Orang-orang minang mempunyai sejarah panjang pergolakan islam, "adat basandi syara, syara basandi kitabullah" ungkapan minang yang sangat kita kenal, yang para intelektual mereka telah mempengaruhi pemikiran islam kita dalam banyak hal.
Tradisi islam banjar yang mana saya adalah sebagai orang banjar dapat berbangga hati, jika ada yang menyebut Islam Nusantara maka ingatlah orang banjar dan ulama banjar yang selama ratusan tahun menyebarkan banyak ulama dibanyak daerah dan pulau di nusantara dari sumatera hingga malaya, seluruh kalimantan dan brunei , sulu, pulau jawa , sulawesi , maluku dan nusa tenggara, pun hingga saat ini.
Islam bugis yang tua dan mempesona, Â islam maluku yang sangat tua begitu terkenalnya didunia, yang dicari-cari orang barat sebagai tujuan, yang pernah pula berhasil mengalahkan orang-orang barat pula. Islam papua yang tersembunyi dan sunyi dari perhatian tapi tak pernah padam cahayanya.
Kronologis sejarah munculnya berbagai kesultanan islam di nusantara dapat kita telisik dengan baik diberbagai,buku sejarah Kesultanan tertua ada di aceh, kemudian menuju semenanjung malaya, kemudian ke utara ke kamboja, ke brunei, ke manila, ke mindanau, ke suluk di filipina , kemudian ke maluku, baru kemudian ke jawa dan ke banjar serta sulawesi dan nusa tenggara.
Banyak teori tentang kapan, bagaimana dan siapa yang menyebarkan islam yang terus saja diperbedatkan tapi juga terus berkembang sesuai dengan bukti bukti sejarah yang terus ditemukan.
Tapi disini saya akan lebih menyoroti tentang sejarah penyebaran islam pulau jawa dan kalimantan yang hampir bersamaan dan dua daerah besar secara pengaruh diwilayah masing-masing pulau.
Ketika para wali berhasil mendirikan demak diutara pulau jawa akibatnya melemahnya pengaruh majapahit, serta merta pula demak berhasil mengislamkan kerajaan banjar yang saat itu mempunyai daerah paling luas di pulau kalimantan yang bisa dikatakan merupakan kerajaan paling besar dinusantara dijamannya menurut ukuran luasnya wilayah .
Dan demak kemudian mendirikan Giri, cerbon dan kemudian banten untuk mengililingi pulau jawa dan bertahap mengislam jawa merayap ke selatan dan seluruh jawa, begitu pula pulau kalimantan wilayah kerajaan banjar yang maha luas itu diislamkan secara bertahap.
Hal ini bisa menjadi dalil meski islam hadir lebih dulu dijawa secara politik dengan berdirinya demak tapi waktu dan penyebarannya hampir bersamaan dengan kalimantan. Baik jawa dan kalimantan mempunyai tantangannya masing-masing yang mana itu adalah sebuah kekayaan sejarah dan budaya serta kebanggaan bersama bagaimana islam tersebar dengan penuh perjuangan dan mengagumkan.
Kemudian meski mungkin saat ini peran para keturunan wali songo dipulau jawa sedang berada dipuncak pimpinan islam jawa, mereka sebaiknya harus sadar bahwa mereka tidaklah sendiri di nusantara ini, saya tidak ingin melemahkan atau meniadakan peran keturunan wali songo di pulau jawa, tapi saya ingin mereka bisa berbicara dengan para keturunan pengislam lainnya dinusantara ini, karena sekali lagi, mereka tidaklah sendiri dinusantara ini, ini akan menjadi sebuah jalan kegemilangan baru bagi nusantara.
Dengan begitu kita akan lebih bisa saling memahami, Â kita akan tahu bahwa tradisi islam melayu rupanya lebih tegas dan egaliter, yang mana karakter islam jawa mungkin akan kesulitan untuk orang melayu, begitu pula lainnya tradisi feodalis islam jawa yang terlihat dari gelar-gelarnya dari kiai, gus, nyai juga tak dikenal dalam tradisi Islam melayu, islam banjar dan islam aceh. atau bagi islam jawa yang menawarkan islam nusantara tapi tak punya banyak pulau dapat belajar kepada karakter ulama banjar yang penyebarannya ulamanya luas di berbagai pulau di Nusantara.