Berapa survey tentang FOMOÂ
Terdapat penelitian yang dilakukan di Amerika dan Inggris pada tahun 2012 menemukan bahwa sekitar 65% dari remaja pernah mengalami FOMO dan 40% diantaranya sering mengalami FOMO, dalam kurun waktu kurang dari 4 bulan ke belakang. Hal seperti itu salah satu contoh gejala FOMO yang sedang menyerang gen z akhir-akhir ini. Terus kita harus cuek gitu biar bisa dikatain JOMO? Apa sih beda FOMO dan JOMO?
Apasih itu FOMO?
Istilah FOMO (Fear Of Missing Out) yang saat ini seringkali kita dengar atau bahkan sering kita ucapkan memiliki arti sebuah perasaan cemas dan takut yang dirasakan oleh seseorang disebabkan ketinggalan sesuatu yang baru atau sedang viral. Hal ini membuat kita juga ingin melakukan atau merasakan hal yang dilakukan orang lain juga. Sosial media menjadi salah satu pemicu orang melakukan hal tersebut.
Bagaimana dampak FOMO?Â
FOMO sendiri memiliki dampak negatif bagi kesehatan mental seseorang. Rasa cemas dan takut akan berakibat stress dan depresi. Bukan hanya itu saja, bahkan bisa membuat seseorang merasa tidak cukup baik karena selalu membandingkan diri dengan orang lain. Seseorang bisa merasa tidak percaya diri dikarenakan dia tidak cukup layak untuk melakukan sesuatu.
Apa perbedaan FOMO dan JOMO?Â
Disisi lain kita juga tidak kalah familiar dengan kata JOMO (Joy of Missing Out). Sementara FOMO membuat seseorang mudah tertekan dikarenakan rasa cemas, JOMO sendiri mengajak untuk merayakan kebahagiaan atau lebih menikmati keadaan tanpa terlibat dalam trend atau kegiatan viral lainnya. Jomo mengajak seseorang untuk menikmati momen-momen sederhana dan menemukan kebahagiaan dalam ketenangan.
Bagaimana dampak JOMO buat kita?Â
JOMO sendiri dinilai lebih banyak dampak positif dibandingkan dengan FOMO. Manfaat JOMO sendiri bisa membuat kesehatan mental kita menjadi lebih baik dikarenakan kita tidak terlalu merasa cemas apabila ketinggalan hal yang sedang viral. Kita dapat menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih, mengembangkan hobi, atau mengejar tujuan pribadi.