Mohon tunggu...
Alfian Nur Hafiizh
Alfian Nur Hafiizh Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang mahasiswa, yang aktif di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen IPB dengan ambisi sebagai penulis dan pengusaha kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Diploma Vespa Community, Ketika Vespa Masuk Kampus

29 Maret 2014   02:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:20 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_329061" align="aligncenter" width="614" caption="Anggota Diploma Vespa Community"][/caption]

Bogor – Melihat kelompok motor di jalan, itu mungkin sudah biasa. Tapi, bagaimana jika kelompok pecinta motor aktif di dalam kampus? Itulah DVC, atau Diploma Vespa Community.

DVC adalah komunitas pecinta motor Vespa yang berada di Program Diploma Institut Pertanian Bogor. Dibentuk sejak tahun 2012 dari sekedar kumpul-kumpul pecinta Vespa, komunitas ini terbentuk hingga memiliki anggota berjumlah 40 orang yang terdiri dari berbagai program keahlian di kampus.

13960094391899901421
13960094391899901421


Komunitas ini erat dengan prinsip persaudaraan, ini merupakan prinsip utama yang terus dipegang tidak hanya bagi DVC, melainkan bagi pengguna Vespa lainnya.

“Sesama (pengguna) Vespa suka ngebantu kadang kalo misalkan Vespa lain mogok di jalan, kita berhenti buat bantu” cerita Hasyim anggota DVC.

Kebiasaan unik di kampus diterapkan oleh para anggota DVC, salah satunya parkir secara bersama dan rapi di salah satu sudut lapangan parkir. Vespa sendiri memiliki banyak keunikan bagi anggota kelompok ini, diantaranya tidak pernah ada sebutan “motor tua” bagi motor Vespa. Pengendaranya pun merasa santai dan merasakan hal-hal positif saat mengendarai Vespa.

[caption id="attachment_329065" align="aligncenter" width="717" caption="Parkir bersama mengampanyekan parkir dengan rapi"]

1396009498624560756
1396009498624560756
[/caption]

Bukan tanpa maksud, parkir bersama ini untuk mengingatkan para pemotor lain agar parkir dengan rapi di lahan yang telah disediakan. Ditanya soal awal terbentuk, Hasyim punya cerita sendiri. Proses perekrutan para anggota dimulai dengan menyebarkan undangan dengan meletakkannya di atas motor Vespa yang terparkir. Undangan tersebut berisi ajakan untuk parkir ‘bareng’, atau acara kumpul rutin setiap Minggunya.

“selain kumpul sih, kadang juga touring, ketemu komunitas, sama bakti sosial kayak bersih sungai” jelas Hasyim.

Selain menyatukan pecinta Vespa dalam satu wadah, komunitas yang akan segera menjadi Lembaga Kemahasiswaan (LK) ini menjunjung tinggi tali persaudaraan serta sikap santai dan positif saat berkumpul.

Melihat dari sisi fisik Vespa sendiri, diakui anggota DVC ada bagian yang memang sering mengalami kerusakan, yaitu di bagian businya. Jenisnya pun beragam, ada yang khusus race, aliran klasik, retro,modern atau model biasa yang tidak dimodifikasi.

Berada di lingkungan kampus, membuat komunitas ini menjadi perhatian tidak hanya bagi mahasiswa melainkan juga bagi dosen-dosen yang juga parkir di area yang sama. Bahkan, menurut Hasyim, ada seorang dosen yang tertarik untuk ikut bergabung dengan membeli sebuah Vespa.

1396009570242262985
1396009570242262985


Komunitas ini pun mendapat tanggapan positif dari ‘saudara’nya di IPB Kampus Dramaga, tempat para mahasiswa sarjana berkuliah. Namun ketika ditanya apakah akan bergabung dan menjadi satu nama, DVC tetap yakin akan menjadi satu komunitas Vespa bagi Diploma IPB saja.

“Kalo gabung atas nama IPB sih iya, kita keluarga, tapi tetep ya kita Diploma Vespa Community, gak akan ubah nama” tutup Hasyim. (ANH)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun