2. Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilizazion),yakni sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan,diterapkan dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajarannya.
Jenis-jenis pendekatan belajar mengajar
1. Pendekatan individual dalam pendekatan yang didalam suatu kelas terdapat kelompok anak didik,mereka duduk dikursinya masing-masing ada yang berjumlah dua orang sampai lima orang. Didepan mata mereka ada sebuah meja untuk tempat alat tulis,buku dan tempat untuk menulis tentunya.Mereka belajarnya dengan gaya mereka yang berbeda-beda pula,perilaku mereka juga bermacam-macam. Dari cara mereka berpakaian,perilaku,sikap,cara penyampaian pendapat dan pertanyaan. Perbedaan individual peserta didik tersebut tentunya memberikan kita untuk berwawasan kepada guru bahwa strategi pengajaran ini harus bisa memperhatikan perbedaan peserta didik pada aspek individual tersebut.
2. Pendekatan kelompok dalam pendekatan yang ada disuatu waktu memang diperlukan karena hakikatnya siswa adalah makhluk sosial yang sangat membutuhkan bantuan orang lain atau makhluk yang kecenderungannya untuk bisa hidup bersama-sama. Dengan pendekatan kelompok ini juga bisa diharapkan dapat menumbuh jiwa sosialisasi yang tinggi dari diri peserta didik,tujuannya dari pendekatan kelompok ini supaya peserta didik dapat bisa mengendalikan rasa egois yang ada pada dirinya tersebut,sehingga terciptanya rasa kesetiakawanan sosial yang ada didalam kelas.
3. Pendekatan bervariasi dalam pendekatan ini setiap murid harus bisa mempunyai motivasi yang berbeda-beda,ada yang mempunyai motivasi yang tinggi atau rendah ada juga yang tidak semangat dan ada pula yang semangat dalam belajar dan ada juga pula yang hanya berbicara suatu hal diluar jam pelajaran. Jika dalam mengajar guru hanya bisa menggunakan satu pendekatan saja cukup,akan sangat sulit untuk memecahkan masalah yang ada dikelas atau hanya dengan pendekatan kelompok saja. Maka pengajar harus bisa menyesuaikan diri dengan keadaan siswa dan memahami kondisi siswa tersebut.
4. Pendekatan Edukatif dalam pendekatan ini seorang guru agar selalu mengajar murid bukan karena adanya rasa dendam,gengsi,ingin ditakuti atau motif-motif lainnya,mereka para guru dalam mengajar dengan tujuan untuk mendidik agar siswanya menjadi anak yang pintar dan pandai. Peserta didik yang melakukan kesalahan berbicara saat pengajar menerangkan materi pelajarannya,tidak tepat jika mereka dihukum secara fisik dan mental. Guru harus bisa bersikap sebijaksana mungkin dalam mengambil tindakan kepada murid-muridnya,karena guru adalah panutan dan contoh tauladan yang baik untuk muridnya hal ini sesuai dengan pendekatan secara edukatif,tindakan,sikap dan perbuatan guru yang harus bernilai ilmu pendidikan.
5. Pendekatan keagamaan dalam pendekatan ini pendidik disekolah tidak hanya akan memberikan satu atau dua mata pelajaran akan tetapi semua mata pelajaran yang pada umumnya dibagi menjadi pelajaran umum dan pelajaran agama. Khususnya untuk pelajaran umum,sangat berkepentingan dengan pendekatan keagamaan. Hal ini dimaksudkan agar nilai budaya ilmu itu tidak sekuler,tetapi menyatu dengan nilai agama.
Dalam mengajar,guru harus bisa menggunakan pendekatan yang secara aktif dan bijaksana,bukan yang sembarangan agar tidak merugikan peserta didiknya. Untuk pandangan guru terhadap para peserta didiknya akan menentukan sikap dan perbuatan setiap guru untuk tidak selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menilai peserta didk. Hal ini akan sangat mempengaruhi pendekatan guru yang diambil dalam pengajarannya.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H