Haii sahabat Kompasianer
Apa kabar nih? Sudah nggak sabar menyimak informasi menarik dari kompasiana? Ada informasi menarik loh, Yukk simak langsung ulasannya.
Kali ini penulis akan membahas salah satu museum terindah di Dunia. Museum yang terletak di salah satu negara terkaya di dunia, negara yang dipenuhi dengan keajaiban dan hal-hal menakjubkan.
Akhir-akhir ini dunia kembali dihebohkan dengan kota yang bernama Dubai. Ya, siapa sih yang tak kenal dengan kota ini. Kota yang penuh dengan keindahan dan keajaiban. Semua hal yang dirasa aneh di belahan dunia lain, ada di kota ini. Kali ini, lagi dan lagi, Dubai menghebohkan dunia dengan segala keajaibannya.
Pada tanggal 22 Februari 2022, secara resmi Dubai membuka museum baru yaitu The Museum of The Future setelah 6 tahun pembangunan. Dengan desain yang sangat indah dan futuristik, museum ini berhasil menjadi salah satu museum terindah di dunia. Museum ini terletak di dekat Emirates Tower di Jalan Sheikh Zayed Road. Sungguh menakjubkan bukan?
Apa itu The Museum of The Future?
The Museum of The Future adalah museum masa depan yang berada di Dubai, Uni Emirate Arab (UEA). Butuh 6 tahun dan jutaan dolar untuk membuat bangunan ini. Museum unik ini bentuknya terlihat seperti mata manusia. Seperti mata yang melihat masa depan. Karena bangunan ini berbentuk bulat, tidak ada satu sudut pun di bangunan ini dan tidak ada kolom. Dari tujuh lantai, tidak ada satu sudut, tidak ada kolom.
Desain dari Bangunan Museum ini didesain oleh arsitek Killa Design. Museum of the Future dibangun dengan ketinggian 252 kaki atau sekitar 77 meter, kerangka museum dibuat dari baja tahan karat. Bagian luar bangunan ini dibuat dari 1024 panel dengan bahan fiberglass, merepresentasikan 1024 byte dalam 1 kilobyte. Dan di setiap panelnya ditutupi dengan kutipan kaligrafi arab. Ini adalah satu-satunya bangunan di dunia yang ditutupi dengan bahasa.
Struktur luar bangunan museum ini dihiasi dengan kaligrafi sepanjang 14 KM yang diterangi dengan lampu LED bertenaga surya. Kaligrafi yang menghiasi struktur dinding eksterior museum ini merupakan puisi dari Sheikh Muhammed bin Rashid, menjadi bagian keindahan bagi gemerlap kecantikan The Museum of the Future. Selain dapat bersinar pada malam hari, ukiran atau lukisan kaligrafi ini juga berfungsi sebagai jendela ketika siang hari.
Apa yang ada di dalamnya?
Berbeda dengan museum pada umumnya yang notabene menyimpan sesuatu masa lalu yang memiliki nilai sejarah. Museum of the future adalah museum hidup, yang berarti segala sesuatu di dalamnya berasal dari masa sekarang dan masa depan, bukan masa lalu, bahkan menyimpan barang barang yang belum diproduksi manusia secara massal. Museum ini mengajak kita untuk menyelinap mengintip masa depan dengan kurun waktu 50 tahun dari sekarang. Bahkan lift di dalam museum ini dirancang seperti kapal luar angkasa. Dan anda akan merasa berada di luar angkasa dan terkoneksi dengan Stasiun Luar Angkasa Internasional apabila menaiki lift yang unik ini.
Di lantai lima museum, ada NASA yang benar benar sama desainnya dengan stasiun ruang angkasa. Ini merupakan jalan interaktif melalui ruang angkasa yang menunjukkan tata surya kita dan Stasiun Luar Angkasa Internasional kita. Di dalamnya kita dapat melihat dan mempelajari spesies multi planet. Kita dapat merasakan atmosfer luar angkasa yang benar benar nyata.
Di lantai empat museum, terdapat banyak sekali koleksi dari hutan hujan. Dengan lebih dari 2400 spesies untuk mengingatkan kita bahwa di masa depan, kita harus selalu menjaga dan melestarikan alam agar bisa hidup dengan keindahan alam hutan hujan. Sebagian koleksi merupakan spesies yang sudah punah dan sebagian lagi merupakan spesies yang masih hidup sebagai warisan alam dari generasi atas kita untuk selalu di lestarikan. Dengan berjalan mengelilingi lantai empat, kita akan mendapatkan pengalaman surealis. Karena banyak spesies kehidupan di hutan hujan dihadirkan dalam bingkai digital visual yang sangat menakjubkan.
Di lantai dua, berisikan ruangan ruangan yang didedikasikan untuk ide ide tergila umat manusia. Mulai dari drone, mobil self-driving sampai robot anjing yang unik (cyber dog) semua ada di sini. Terdapat banyak teknologi futiristik di sini. Di lantai ini mata kita akan dimanjakan dengan teknologi yang mampu mengubah dunia dalam mengatasi berbagai masalah tantangan di berbagai bidang, mulai dari transportasi, energi, kesehatan dan lain sebagainya.
Dan di laintai bawah, dipenuhi dengan taman sains untuk generasi mendatang. Tempat untuk anak anak untuk membantu mereka menghargai fisika, sains dan matematika. Cocok untuk tempat edukasi bagi anak anak agar bisa belajar dan memotivasi diri untuk selalu berfikir kreatif dan menemukan inovasi-inovasi baru yang dapat mengubah peradaban manusia.
Museum ini bukan hanya sebuah bangunan, tapi sebenarnya adalah dana investasi dari universitas dan laboratorium pada saat yang sama. Tempat ini membuat kalangan muda merasa memiliki dukungan penuh. Di sini orang orang berbakat akan mendapat dana untuk mengejar dan mewujudkan ide ide gilanya, mulai dari matematika, sains, fisika hingga teknologi. Dukungan penuh dari museum ini diberikan demi mengubah peradaban manusia ke arah yang lebih baik lagi.
Biaya untuk bisa memasuki Museum of the Future sebesar Rp567 ribu, bagi anak anak dengan usia dibawah 3 tahun dan dewasa diatas 60 tahun bisa memasuki museum ini secara gratis. Gimana, menarik bukan?
Gimana sahabat kompasianer? Tertarik untuk berlibur ke kota dengan gedung tertinggi, Burj Khalifa ini?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H