Mohon tunggu...
Alfiatus Az Zahra
Alfiatus Az Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PBSID Universitas Negeri Malang

Menyukai cerita fiksi dan berdarmawisata.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Bukan Hanya Sekadar Pengenalan Departemen, tetapi Memberikan Ruang untuk Mengekspresikan Bakat Seni dan Sastra

5 Oktober 2024   17:44 Diperbarui: 21 November 2024   14:24 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malang, Sabtu dan Minggu (21-22/09/2024) -- Himpunan Mahasiswa Departemen (HMD) Sastra Indonesia UM mengadakan program kerja tahunan dari bagian Pendidikan dan Keagamaan yang berkolaborasi dengan bagian Bakat dan Minat, yaitu MISI (Motivasi, Inspirasi dan Edukasi) GELANGGANG. Acara ini diselenggarakan untuk menyambut Mahasiswa Baru departemen Sastra Indonesia UM berupa seminar dan pertunjukan teater dengan memuat tema "Mengukir Inspirasi Mahasiswa Sastra Indonesia Melalui Optimalisasi Bakat Minat Menuju Karier Literasi Cemerlang." Acara MISI GELANGGANG berlangsung selama dua hari di Sasana Budaya, Universitas Negeri Malang. 

Kegiatan ini diadakan dengan tujuan untuk memberikan inspirasi melalui optimalisasi bakat dan minat, mendorong sikap mahasiswa agar lebih percaya diri dalam mengekspresikan bakat mereka serta berkontribusi dalam dunia literasi dan seni.

"Kami mengambil tema tersebut dari perpaduan kata kunci bakat minat dan karir literasi yang dikhususkan bagi mahasiswa baru. Kami juga memberikan pandangan bahwa lulusan Sastra Indonesia tidak hanya menjadi seorang guru, penulis sastra, maupun editor buku. Melainkan banyak jalur karier yang dapat kita pilih, seperti menjadi jurnalis media, peneliti, produksi film, hingga pengusaha," ujar Muhammad Nuri selaku koordinator sie acara MISI.

Rangkaian acara pada hari pertama berupa seminar dan pemaparan materi. Acara dibuka dengan sambutan ketua pelaksana yaitu Akilah Dharmayasa, dilanjut dengan sambutan ketua umum HMD Sastra Indonesia yaitu Ilham Febri Yuanto dan dilanjut dengan sambutan pembina HMD Sastra Indonesia yaitu Ibu Amalia Nurma Dewi, M.Hum. Terdapat empat materi yang dijelaskan dalam acara MISI yang pertama mengenai pengenalan Pedoman Pendidikan dan Kemahasiswaan yang dipaparkan oleh Dr. Karkono, S.S., M.A. Materi tersebut memaparkan mengenai cara menjadi mahasiswa yang aktif berkegiatan dan mencetak prestasi, tetapi tetap fokus dengan kuliah. Adapun semboyan yang diberikan yaitu "Lulus tepat waktu dan bermutu". Materi kedua mengenai Etika Mahasiswa yang dipaparkan oleh Prof. Dr. Imam Suyitno, M.Pd. Materi tersebut berisi mengenai bagaimana menjadi mahasiswa yang berkualitas dan beretika di berbagai kondisi.

Materi tidak hanya disampaikan oleh dosen Sastra Indonesia UM saja, melainkan terdapat juga dua pemateri utama yang merupakan alumni Sastra Indonesia yang telah sukses dalam bidang Sastra Indonesia. Materi ketiga yang berjudul "Karier Kepenulisan dan Akademis" dipaparkan oleh Muhammad Afnani Alifian, S.Pd., M.Pd. Beliau merupakan alumni Sastra Indonesia UM dan sekarang sedang menempuh jenjang S3 Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Negeri Malang. Materi ini memberikan motivasi, inspirasi, dan edukasi mengenai berbagai jalur karier dalam bidang akademik dan jurnalistik. Adapun isi materi yang disampaikan yaitu peran intelektual, emosional, spiritual, jalur karier yang dapat dipilih ketika menjadi lulusan Sastra Indonesia, langkah-langkah memulai karier, keterampilan yang dibutuhkan dalam proses menuju karier, serta tantangan yang akan dihadapi dalam proses berkarier.

Penyampaian materi keempat mengenai peluang karier sastra indonesia di dunia digitalisasi oleh alumni Sastra Indonesia Universitas Airlangga yaitu Muhammad Azza Aulia Ibnu Agfa, S.Hum. Beliau merupakan seorang editor dan content specialist di Pintership Creative Agency. Materi yang dipaparkan berupa tips mengembangkan bakat diri dengan memanfaatkan media sosial yang dimulai dari freelancer di bidang copy writer dan content writer, lanjut dengan memberanikan diri untuk mengunggah karya di sosial media yang dapat menjadi portofolio, serta mengajak mahasiswa baru untuk lebih aktif baik di dalam  maupun di luar kampus dengan memanfaatkan status "mahasiswa" sebaik mungkin.

Mahasiswa baru juga dikenalkan dengan paparan materi dari program kerja HMD Sastra Indonesia UM dan juga perkenalan secara orientasi dasar dari Lembaga Semi Otonom (LSO) yang terdiri dari Teater Pelangi, Gita Lenggang Tari, dan Griya Sastra Puisi. Acara ditutup dengan dokumentasi bersama panitia serta mahasiswa baru.

"Bener-bener seru banget dan menurutku ini moment yang ga akan aku lupain seumur hidup, bisa ketemu orang-orang yang keren-keren banget," kesan dari Kemas Edrik sebagai mahasiswa baru Sastra Indonesia.

Penyampaian materi oleh Muhammad Afnani Alifian, S. Pd., M.Pd.
Penyampaian materi oleh Muhammad Afnani Alifian, S. Pd., M.Pd.
Mahasiswa Baru Sastra Indonesia UM 2024
Mahasiswa Baru Sastra Indonesia UM 2024
Penyampaian materi oleh Dr. Karkono, S.S., M.A.
Penyampaian materi oleh Dr. Karkono, S.S., M.A.

Rangkaian acara pada hari kedua berupa kolaborasi pementasan dari para anggota LSO Sastra Indonesia yang dilaksanakan pada malam hari. Tidak hanya ditujukan pada mahasiswa baru Sastra Indonesia saja, melainkan terbuka bagi masyarakat umum. Acara ini mengusung tema horor yang dipadukan dengan isu terkini bertujuan untuk menghimbau mahasiswa baru agar lebih mengetahui dan peka terhadap isu-isu terkini. Teater pelangi mempersembahkan "Kursi" sebagai judul pementasan teater.

"Kami mengambil tema horor yang tertuju pada sebuah kebudayaan suatu daerah yang tidak hanya berisi mengenai keburukan dan penyelewengan, namun dapat mengajarkan tentang kehidupan sekitar," ujar Bintang Mahardika selaku koordinator sie acara Gelanggang.

Acara dibuka dengan bunyian lonceng pertama disertai dengan masuknya beberapa panitia yang membawa lilin masuk ke dalam gedung. Bunyi lonceng kedua masuknya seorang pria sambil membunyikan lonceng dengan mengucapkan suluk. Bunyi lonceng ketiga, panitia yang membawa lilin serta seorang pria meninggalkan tempat dan kembali menuju belakang panggung.

Pertunjukkan teater menceritakan seorang dukun bernama Giodarmi Saputri yang diperankan oleh Desta Eriana dengan asistennya bernama Lastri yang diperankan oleh Ratu Zabrina bersama tokoh para setan ada kunti yang diperankan oleh Kamila Binuri, tiga tokoh genderuwo yang diperankan oleh Galih Cahya, Risal Jaylani, dan Syuhud, serta tokoh pocong dan tukang bakso yang diperankan oleh Galuh Berlian. Para setan dan dukun saling memperebutkan sebuah tahta yang disimbolkan dengan kursi. Adapun tokoh petugas kebersihan bernama Srintil yang diperankan oleh Davina Aulia yang bertugas sebagai moderator dalam pemilihan ketua setan. Akhir cerita teater memberitahukan bahwa tahta yang diperebutkan merupakan kursi tukang bakso yang tertinggal.

Pertunjukan dilanjut dengan Gita Lenggang Tari yang menampilkan tarian Si Pengabdi yang sebagian gerakan mengcover dari grup bernama Ksatria, serta ada beberapa gerakan tarian yang mereka buat sendiri. Tarian ini diambil dari film pengabdi setan yang menceritakan tentang para manusia yang menjadi pengikut dan mengabdikan jiwa mereka kepada aliran setan.

Pertunjukan terakhir dari Griya Sastra Puisi yang menampilkan 5 lagu. Lagu pertama yang ditampilkan berupa musikalisasi puisi berjudul "Watcher of The Wall". Dilanjut dengan lagu yang berjudul "Sepasang Kekasih yang Pertama Bercinta di Luar Angkasa". Musikalisasi puisi dalam lagu ketiga yang mereka nyanyikan berjudul "Asmaraloka". Dilanjut dengan musikalisasi puisi berjudul "Track 8" dan diakhiri dengan lagu berjudul "Satu Bulan" yang dinyanyikan secara bersama-sama. 

"Rangkaian acara MISI GELANGGANG hari kedua diharapkan dapat menginspirasi mahasiswa baru Sasindo untuk lebih peka dengan isu terkini di sekitarnya dan ikut bersuara dengan cara-cara yang tidak biasa, misalnya dengan kolaborasi pementasan seperti ini. Setelah mendapatkan bekal materi pada hari pertama, mahasiswa baru diberikan contoh dan ruang untuk ikut mengembangkan potensi dirinya," ujar Akilah Dharmayasa sebagai Ketua Pelaksana MISI GELANGGANG. 

Sebelum acara ditutup, adanya sesi perkenalan dari para talent penampil LSO. Acara ini diakhiri dengan dokumentasi panitia bersama mahasiswa baru serta masyarakat umum. 

"Gelanggang purnama berbeda dengan pementasan yang lain. Di SMA, saya belum banyak mengetahui genre pementasan seperti yang ditampilkan oleh teater pelangi. Selain itu, saya sangat senang menonton dan mendengar cerita dibalik layar dari masing-masing penampil," ucap kesan dari Sekar Noshafitria sebagai mahasiswa baru Sastra Indonesia.

Diselenggarakannya acara pengenalan Departemen Sastra Indonesia melalui program kerja MISI GELANGGANG diharapkan para mahasiswa baru dapat percaya diri mengekspresikan bakat mereka di kehidupan, baik di dunia nyata maupun di sosial media, serta dapat menerapkan ilmu yang dipelajari dengan baik. Semoga acara pengenalan Departemen Sastra Indonesia kedepannya lebih semarak dan memberikan pandangan ilmu serta motivasi yang mendorong minat dan rasa penasaran mahasiswa baru dalam dunia sastra. Sampai jumpa di MISI GELANGGANG 2025.

Penampilan Teater Pelangi
Penampilan Teater Pelangi
Penampilan Teater Pelangi
Penampilan Teater Pelangi
Penampilan Gita Lenggang Tari
Penampilan Gita Lenggang Tari
Penampilan Griya Sastra Puisi
Penampilan Griya Sastra Puisi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun