Mohon tunggu...
Andin Alfigenk AnsyarullahNaim
Andin Alfigenk AnsyarullahNaim Mohon Tunggu... Administrasi - biasa saja

orang biasa saja, biasa saja,,,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Melihat Kota Barabai tahun 1930

20 Agustus 2024   21:27 Diperbarui: 20 Agustus 2024   21:57 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jembatan beton sungai Rangas antara Durian Gantang dan Pantai Hambawang sumber buku 25 Jaren decentralisatie in Nederlandsch-Indië, 1905-1930

 

 Perkenalkan. Subdivisi terkecil namun terpadat di Hulu Sungai, yang dikenal sebagai salah satu kawasan inti budidaya sawah basah di Wilayah Luar.

Ibu kota subdivisi terletak di cabang satu-satunya jalan besar yang jauh ke pedalaman Bandjermasin dengan lalu lintas mobil yang padat.

Setelah meninggalkan ibu kota daerah dan Martapoera, tempat kedudukan para mantan pangeran Banjar, seseorang akan mencapai daerah tersebut setelah perjalanan lima puluh kilometer lagi melalui tanah perbukitan yang hampir tidak berpenghuni, atau 'Sahara',setelah itu cekungan Negara berada, anak sungai terbesar dari Barito, yang jauh menuju ke pedalaman sungai itu akan ditemui pusatnya, yaitu adalah Barabai .

Secara geografis, daerah ini menyajikan gambaran berikut. Di wilayah Barat, rawa-rawa tak berpenghuni yang lambat laun berubah menjadi sawah rawa. Kelompok menengah dibentuk oleh lahan sawah yang luas, dimana mayoritas penduduknya berjumlah sekitar 125.000 jiwa.

Lebih jauh lagi ke arah timur, daerah perbukitan khas Kalimantan dengan datarannya yang lebih tinggi, di dalamnya tersebar perbukitan dan punggung gunung yang lebih rendah, hampir seluruhnya ditanami hutan karet, dan semakin jauh ke timur, berubah menjadi pegunungan yang lebih tinggi, barisan pegunungan yang membelah dengan wilayah Tanah bumbu.

Daerah itu sendiri hampir seluruhnya dihuni oleh Melayu (orang islam); dan juga orang Dayak yang dari segi ekonomi yang tidak (besar). Masyarakatnya suka melakukan perjalanan dan merantau, berdagang langsung dengan daerah yang jauh seperti Surabaya dan Singapura. membangun lumbung tembakau di pantai timur Sumatera (tanah Deli), menanam lada di Tanah bumbu dan Pulau Laut, menanam sawah di Banjarmasin, berkebun karet di Negeri-Negeri Selat (malaya), jambi, Inderagiri dan di Pantai Timur Kalimantan.

Penduduk mempunyai karakter yang keras kepala dengan sifat individualistis yang kuat, yang tujuan hidupnya adalah berangkat haji minimal satu kali.

Sejarah singkat dewan lokal. Sebuah dewan lokal dibentuk untuk distrik ini pada tanggal 1 Juli 1921. Meskipun rencana “emansipasi” awalnya mencakup area yang lebih luas, tetapi setelah ditulis terlihat seperti itu 20 Maret 1919, No. 2102/2 dari Penduduk Divisi Selatan dan Timur Kalimantan, dan hanya subdivisi Barabai yang diubah menjadi distrik lokal. Hal ini mungkin terjadi karena, menurut Residen tersebut, "dengan mengubah seluruh Hulu Sungai menjadi yurisdiksi Lokal, maka akan ada tuntutan yang dibuat demi kepentingan penduduk, yang tentu saja tidak akan dipenuhi."

Kalau di Subdivisi Barabai , hal itu memang terjadi. Ia terus menerima pernyataan ketertarikan dari berbagai pihak, baik dari penduduk asli maupun dari penduduk lain dan bukan penduduk. Dia tidak luput dari kritik khususnya. Meskipun kritik tersebut sebagian beralasan, kita tidak boleh menyimpulkan bahwa Dewan Lokal tidak akan mematuhinya.

Motif ini terutama dikemukakan ketika menganjurkan pembentukan Dewan Lokal untuk seluruh departemen Hulu Sungai (dan menurut rumor terbaru termasuk departemen Banjarmasin). Siapa pun yang telah lama terlibat dalam urusan desentralisasi mengetahui kesulitan-kesulitan yang harus diatasi sebelum hasil yang memuaskan dapat dicapai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun