih kepada sikap netral dan tak cendrung ke salah satu pihak,misalnya:' jangan terlalu baik dan jangan terlalu jahat, maka bijaksananya dari dua persoalan tersebut ialah bersikap "baik".karena jika terlalu baik kamu akan di manfaatkan orang dan jika terlalu jahat kamu akan dikucilkan orang dari pergaulan.bersikap baik menunjukkan sikap yang sewajarnya karena dalam kebijaksanaan harus ada perimbangan dan pertimbangan.

Prinsip hidup yang ditawari filsafat sangat sederhana berlandaskan kebijaksanaan untuk mencari kebahagiaan yang hakiki,kebijaksanaan sebagai jalan hidup dan kebahagiaan sebagai tujuan hidup.kebahagiaan sendiri hanya akan tercipta tergantung bagaimana sikap kita dalam menentukan dan menetapkan bahwa itu kebijakan yang betul-betul bijak melalui pertimbangan dan perimbangan akal dan hati sehingga menghasilkan kebijaksanaan.

Kebijaksanaan yang hakiki,ialah kebijaksanaan yang di dalamnya selaras/sejalan antara akal dan hati ,akal sebagai alat untuk menghasilkan dan hati sebagai alat untuk menentukan. kebijaksanaan  yang bijaksana ialah kebijakan yang menghasilkan keputusan yang tidak merugikan apapun dan siapapun baik mahkluk hidup yang hidup di air,darat,dan udara.

Menurut konfusius(551 SM-479 SM), sumber kebijaksanaan ada tiga,yaitu:

1).Tingkatan mudah.
 untuk menjadi bijaksana yaitu tirulah cara hidup/karakter orang-orang yang selalu berbuat dan menebarkan  kebaikan ,baik kebaikan yang dihasilkan dari perkataannya maupun dari perbuatannya.jika kamu belum bisa menemukan kebaikan  dari dirimu sendiri,maka carilah kebaikan dari orang lain dan tirulah kebaikan tersebut,niscaya akan kamu temukan kebijaksanaan di situ.
2).Tingkatan mulia.
 Untuk menjadi bijaksana yaitu carilah kebaikan dan hasilkan kebaikan itu dari dirimu sendiri ,yakinkan dirimu bahwa kamu juga berhak untuk menjadi baik tanpa ada dorongan dari pihak manapun dan percayalah bahwa dirimu juga memiliki potensi untuk menjadi orang baik.
3).Tingkatan sakit.
Kenapa di namakan sakit?karena untuk menjadi bijaksana pada tahap ini berdasarkan pengalaman pahit yang pernah di laluinya dan  menjadikannya sebagai pelajaran sehingga tidak terulang untuk kedua kalinya.kata pepatah"pengalaman adalah guru yang paling berharga".

Menjadi bijaksana merupakan sifat yang paling mulia,karena orang-orang yang bersikap bijaksana pasti secara otomatis akan jauh dari sifat keangkuhan dan kesombongan,merasa diri paling baik,paling benar,paling kaya,dan paling-paling lainnya.sehingga tentang kebijaksanaan ini,nabi Muhammad saw menyampaikan dalam sabdanya 'allah tidak melihat kepada bentuk rupamu dan banyaknya hartamu,tetapi allah melihat bagaimana kerendahan hatimu'.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun