Berbisnis atau melakukan praktik wirausaha tentu bukan hanya sekedar kegiatan jual-beli produk, lalu meningkatkan profit semata. Ada banyak aktivitas di dalam kegiatan wirausaha atau berbisnis yang perlu dikenali agar berjalan lancar, salah satunya adalah negosiasi. Tahukah Anda keberhasilan negosiasi pun juga memiliki faktor-faktor yang berperan, terutama dari dalam diri sang enterpreneur itu sendiri?
Faktor-faktor inilah yang diteliti oleh sekelompok mahasiswa Program Alih Jenis Agribisnis, Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB dalam penelitian berjudul “Negosiasi Wirausaha Mahasiswa Agribisnis Kreatif Penerima Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan di Institut Pertanian Bogor”. Tim yang terdiri dari Januar Setiaputra Pratama, Alfian Nur Hafiizh, Muhammad Suryanto, Nova Chrisdayanti S, dan Robby Trisno Hadhi, dengan dosen pendampng Dra. Yusalina, MSi, melaksanakan penelitian Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Sosial Humaniora yang didanai oleh Kemenristik Dikti.
Institut Pertanian Bogor (IPB) merupakan salah satu perguruan tinggi yang memasukkan kewirausahaan sebagai salah satu pilarnya. Dengan demikian, kewirausahaan menjadi mata kuliah wajib yang diikuti oleh seluruh mahasiswa. Hal ini berdampak positif pada keterlibatan mahasiswa dalam berbagai program kewirausahaan baik yang digagas oleh DIKTI (sekarang Kemenristek DIKTI) ataupun oleh kelembagaan yang berbasiskan kewirausahaan di IPB atau di luar IPB. Setiap tahun proposal yang mendapatkan pendanaan berpeluang untuk lolos dan mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).
Proposal PKM-K mahasiswa IPB umumnya merupakan produk yang berbasiskan agribisnis kreatif, yang dominan terdiri dari produk kuliner maupun kerajinan. Produk tersebut tentunya memiliki potensi yang cukup besar untuk dikembangkan menjadi produk yang inovatif. Berdasarkan data dari Business Inovation Center (BIC) yang merilis 106 inovasi Indonesia tahun 2014 menyatakan bahwa 44 diantara inovasi tersebut (38,56%) adalah milik IPB. IPB tiap tahunnya menyumbangkan persentase inovasi yang cukup besar, bahkan di tahun 2015, melampaui 50% dari 105 inovasi. Fakta ini melahirkan sekaligus membuktikan bahwa IPB mendorong lahirnya jiwa-jiwa kewirausahaan dalam bentuk inovasi. Alasan inilah yang menjadikan tim PKM-Sosial Humaniora Negosiasi Wirausaha ini menjadikan IPB sebagai lokasi pengambilan sampel.
Penelitian ini bertujuan untuk : (1) mengidentifikasi karakteristik kewirausahaan, (2) mengidentifikasi hasil negosiasi mahasiswa wirausaha, dan (3) menganalisis faktor-faktor karakteristik kewirausahaan yang mempengaruhi hasil negosiasi. Objek penelitian ini adalah 65 orang mahasiswa IPB penerima dana PKM-K. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada mahasiswa. Metode analisis data yang digunakan yaitu analisis deskriptif, analisis faktor dan analisis regresi multivariate.
Lalu, karakteristik kewirausahaan apa yang berpengaruh terhadap hasil negosiasi? Berdasarkan 8 kerakteristik kewirausahaan yaitu pandai dalam membuat keputusan, ketegasan (decisiveness), sikap tanggap terhadap perubahan, pengambil risiko, pandai berkomunikasi, kepemimpinan, percaya diri dan ketetapan hati, menunjukkan 4 karakteristik yang berpengaruh terhadap hasil negosiasi, yaitu ketegasan, kepemimpinan, pandai berkomunikasi, dan percaya diri.
Hal ini dapat dipahami, karena negosiasi merupakan proses pengambilan keputusan yang membutuhkan ketegasan dan kemampuan berkomunikasi yang baik. Selain itu, kepercayaan diri dan memiliki jiwa kepemimpinan tentunya akan menjadikan pribadi negosiator yang mampu untuk mengendalikan lingkungan dan lawan negosiasinya. Dengan demikian, seorang wirausaha harus mengedepankan karakteristik ini selama proses negosiasi demi kelancaran usaha mereka.
Akan tetapi, karakteristik kewirausahaan tersebut tidak serta merta dapat dimiliki oleh seorang wirausaha, karena membutuhkan proses yang dipraktekkan dalam kegiatan sehari-hari. Selain itu, diperlukan pelatihan untuk mengembangkan kemampuan negosiasi tersebut, dengan cara mengintegrasikan ke dalam kegiatan kelembagaan kemahasiswaan, antara lain Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Profesi (Himpro), dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) berbasiskan pengembangan kewirausahaan.
Tulisan ini dalam rangka publikasi hasil penelitian Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Sosial Humaniora
Penulis :
1. Januar Setiaputra Pratama | H34154066
2. Alfian Nur Hafiizh | H24154060
3. Muhammad Suryanto | H24154064
4. Robby Trisno Hadhi | H34154038
5. Nova Chrisdayanti Siahaan | H34144054
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H