Mohon tunggu...
Andin Alfigenk AnsyarullahNaim
Andin Alfigenk AnsyarullahNaim Mohon Tunggu... Administrasi - biasa saja

orang biasa saja, biasa saja,,,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tiga Tokoh NU dari Hulu Sungai Kalimantan Selatan yang Menjadi Menteri di Masa Orde Lama

8 Juli 2023   00:46 Diperbarui: 8 Juli 2023   01:14 651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Idham khalid menjadi tokoh asal banua yang menduduki jabatan politik paling banyak sementara ini di Pemerintahan Pusat dan mempunyai pengaruh politik kuat dimasanya.

Surat kabar: Nieuwsgier, Jakarta , terbit 22 Maret 1956
Surat kabar: Nieuwsgier, Jakarta , terbit 22 Maret 1956

3. Burhanudin

Beliau kelahiran Barabai, Ayah beliau bernama Kiai Japri seorang pejabat di jaman kolonial, ibu beliau bernama Basrah Bin Kiai Demang Yuda Negara.

Tidak banyak diketahui dimana beliau bersekolah,  catatan mengenai karir beliau juga tidak banyak di ketahui, beliau sempat menjadi salah satu Direktur Bank Indonesia, lalu kemudian menjadi Menteri Perekonomian di kabinet Ali Sastromidjojo II tahun 1956-1957 mewakili partai NU, ketika itu dham Khalid menjadi salah satu wakil perdana Menteri. Salah satu saudara dari Burhanudin adalah H Horman yang sempat menjadi walikota Banjarmasin dan pejabat Bupati Hulu Sungai Selatan awal tahun 70.

Salah seorang putra dari kalimantan selatan juga pernah menjadi Menteri Negara bernama Kumala Adjaib Noor di kabinet Burhanuddin Harahap mewakili Partai Raya Faksi hazairin tahun 1955-1956. Burhanudin dan Kumala Adjaib Noor pernah sama-sama menjabat sebagai Dewan Pengawas bank Indonesia. Selain itu juga nama tokoh Besar seperti Pangeran Muhamamd Nor mantan Gubernur Kalimanta Selama masa Revolusi yang menjabat Menteri Pekerjaan Umum pada Kabinet Ali sastrodjojo II mewakili Partai Masyumi.

Ketiga orang putra Hulu Sungai ini adalah sama-sama keturunan dari Bangsawan Hulu sungai, Kakek Muhamamad Hanafiah bernama Kiai Durabu adalah pemimpin distrik Amandit selama puluhan tahun semenjak awal 1860an, Idham Khalid pula disalah satu birografinya disebut berdarah utusan Demak yang merupakan klaim traditioanl dari bangsawan Hulu Sungai, dan Burhanudin jelas-jelas keturunan dari seorang Kiai ( Kiai adalah Gelar bagi pejabat) baik dari pihak ayah maupun dari pihak ibu.

Catatan menarik lainnya adalah ketiga tokoh Hulu Sungai ini mewakili Partai NU ketika partai NU masih muda setelah keluar dari Masyumi, sangat cukup luar biasa saat itu bagaimana orang-orang dari hulu sungai bisa mencapai tingkat politik di Nasional, mereka cukup sangat berpendidikan dimasanya, juga mempunyai latar belakang keluarga aristokrat utama Hulu Sungai dan sangat terkemuka di Kalimantan saat itu.

Nahdatul Ulama atau yang disingkat NU adalah salah satu organisasi Islam yang berkembang di hulu Sungai semenjak berdirinya di tahun 1926, salah satu tokoh kunci berdirinya seorang tokoh tua gerakan Islam asal Barabai yang Sulaiman Kurdi yang masih terikat ikatan keluarga dan kekerabatan dengan ketika tokoh muda diatas, nama sulaiman kurdi tercatat mengikuti beberapa kali kongres Nahdatul Ulama di Pulau Jawa pada awal tahun 1930an.

Mungkin masih diperlukan penelitian mendalam bagaimana peran orang-orang asal hulu sungai dalam ikut serta mengembangkan Nahdatul Ulama, beberapa tokoh asal hulu Sungai juga mendirikan cabang-cabang Nahdatul Ulama di daerah perantauan mereka seperti di daerah tembilahan di Indragiri Hilir Provinsi Riau.

Yang perlu juga dicatat adalah saat itu Hulu Sungai masih belum terpecah dalam banyak kabupaten seperti saat ini, sehingga ego kedaerahan tidaklah muncul, apalagi mereka berasal dari keluarga bangsawan yang memang saling kawin-mengawin yang mana diakui mereka masih terikat dalam ikatan kekeluargaan dan mempunyai sejarah panjang dalam birokrasi dan kekuasaan di Hulu Sungai selama ratusan tahun.

  • Sumber:
  • Buku: Haji Ahmad Makki, judul "Apa dan siapa dari Utara"
  • Surat kabar : Nieuwsgier, jakarta , terbit 22 maret 1956
  • Wawancara beberapa sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun