Mohon tunggu...
Aditia Akbar Putra Alfiansa
Aditia Akbar Putra Alfiansa Mohon Tunggu... Freelancer - freelancer

seorang yang tertarik dalam bidang pemerograman web hingga sekarang tetap menjadikan ngoding sebagai hobi dan kegemaran.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dampak Utang Negara terhadap Pelemahan Nilai Tukar Mata Uang

18 Juni 2024   08:49 Diperbarui: 18 Juni 2024   08:58 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.freepik.com/free-vector/gradient-stock-market-concept_20289170.htm

Akhir - akhir ini sedang ramai dengan pernyataan presiden terpilih indonesia periode 2024 -2029,  Bapak prabowo subianto yang akan berencana akan meningkatkan rasio hutang indonesia hingga batas 50%, Beliau menyebut dirinya tidak mengkhawatirkan utang Indonesia karena menjadi salah satu negara yang paling dihormati oleh negara lain. Bahkan utamanya, ia menekankan, Indonesia tidak pernah mengalami default.

"Saya keliling seluruh dunia mereka sangat hormat dengan Indonesia kita tidak pernah gagal hutang saya sangat optimis tapi kembali kita harus punya kekuatan pertahanan yang kuat supaya tidak bisa intervensi tidak bisa digertak tidak bisa diintimidasi," ujarnya.

Rencana ini di dasarkan atas kebutuhan pendanaan untuk program kerja beliau yang akan dimulai setelah resmi dilantik menjadi presiden nantinya, namun apakah benar hutang suatu negara dapat berdampak buruk terhadap nilai tukar mata uang suatu negara tersebut?, mari kita bahas.

Dampak hutang negara terhadap nilai tukar mata uang

https://www.freepik.com/free-vector/gradient-stock-market-concept_20289170.htm
https://www.freepik.com/free-vector/gradient-stock-market-concept_20289170.htm

Hutang negara merupakan salah satu instrumen yang digunakan oleh pemerintah untuk membiayai pembangunan dan menstabilkan perekonomian. Namun, besarnya hutang negara dapat memiliki dampak signifikan terhadap nilai tukar mata uang suatu negara. Berikut adalah beberapa mekanisme utama bagaimana hutang negara mempengaruhi nilai tukar mata uang.

1. Persepsi Risiko Investasi

Investasi asing sangat dipengaruhi oleh persepsi risiko yang terkait dengan stabilitas ekonomi suatu negara. Ketika hutang negara meningkat hingga ke tingkat yang dianggap tidak berkelanjutan, investor mungkin khawatir tentang kemampuan negara tersebut untuk membayar kembali hutangnya. Hal ini dapat mengurangi minat investor asing untuk membeli aset dalam mata uang negara tersebut, sehingga menurunkan permintaan mata uang dan melemahkan nilai tukar.

2. Keseimbangan Pembayaran

Hutang negara yang tinggi sering kali disertai dengan defisit neraca berjalan yang besar. Defisit neraca berjalan menunjukkan bahwa suatu negara mengimpor lebih banyak barang, jasa, dan modal daripada yang diekspornya. Untuk menutupi defisit ini, negara tersebut mungkin perlu menarik modal asing, yang sering kali dilakukan dengan meningkatkan tingkat hutang. Jika hutang terus meningkat tanpa diimbangi oleh peningkatan dalam ekspor atau penerimaan devisa lainnya, nilai tukar mata uang cenderung menurun karena permintaan mata uang asing yang lebih tinggi.

3. Kebijakan Moneter dan Suku Bunga

Pemerintah yang memiliki hutang besar mungkin berusaha untuk menurunkan suku bunga guna meringankan beban pembayaran bunga hutang. Namun, suku bunga yang rendah juga dapat mengurangi daya tarik investasi dalam mata uang negara tersebut. Sebagai contoh, suku bunga yang lebih rendah dapat mendorong investor untuk mencari hasil yang lebih tinggi di negara lain, yang mengakibatkan keluarnya modal dan melemahkan nilai tukar mata uang.

Sebaliknya, untuk mempertahankan nilai tukar, bank sentral mungkin harus menaikkan suku bunga, yang bisa memperlambat pertumbuhan ekonomi domestik. Kebijakan moneter yang kontradiktif ini menunjukkan betapa rumitnya pengelolaan hutang dan nilai tukar.

4. Inflasi dan Nilai Tukar

Peningkatan hutang negara yang berlebihan sering kali dapat menyebabkan inflasi jika pemerintah mencetak uang untuk membiayai defisit anggaran. Inflasi yang tinggi akan mengurangi daya beli mata uang domestik, yang pada gilirannya akan menurunkan nilai tukar. Investor asing akan cenderung menjual aset dalam mata uang tersebut, karena khawatir nilai investasi mereka akan tergerus inflasi, lebih lanjut melemahkan nilai tukar.

5. Kepercayaan Pasar

Kepercayaan pasar terhadap kemampuan pemerintah untuk mengelola hutang secara efektif juga memainkan peran penting. Jika pasar percaya bahwa pemerintah memiliki kebijakan yang kredibel untuk mengurangi defisit dan hutang, dampak negatif terhadap nilai tukar bisa diminimalkan. Sebaliknya, ketidakpercayaan terhadap kebijakan fiskal dan moneter dapat mempercepat depresiasi mata uang.

Contoh Kasus

Kasus Yunani pada krisis keuangan Eropa adalah contoh yang baik. Pada puncak krisis hutang, nilai tukar Euro terhadap mata uang lainnya melemah karena kekhawatiran bahwa hutang Yunani yang besar tidak dapat dikelola dan akan memicu krisis yang lebih luas di zona Euro.

Sebaliknya, Jepang, meskipun memiliki rasio hutang terhadap PDB yang sangat tinggi, telah berhasil menjaga nilai tukar Yen relatif stabil. Hal ini sebagian besar karena tingginya tingkat kepercayaan investor terhadap kemampuan Jepang untuk mengelola hutangnya, serta fakta bahwa sebagian besar hutang Jepang dimiliki oleh investor domestik.

Kesimpulan

Hutang negara memiliki dampak yang kompleks dan signifikan terhadap nilai tukar mata uang. Faktor-faktor seperti persepsi risiko, keseimbangan pembayaran, kebijakan moneter, inflasi, dan kepercayaan pasar semuanya berkontribusi pada bagaimana hutang mempengaruhi nilai tukar. Oleh karena itu, pengelolaan hutang yang hati-hati dan kebijakan ekonomi yang kredibel sangat penting untuk menjaga stabilitas nilai tukar mata uang suatu negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun