Mohon tunggu...
Alfiansyah Syah
Alfiansyah Syah Mohon Tunggu... Warga Negara Indonesia -

Penikmat Senja

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Alasan Pernyataan Sikap Salah Satu Penandatangan Menolak RUU Permusikan

7 Februari 2019   19:15 Diperbarui: 9 Februari 2019   08:47 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kalau saya bikin lagu putus cinta, dia kesel sama saya dan punya sebuah kekuatan, ya saya bisa dipenjarakan. Iya dong. Karet banget kan. Menurut saya ini rada unik," lanjutnya.

Seakan-akan, mereka, yang membuat RUU Permusikan mengajari dan mendikte para musisi. Harusnya musik seperti ini danseperti  itu. Kalau tidak seperti ini dan itu, maka,  musik tersebut tidak sopan dan tidak baik untuk didengar. Gaya berpakaiannya pun harus sopan dan jangan ke-barat-barat-an..

Maka dari itu, saya sepakat dengan pernyataan sikap yang dilakukan oleh sebagian musisi Indonesia yang tergabung dalam Koalisi Nasional Tolak RUU Permusikan. Landasan mereka pun sangat masuk akal karena RUU Permusikan sangat bertentangan dengan  Undang-Undang Pemajuan Kebudayaan dan bertolak belakang dengan Pasal 28 UUD 1945 yang menjunjung tinggi kebebasan berekspresi dalam negara demokrasi.

Dikutip dari Kompas.id, 5 Februari 2019, Mbak Danilla Riyadi mengatakan kalau musisinya ingin sejahtera, sebetulnya sudah ada UU Perlindungan Hak Cipta dan lain sebagainya dari badan yang lebih melindungi itu. Jadi, untuk apa lagi permusikan dibuatkan undang-undang. Saya tambahkan Mbak Danilla, mungkin RUU Permusikan itu adalah proyek mereka dan sudah kehabisan akal untuk meraup proyek. Karena, harap maklum, masa jabatannya mereka kan sebentar lagi berakhir.

Mengenai perseteruan Bang Jerinx Superman Is Dead dengan Anang Hermansyah/Ashanty. Mungkin, sebagian masyarakat tidak bisa menerima komentar "pedas"  dari Bang Jerinx ke Anang Hermansyah/Ashanty.  Maklum, katanya , budaya kita ini hasil saduran dari Budaya Timur yang menjunjung tinggi sopan-santun. 

Sementara, orang-orang kita, diam-diam  mengagungkan keahlian, keterampilan, keintelektualan, dan kebudayaan orang bule. Contoh kecil : calon mertua bangga sekali kalau pacar anaknya itu kerja di perusahaan asing. Maklum, standar gaji yang diberikan perusahaan asing lebih tinggi. Jadi, kritik itu harus yang sopan, Bang! (Kalok begitu, bukan kritik namanya, dong!).

Pernyataan  Bang Jerinx yang meledak-ledak, berapi-api dan sangat vokal ini pun mendapat kritikan dan bahkan ada yang mengatakan "mulut yang tidak berpendidikan atau tidak pernah merasakan bangku sekolah. Jauh sekali dengan Anang Hermansyah". Justru, saya pribadi menganggap apa yang dikatakan oleh Bang Jerinx adalah murni dari hati nuraninya sebagai seorang musisi. Karakternya  sudah seperti itu, dari dulu.  

Tidak munafik, bertele-tele, dan basa-basi. Bang Jerinx tidak bisa seperti politikus yang membaca pidato hasil dari copy paste dan kebanyakan kata sambutan "kepada yang terhormat"- nya dibandingakn dengan esensi dari isi pidato. Membosankan, penuh pencitraan dan orang yang dengar pun bikin ngantuk.  

Saran saya kepada Bang Jenrix---walaupun saya tahu Abang tidak suka digurui---kalau bisa jangan terlalu meladeni istrinya orang, Bang. Nanti, orang-orang awam itu langsung berpikir ke masalah pribadi---jadinya nanti curhat-curhatan remeh-remeh yang tidak penting---dan tidak fokus ke RUU Permusikan. Yang penting, tetap kepalkan tangan kiri, Bang! Lawan!

Nah, maka dari itu, saya pribadi, secara tegas, tidak dipaksa atau dihasut oleh seseorang untuk memilih, menegaskan menolak adanya RUU Permusikan dan menandatangi petisi!

Nb. dari tanggal 06 Februari 2019, pukul 01.20 Wita, jumlah penandatangan sudah mencapai 186.110 (jumlah ini akan terus bertambah). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun