Mohon tunggu...
Andin Alfigenk AnsyarullahNaim
Andin Alfigenk AnsyarullahNaim Mohon Tunggu... Administrasi - biasa saja

orang biasa saja, biasa saja,,,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

“Menemukan Sejarah Kota untuk Menemukan Ruang Publik”

30 September 2015   20:06 Diperbarui: 1 Oktober 2015   09:19 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini kota banjarmasin memang terlihat sangat kumuh dan tidak teratur rapi dan terasa gersang, jalan-jalan yang menyempit tanpa ada trotoar, sungai-sungai yang kotor, jalan yang macet serta keamanan yang yang mengawatirkan dan sebagainya.

Namun bukan berarti kota banjarmasin tanpa ada usaha perbaikan, pembangunan siring sungai martapura antara balai kota dan gubernuran merupakan salah satu usaha pemerintah untuk menyediakan ruang publik untuk masyarakat banjarmasin dan itu berhasil dengan baik meski harus dengan biaya sangat besar.

Tradisi pemukiman dan tata ruang penduduk dipinggiran sungai tidak banyak atau bahkan nihil dalam memberikan ruang publik, kota lama dan tua seperti banjarmasin sampai saat ini akan sangat susah kita temui misalnya lapangan luas untuk bertemunya masyarakat seperti alun-alun dipulau jawa, kalau kita melihat beberapa kota tua lain sebagai dikalimantan selatan yang sudah eksis semenjak pra kolonial maka kita akan menemukan hal yang sama dengan dibanjarmasin. Seperti kota martapura lama dikabupaten banjar, kota nagara dikecamatan Daha di kabupanten Hulu Hungai Selatan dan kota Amuntai ibukota dari kabupaten Hulu Sungai Utara.

Rumah-rumah yang besar tapi sangat rapat hampir tidak menyisakan ruang yang besar, berkelompok secara tidak teratur, tidak mempunyai halaman dan jalan yang memadai, maka timbullah istilah kartak, yaitu jalan titian dari kayu ulin yang memanjang selayaknya jalan gang di pemukiman dipulau jawa

Maka hal-hal diatas itu lah yang menjadi penyebab bagi kota-kota yang berada dipinggir sungai besar menjadi kurang tertata dengan baik.

 

 [caption caption="http://gorden313.yolasite.com/martapura-tempo-dulu.php"]

[/caption]

Sejarah kota yang terlupakan

Penelitian dan penulisan sejarah yang berkwalitas, dokumentasi tulisan dan visual terhadap kota-kota dikalimantan selatan sangatlah kurang atau bahkan tidak ada, alih-alih hal iatu dipublikasikan. ini menjadi sebuah kekurangan yang esensial dan melankonis mengingat daerah-daerah kota di kalimantan selatan bukanlah sebuah kota kemarin sore namun sebagian merupakan kota-kota Tua yang penuh sejarah. Selama ini fhoto-fhoto jaman dahulu yang banyak bertebaran di dunia maya malah didapatkan dari lembaga dokomentasi Belanda. Saya pernah mendapati buku tentanf Fhoto-fhoto tentang kalimantan selatan dimasa kolonial tapi diterbitkan secara terbatas oleh KTLV belanda, buku tersebut dicetak denga kwalitas sangat baik.

Kota banjarmasin dan kota-kota lainnya di kalimantan selatan sepertinya pernah merasakan penataan yang baik ketika dibawah pemerintah kolonial belanda, itu terlihat dari beberapa fhoto jaman dahulu yang berhasil didokumentasikan, namun urbanisasi serta pertambahan penduduk membuat abai terhadap kesadaran tata ruang dan juga ruang publik.

Kita tidak akan heran kenapa kota banjarmasin bisa tertata baik oleh belanda karena wilayah negeri belanda sendiri sepertinya mirip dengan kota banjarmasin dan beberapa kota lainnya yang berada dibawah permukaan laut, serta banyak sungai dan rawa, mirip dengan negeri belanda yang juga berada dibawah permukaan laut dan kanal-kanalnya serta rawa-rawanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun