Mohon tunggu...
Alfiansyah_senja
Alfiansyah_senja Mohon Tunggu... Buruh - Penulis artikel, foto, dan traveling

Lahir dan besar di kota Balikpapan. "Setiap Malam adalah Sepi" adalah novel perdana yang berhasil dicetak lewat proyek indiependent. Novel ini bercerita tentang kehidupan urban seorang pekerja yang bekerja di malam hari di Kota Balikpapan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Budi, Bujang Baik Pekerja Keras (Obituari Sahabat Saya, Budi Setiawan)

3 Desember 2019   13:11 Diperbarui: 3 Desember 2019   13:28 502
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yang saya tahu, ada beberapa alasan kenapa Budi terlambat. Ia masih kerja atau istirahat dulu setelah bekerja. Masih ojek online, persiapan subuh untuk jual ikan, kadang siangnya ngeret pasir pakai mobil pikap, belum lagi di pantai jaga lapak, ban pelampung, dan terpal lesehan, atau kerja-kerja lainnya yang membutuhkan tenaga.

Sesibuk apapun, Budi selalu membagi waktunya bersama kami. Ia tidak pernah menceritakan mengenai kerjaanya itu. Alasan pertama yang biasa ia katakan, karena ia baru saja mengantar, menjemput, atau masih bersama seseorang. Dan ia menyampaikan itu dengan bangga,  dan kami tahu padahal tidak seperti itu alasannya.  Maka, kami sepakat tak percaya dengan alasannya itu.
Jika memang benar, ia akan buktikan, minimal lewat foto di hape.

"Cerita mati kamu, Bud!"

Waktu adalah kerja dan walau tak terikat instansi perusahaan, seorang usahawan mesti lebih ekstra disiplin dari seorang karyawan. Yang saya tahu (mungkin ada yang salah), waktu kerja Budi dimulai setelah adzan subuh, ia sudah mesti ke Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Manggar Baru, berjualan ikan. Biasa selesai sampai jam 10.00. Setelah itu pulang, istirahat sebentar. Jika ada yang memesan pasir putih, ia bawa pick up, mengambil pasir di Ambarawang Laut, Kutai Kartanegara. 

Jika hari libur, tidak ada waktu untuk istirahat dan berleha-leha. Ia lanjutkan ke Pantai Manggar. Jaga terpal lesehan, area parkir, dan ban pelampung berenang. Dari siang sampai sore. Tidak heran jika ia memakai baju lengan panjang, penutup wajah seperti ninja dan kacamata hitam. 

Hal ini dilakukan agar wajahnya tidak langsung terkontaminasi matahari, alias perawatan agar tidak hitam. Malamnya ia ojek online. Jika tak ngojek atau sementara ngojek, ia sempatkan ngumpul-ngumpul bersama teman, komunitas motor,  melakukan pengajian atau kajian agama bersama bubuhan pengajiannya.

Saya pribadi sangat senang melihatnya ketika berjualan di TPI. Kebaktiannya tiada diukur. Selain mencari nafkah, ia sekaligus membantu bapaknya. Subuh-subuh ia sudah datang, style andalannya memakai jaket parasut, celana 3/4, tak lupa tas selempang kecil selalu dililit, merokok, dan selalu sibuk sana-sini, mengatur ikan, cumi, dan udang.  Jika saya main-main ke TPI,  selain Wahab Wahyudin atau adiknya (sahabat saya di SMK), Budi juga selalu memberikan saya ikan. Pulang dari TPI, selalu ada ikan gratis yang saya bawa pulang.

Beberapa hari lalu Halim cerita. Jika siang, Budi mengaktifkan aplikasi ojek online. Tempat ngetem-nya di depan gangnya, atau di dekat Jembatan Kembar Batakan.

"Aku bilang sama dia, 'ngapain kamu nunggu penumpang di luar gang. Budi, Budi! Mending ke rumahku saja. Bisa tidur-tidur dan ngopi-ngopi'. Katanya, 'nda papa, Lim'.  Tapi tetap dia nunggu di depan gang, eh, gonggongnya pang (bahasa Balikpapan, bodohnya) orang itu. Dan kalau dia istirahat ke rumah, dia langsung tidur di kamar atau main-main hape dan kadang lama kelamaan ketiduran. Itu sangking capeknya itu," cerita Halim.

Dari Budi saya banyak belajar, bahwa sebagai laki-laki dewasa, sudah ditakdirkan menjadi pekerja keras dan rajin. Semua itu, Budi buktikan dengan tindakan, bukan dari banyak omong yang jadinya "omong kosong".

HARTA BUDI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun