Mohon tunggu...
Alfiatur Rohmania
Alfiatur Rohmania Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWI UNIVERSITAS MERCU BUANA | FAKULTAS EKONOMI dan BISNIS | PRODI S1 AKUNTANSI | NAMA : ALFIATUR ROHMANIA | NIM : 43223010174

Mata kuliah : Pendidikan Anti Korupsi dan Kode Etik UMB. Dosen Pengampu : Apollo, Prof, Dr, M.Si.AK Universitas Mercu Buana | Pogram studi : S1 Akuntansi | Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Diskursus Gaya Kepemimpinan Aristoteles

24 Oktober 2024   09:19 Diperbarui: 25 Oktober 2024   07:37 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggung jawab merupakan aspek krusial dalam gaya kepemimpinan Aristoteles. Seorang pemimpin harus menyadari dampak dari setiap keputusan yang diambilnya dan bersedia mempertanggungjawabkan tindakan tersebut. Tanggung jawab ini juga mencakup komitmen untuk melayani masyarakat dan bekerja demi kepentingan yang lebih besar.

Pengertian Kepemimpinan secara umum adalah kemampuan seseorang untuk mengatur, mengarahkan, dan memotivasi bawahannya agar mereka melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan baik, demi mencapai suatu tujuan organisasi atau sebuah kelompok. Kepemimpinan melibatkan proses mempengaruhi orang lain supaya mereka bekerja sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Pada dasarnya, kepemimpinan memiliki pemahaman yang lebih luas tentang kekuasaan, karena tidak hanya berusaha mambuat orang malakukan apa yang diinginkan oleh seorang pemimpin, tetapi juga mencapai tujuan organisasi. Intinnya kepemimpinan adalah bagian dari proses mengatur dan mencapai kinerja untuk membuat keputusan kepemimpinan.

Intinnya gaya kepemimpinan Aristoteles memberikan panduan yang berharga bagi para pemimpin di berbagai bidang. Dengan menekankan pentingnya etika, kebijaksanaan, dan kepentingan bersama, teori Aristoteles ini membantu menginspirasi para pemimpin untuk menjadi teladan dalam moral dan tindakah mereka, hingga saat ini.

Teori-Teori yang ada dalam Kepemimpinan

Pada dasarnya, teori kompetensi kepemimpinan memiliki tiga macam yaitu teori sifat,teori perilaku, dan teori lingkungan. Ketiga teori kepemimpinan ini merupakan grand theory kepemimpinan. Ketiga teori tersebut dapat didefenisikan sebagai berikut:

  • Teori Trait ( Sifat )

Teori ini juga disebut sebagai teori genetik, karena teori ini menganggap bahwa pemimpin itu dilahirkan bukan dibentuk. Teori ini menjelaskan bahwa eksistensi seorang pemimpin dapat dilihat dan dinilai berdasarkan sifat-sifat sejak lahir sebagai sesuatu yang lebih baik.Selain itu,teori ini mengatakan bahwa kepemimpinan diidentifikasikan berdasarkan atas sifat atau ciri yang dimiliki oleh para pemimpin. Pendapat tersebut mengemukakan bahwa ada karakteristik tertentu seperti fisik, sosialisasi, dan intelegensi (kecenderungan) yang esensial bagi kepemimpinan yang efektif, yang merupakan kualitas bawaan seseorang.

Contoh: Seorang pemimpin yang dikenal karena sifat kepemimpinannya adalah Nelson Mandela. Mandela memiliki sifat ketegasan dan keberanian yang luar biasa dalam memperjuangkan hak-hak rakyat Afrika Selatan. Keberaniannya untuk menghadapi tantangan dan ketidakadilan, serta kemampuannya untuk berkomunikasi dengan berbagai kalangan, menjadikannya pemimpin yang dihormati dan diikuti oleh banyak orang. Sifat-sifat ini adalah contoh dari teori trait yang menunjukkan bahwa karakteristik individu dapat mempengaruhi efektivitas kepemimpinan.

  • Teori Behavior ( Perilaku )

Teori Behavior berfokus pada perilaku pemimpin dan bagaimana perilaku tersebut mempengaruhi pengikut. Teori ini menekankan bahwa kepemimpinan bukan hanya tentang sifat yang dimiliki, tetapi juga tentang tindakan yang diambil oleh pemimpin. Ada dua jenis perilaku utama yang sering dibahas dalam teori ini: perilaku orientasi tugas dan perilaku orientasi hubungan.

Orientasi Tugas: Pemimpin yang fokus pada penyelesaian tugas dan pencapaian tujuan.

Orientasi Hubungan: Pemimpin yang lebih memperhatikan hubungan interpersonal dan kesejahteraan anggota tim.

Contoh: Bill Gates, pendiri Microsoft, adalah contoh pemimpin yang menunjukkan perilaku orientasi tugas. Ia dikenal karena fokusnya yang tajam pada inovasi dan pencapaian target bisnis. Gates sering kali menetapkan tujuan yang ambisius dan mendorong timnya untuk mencapainya. Di sisi lain, pemimpin seperti Oprah Winfrey menunjukkan perilaku orientasi hubungan, di mana ia membangun hubungan yang kuat dengan pengikutnya dan menciptakan lingkungan yang mendukung dan inklusif. Kedua contoh ini menunjukkan bagaimana perilaku pemimpin dapat mempengaruhi dinamika tim dan hasil yang dicapai.

  • Teori Kontingensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun