Mohon tunggu...
Alfiatun Musyarofah
Alfiatun Musyarofah Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Strategi Kampanye Politik Capres-Cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Pemilihan Presiden 2024

5 April 2024   04:00 Diperbarui: 5 April 2024   04:19 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pasangan Capres Anies Baswedan Muhaimin sudah mendeklarasikan diri sebagai pasangan
Capres pada tanggal 2 September 2023. Pasangan dengan nama koalisi Perubahan dan Persatuan
ini didukung oleh Partai Nasdem, PKB dan PKS.
Sebelum deklarasi tanggal 2 September 2023, Anies Baswedan yang didukung oleh Partai
Nasdem telah menjalin koalisi dengan Partai Demokrat dan PKS. Setelah melalui rangkaian
penjajakan yang cukup panjang akhirnya tidak terjadi kesepakatan untuk menjalin koalisi Karana
usulan Partai Demokrat agar Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
tidak diterima oleh anggota koalisi . Bahkan buntut dari pecahnya koalisi ini Partai Demokrat
menusuk Anies Baswedan telah berkhianat dengan kesepakatan yang sudah ditandatangani
bersama.
Sementara Muhaimin Iskandar sebelumnya sudah bergabung dalam Koalisi Kebangkitan
Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra dengan Capres Prabowo Subianto. Karena tidak ada
kepastian untuk menjadi Cawapres akhirnya Muhaimin Iskandar dan PKB pindah haluan menuju
koalisi perubahan dan menjadi cawapres Anies Baswedan. Pola dan peta koalisi serta figur Capres
dan Cawapres tentu saja menjadi faktor dominan dalam menentukan strategi kampanye dan
strategi pemenangan pasangan Capres.

Strategi kampanye pasangan AMIN :
1. Pergerakan cepat merebut ruang waktu kampanye
Pasangan Capres Cawapres Anies R Baswedan Muhaimin Iskandar adalah satu satunya
pasangan Capres cawapres yang paling awal mendeklarasikan diri sebagai pasangan yang akan
mendaftar ke KPU. Sementara 2 pasangan lain dari koalisi Indonesia Maju dan koalisi Ganjar
Pranowo hingga tulisan ini diturunkan belum mendeklarasikan calon wapres.
2. Merebut Ceruk Perubahan
Setelah masa kepemimpinan Joko Widodo berlangsung 2 periode dengan segala
keberhasilan dan kelemahannya, rakyat berada dalam dua posisi yakni kelompok yang ingin
perubahan dan keberlanjutan.
Sebagai calon presiden yang semasa menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta dianggap
sebagai oposisi bagi pemerintahan, Anies Baswedan menempatkan diri sebagai simbol perubahan
bahkan antitesis dari kepemimpinan Joko Widodo.Pasangan Capres Anies Baswedan Muhaimin sudah mendeklarasikan diri sebagai pasangan 

Capres pada tanggal 2 September 2023. Pasangan dengan nama koalisi Perubahan dan Persatuan 

ini didukung oleh Partai Nasdem, PKB dan PKS. 

Sebelum deklarasi tanggal 2 September 2023, Anies Baswedan yang didukung oleh Partai 

Nasdem telah menjalin koalisi dengan Partai Demokrat dan PKS. Setelah melalui rangkaian 

penjajakan yang cukup panjang akhirnya tidak terjadi kesepakatan untuk menjalin koalisi Karana 

usulan Partai Demokrat agar Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 

tidak diterima oleh anggota koalisi . Bahkan buntut dari pecahnya koalisi ini Partai Demokrat 

menusuk Anies Baswedan telah berkhianat dengan kesepakatan yang sudah ditandatangani 

bersama.

Sementara Muhaimin Iskandar sebelumnya sudah bergabung dalam Koalisi Kebangkitan 

Indonesia Raya (KKIR) bersama Gerindra dengan Capres Prabowo Subianto. Karena tidak ada 

kepastian untuk menjadi Cawapres akhirnya Muhaimin Iskandar dan PKB pindah haluan menuju 

koalisi perubahan dan menjadi cawapres Anies Baswedan. Pola dan peta koalisi serta figur Capres 

dan Cawapres tentu saja menjadi faktor dominan dalam menentukan strategi kampanye dan 

strategi pemenangan pasangan Capres.

Strategi kampanye pasangan AMIN :

1. Pergerakan cepat merebut ruang waktu kampanye

Pasangan Capres Cawapres Anies R Baswedan Muhaimin Iskandar adalah satu satunya 

pasangan Capres cawapres yang paling awal mendeklarasikan diri sebagai pasangan yang akan 

mendaftar ke KPU. Sementara 2 pasangan lain dari koalisi Indonesia Maju dan koalisi Ganjar 

Pranowo hingga tulisan ini diturunkan belum mendeklarasikan calon wapres.

2. Merebut Ceruk Perubahan

Setelah masa kepemimpinan Joko Widodo berlangsung 2 periode dengan segala 

keberhasilan dan kelemahannya, rakyat berada dalam dua posisi yakni kelompok yang ingin 

perubahan dan keberlanjutan. 

Sebagai calon presiden yang semasa menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta dianggap 

sebagai oposisi bagi pemerintahan, Anies Baswedan menempatkan diri sebagai simbol perubahan 

bahkan antitesis dari kepemimpinan Joko Widodo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun