Apa Yang Dimaksud dengan Konsensus Blockchain?
Suatu prinsip yang dikenal sebagai konsensus blockchain menentukan cara peserta jaringan menyetujui dan diverifikasi transaksi dan perubahan data. Tidak ada lembaga terpusat yang bertanggung jawab atas proses ini dalam ekosistem terdesentralisasi seperti blockchain.
Sebaliknya, semua peserta jaringan harus mencapai kesepakatan tentang status legalitas setiap transaksi. Ini merupakan tujuan utama mekanisme konsensus.
Bagaimana Fungsi Konsensus Blockchain?
Mekanisme konsensus blockchain mencakup proses validasi transaksi dan pemilihan blok untuk memastikan semua data di seluruh jaringan sudah sesuai. Metode yang digunakan oleh setiap mekanisme berbeda-beda dan bergantung pada jenis konsensus yang digunakan, yang memungkinkan peserta jaringan untuk mencapai kesepakatan tentang keadaan jaringan.
Beberapa blockchain menggunakan kekuatan komputasi melalui algoritma Proof-of-Work (PoW), sementara blockchain lain menggunakan konsensus Proof-of-Stake (PoS) untuk memberikan peran yang lebih besar kepada pemegang aset kripto. Jenis Konsensus Blockchain: Jenis konsensus blockchain adalah cara jaringan blockchain mencapai kesepakatan tentang keadaan jaringan. Setiap jenis konsensus memiliki fitur unik yang mempengaruhi cara transaksi diverifikasi.
Pada dasarnya, terdapat tiga jenis mekanisme konsensus blockchain yang sering ditemui dan perlu diketahui.
- Public (public)
Saat ini, jenis konsensus blockchain publik yang paling umum adalah mekanisme terbuka dan sepenuhnya terdesentralisasi.
Ini umumnya digunakan dalam jaringan terbuka dan komunitas yang luas, di mana setiap pengguna dapat bergabung dan berpartisipasi dalam validasi transaksi dan penciptaan blok baru.
- Pribadi (private)
 Selain itu, blockchain Private membatasi akses ke jaringan blockchain. Setiap proses validasi dan transaksi biasanya hanya dapat dilakukan oleh pihak yang diizinkan sebelumnya. Dalam lingkungan bisnis, di mana kerahasiaan dan kontrol lebih penting, jenis konsensus ini lebih sering digunakan.
- Hibrida (hybrid)
Jenis terakhir, konsensus hibrida, menggabungkan elemen dari kedua blockchain sebelumnya. Algoritma ini biasanya menggunakan banyak mekanisme konsensus di dalam satu jaringan, dan tujuan utama algoritma ini adalah untuk menggabungkan kelebihan masing-masing konsensus untuk mencapai tingkat kinerja dan keamanan yang lebih baik.
Tipe-Tipe Mekanisme Konsensus Blockchain
Dalam teknologi blockchain, mekanisme konsensus memegang peran yang sangat penting dalam memastikan keamanan serta integritas suatu jaringan. Berbagai tipe konsensus blockchain telah dikembangkan untuk mengatasi berbagai tantangan dan memenuhi kebutuhan beragam proyek blockchain.
Berikut ini adalah beberapa tipe mekanisme konsensus dalam teknologi blockchain yang sering digunakan:
1. Proof-of-Work (PoW)
Salah satu metode konsensus tertua dan paling dikenal di dunia blockchain adalah Proof-of-Work (PoW). Untuk menambahkan blok baru ke dalam rantai dan memverifikasi transaksi, penambang harus memecahkan rumus matematika kompleks.
PoW membutuhkan lebih banyak kekuatan komputasi, dan penambang pertama yang berhasil memecahkan teka-teki akan menerima hadiah. Bitcoin dan Litecoin adalah dua contoh aset kripto yang menggunakan PoW.
2. Proof-of-Stake (PoS)
PoS cenderung membutuhkan energi yang lebih efisien dibandingkan PoW dan memberi insentif kepada pemegang koin untuk menjaga jaringan. Contoh koin atau token yang menggunakan mekanisme ini adalah Ethereum dan Solana.
3. Proof-of-Importance (PoI)
PoI memiliki komponen sosial dan ekonomi dalam proses konsensus. NEM adalah salah satu kripto yang menggunakan mekanisme konsensus ini.
4. Proof-of-Capacity (PoC)
Untuk bukti kapasitas, konsensus PoC memprioritaskan ruang penyimpanan daripada daya komputasi. Untuk menyelesaikan validasi, setiap penambang harus menunjukkan kapasitas penyimpanan yang cukup.
Salah satu alternatif terbaik untuk mengurangi konsumsi energi yang tinggi dalam PoW adalah mekanisme konsensus blockchain. CHIAÂ dan STORJ adalah contoh aset kripto yang menggunakan mekanisme PoC.
5. Proof-of-Activity (PoA)
Mekanisme konsensus yang menggabungkan PoW dan PoS adalah Proof-of-Activity (PoA). Setiap penambang harus menunjukkan bukti bahwa mereka telah melakukan aktivitas di luar jaringan blockchain, seperti melakukan transaksi di jaringan lain.
Melalui aktivitasnya, algoritma ini mendorong penambang dan mencegah serangan 51%. Salah satu kripto yang menggunakan mekanisme ini adalah DECRED.
6. Proof-of-Person (PoP)
Identitas setiap orang adalah inti dari konsep Proof-of-Person (PoP). Sebelum dapat berpartisipasi dalam proses konsensus, pengguna harus membuktikan identitas fisik atau digital mereka.
Sistem ini dapat membantu mencegah orang menggunakan akun palsu. IDENA adalah salah satu aset kripto yang menggunakan algoritma ini.
7. Delegated Proof-of-Stake (DPoS)
Algoritme Delegated Proof-of-Stake (DPoS), yang menggunakan pemilihan sederhana dari sejumlah "delegasi" untuk berfungsi sebagai penambang dan validator, merupakan jenis konsensus berikutnya.
Proses validasi transaksi dan pemilihan blok akan dilakukan oleh delegasi yang dipilih oleh pemegang koin. Dua kripto yang menggunakan konsensus blockchain DPoS adalah EOS dan Tronix.
8. Byzantine Fault Tolerance (BFT)
Algoritma Byzantine Fault Tolerance (BFT)Â berfokus pada kemampuan sistem untuk tetap konsisten meskipun ada komponen jaringan yang bermasalah.
Zilliqa dan Cardano adalah dua contoh aset kripto yang menggunakan konsensus ini.
9. Direct Acyclic Graph (DAG)
Konsep alternatif yang disebut Directed Acyclic Graph (DAG) menghindari struktur linear konvensional rantai blok. Setiap transaksi memiliki "blok" unik yang terhubung secara langsung ke transaksi lainnya.
Dibandingkan dengan beberapa blockchain saat ini, struktur graf DAG lebih skalabel dan fleksibel. IOTA adalah aset kripto yang memiliki mekanisme blockchain ini.
Kesimpulannya,
Metode konsensus blockchain adalah komponen utama yang memastikan keamanan jaringan. Untuk memenuhi kebutuhan proyek kripto, berbagai jenis konsensus telah dikembangkan.
Untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang cara jaringan blockchain beroperasi, sangat penting untuk memahami mekanisme konsensus yang berbeda ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H