Mohon tunggu...
alfiannur_gufron
alfiannur_gufron Mohon Tunggu... Guru - Guru di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 6

Hobi : Menulis, membaca, foto dan videografi, basket, mengajar, belajar bahasa baru, dll. Kepribadian : INTP-T Topik konten favorit : Opini, cerpen, jurnalistik, puisi, kalam islami

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tak Kenal Maka Tak Sayang, Tak Kenal Harusnya Ta'aruf (eps. 3)

13 Juli 2024   10:58 Diperbarui: 13 Juli 2024   11:05 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program penyuluhan balita untuk menghindari stunting dok. pri

Sesuai judulnya, tak kenal harusnya ta'aruf. Berkenalan adalah cara paling sederhana dan awal untuk pendekatan dan menjalin hubungan. Tak terkecuali kami, mahasiswa KKAT, harus berkenalan juga dengan masyarakat di desa Rumba-Rumba. Dari perkenalan kami bersama beberapa aparat desa, kami mengetahui bahwa di desa Rumba-Rumba terdapat 4 dusun. Setiap dusun letaknya tidak terlalu berjauhan dan bahkan bisa dikatakan sangatlah dekat. Beberapa diantara dusun ini, memiliki ciri khasnya masing-masing dalam memajukan dusunnya.

Luas desa Rumba-Rumba adalah sekitar 105 meter persegi dan terdapat kurang lebih 1000 jiwa secara keseluruhan. Desa Rumba-Rumba bisa dikatakan desa yang cukup luas dan tenteram dibandingkan dengan desa-desa tetangganya. Keramahan penduduk desanya benar-benar membuat siapapun yang berkunjung merasa betah untuk berlama-lama disana.

Membagikan surat undangan dan bercakap-cakap dok. pri
Membagikan surat undangan dan bercakap-cakap dok. pri

Setelah mengadakan pertemuan dengan aparat desa, kini kami memulai untuk berkeliling di tiap-tiap rumah masyarakat untuk bertanya, berkenalan, dan mengirimkan undangan. Waktu yang dihabiskan untuk mengirim undangan sambil bersosialisasi adalah kurang lebih dua jam. Namun, waktu yang dihabiskan tidaklah sia-sia. Dari pengiriman undangan ini sembari berkenalan dengan warga desa, kami bisa mengetahui harapan dan keinginan warga desa terhadap kami, mahasiswa KKAT, dari jurusan Pendidikan Agama Islam. Terutama mereka menginginkan anak-anak muda di desa Rumba-Rumba bisa membentuk suasana islami disana.

Program penyuluhan balita untuk menghindari stunting dok. pri
Program penyuluhan balita untuk menghindari stunting dok. pri

Di sisi lain, para mahasiswi membantu ibu kepala desa dalam penyuluhan balita untuk menghindari stunting sembari bersosialisasi dan bercengkrama dengan ibu-ibu desa.

Dokumentasi Foto lainnya :

Sarapan bersama keluarga kepala desa dok. pri
Sarapan bersama keluarga kepala desa dok. pri

Persiapan mengirim undangandok. pri
Persiapan mengirim undangandok. pri

Pantau kegiatan kami di Instagram kami :

Posko 1 : https://www.instagram.com/kkat.desa_tumbutumbujaya
Posko 2 : https://www.instagram.com/kkat.desa.ampera
Posko 3 : https://www.instagram.com/kkat4_rumbarumba
Posko 4 : https://www.instagram.com/kkat4_ngapawali
Posko 5 : https://www.instagram.com/kkat.desa.amolengu21
Posko 6 : https://www.instagram.com/kkatdesalanggapulu
Posko 7 : https://www.instagram.com/kkat_albukhariwesalo
FAI : https://www.instagram.com/faiumkendari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun