3. Interaksi dengan Smart Contract
Pihak yang ingin berinteraksi dengan smart contract (misalnya untuk memicu transaksi atau mengakses informasi) dapat mengirimkan transaksi ke alamat kontrak tersebut. Transaksi ini mencakup informasi yang diperlukan untuk memicu fungsi tertentu dalam kontrak, seperti transfer dana atau pemenuhan kondisi tertentu.
4. Validasi dan Eksekusi
Setiap transaksi yang dikirim ke smart contract divalidasi oleh jaringan blockchain. Validator atau penambang memastikan bahwa kondisi yang ditentukan dalam kontrak terpenuhi. Jika kondisi terpenuhi, smart contract secara otomatis mengeksekusi tindakan yang telah diprogram. Misalnya, mentransfer dana dari satu alamat ke alamat lain.
5. Pencatatan di Blockchain
Setiap tindakan yang dieksekusi oleh smart contract dicatat dalam blockchain sebagai transaksi baru. Catatan ini bersifat permanen, transparan, dan tidak dapat diubah. Ini memastikan bahwa semua pihak dapat memverifikasi tindakan yang telah diambil dan memastikan kepatuhan terhadap ketentuan kontrak.
Contoh Alur Kerja
Misalnya, dalam sebuah kontrak penjualan rumah, alur kerjanya bisa seperti berikut:
- Penjual dan pembeli menyepakati syarat-syarat penjualan dan mengkodekan syarat-syarat tersebut dalam smart contract.
- Smart contract di-deploy ke blockchain.
- Pembeli mengirimkan dana ke smart contract.
- Smart contract memverifikasi bahwa dana yang diterima sesuai dengan harga rumah.
- Setelah verifikasi, smart contract secara otomatis mentransfer kepemilikan rumah ke pembeli dan dana ke penjual.
- Semua langkah tersebut dicatat di blockchain, menciptakan rekam jejak yang transparan dan tidak dapat diubah.
Dengan proses ini, smart contract mengurangi kebutuhan akan perantara, meningkatkan efisiensi, dan memastikan bahwa semua pihak mematuhi ketentuan yang telah disepakati secara otomatis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H