7. Delegated Proof-of-Stake (DPoS)
Algoritme Delegated Proof-of-Stake (DPoS), yang menggunakan pemilihan sederhana dari sejumlah "delegasi" untuk berfungsi sebagai penambang dan validator, merupakan jenis konsensus berikutnya.
Proses validasi transaksi dan pemilihan blok akan dilakukan oleh delegasi yang dipilih oleh pemegang koin. Dua kripto yang menggunakan konsensus blockchain DPoS adalah EOS dan Tronix.
8. Byzantine Fault Tolerance (BFT)
Algoritma Byzantine Fault Tolerance (BFT)Â berfokus pada kemampuan sistem untuk tetap konsisten meskipun ada komponen jaringan yang bermasalah.
Zilliqa dan Cardano adalah dua contoh aset kripto yang menggunakan konsensus ini.
9. Direct Acyclic Graph (DAG)
Konsep alternatif yang disebut Directed Acyclic Graph (DAG) menghindari struktur linear konvensional rantai blok. Setiap transaksi memiliki "blok" unik yang terhubung secara langsung ke transaksi lainnya.
Dibandingkan dengan beberapa blockchain saat ini, struktur graf DAG lebih skalabel dan fleksibel. IOTA adalah aset kripto yang memiliki mekanisme blockchain ini.
Kesimpulannya,
Metode konsensus blockchain adalah komponen utama yang memastikan keamanan jaringan. Untuk memenuhi kebutuhan proyek kripto, berbagai jenis konsensus telah dikembangkan.
Untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang cara jaringan blockchain beroperasi, sangat penting untuk memahami mekanisme konsensus yang berbeda ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H