Indonesia merupakan salah satu negara demokrasi terbesar di dunia dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta jiwa. Sejarah demokrasi di Indonesia ini mengalami dinamika yang cukup kompleks dan menjalani perkembangan yang sangat dinamis.
Demokrasi merupakan sistem pemerintahan dari rakyat, untuk rakyat, dan oleh rakyat, dimana setiap orang dapat mengambil bagian perihal keputusan yang akan mempengaruhi kehidupannya dalam bernegara. Demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Demos” dan “Kratos” . Demos bermakna rakyat atau khayalak, sementara Kratos bermakna pemerintahan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), demokrasi adalah bentuk atau suatu sistem pemerintahan yang seluruh rakyat turut serta memerintah dengan perantaraan wakilnya yang terpilih. Demokrasi sebagai sistem pemerintahan yang mengizinkan dan memberikan hak, kebebasan kepada warga negaranya untuk berpendapat, serta turut serta dalam pengambilan keputusan di pemerintahan.
Sejak pertengahan abad 5 SM, istilah demokrasi ini telah banyak digunakan di berbagai negara untuk menunjukkan sistem politik yang ada pada negara tersebut.
Pada zaman ini, sistem yang diterapkan adalah demokrasi murni atau yang biasa disebut demokrasi langsung. Gagasan demokrasi ini berasal dari kebudayaan Yunani sebagai sistem pemerintahan.
Dengan sistem ini, rakyat akan terlibat langsung dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan keberlangsungan suatu negara. Kemudian, pada abad ke-6 SM, bentuk pemerintahan yang relatif demokratis ini diperkenalkan di negara-negara bagian Athena oleh Cleisthenes pada 508 sebelum masehi.
Sejarah demokrasi di Indonesia dimulai pada awal abad ke-20. Pada masa ini, Indonesia masih mengalami penjajahan oleh Belanda. Dan pada saat ini pula, pemikiran demokrasi modern dari barat sudah mulai masuk ke negara Indonesia. Para Mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Eropa banyak membaca ide-ide demokrasi melalui buku-buku serta ruangan-ruangan diskusi terbuka.
Kemudian, para mahasiswa tersebut mendapatkan banyak inspirasi mengenai konsep negara demokrasi yang terbuka dan sangat kontradiktif dengan Indonesia. Akhirnya, generasi pertama yang merasakan bagaimana indahnya demokrasi di negara Eropa adalah Mohammad Hatta (Wakil Presiden Indonesia). Bung Hatta belajar di Belanda, kemudian beliau menyerap berbagai ide-ide demokrasi.
Pada generasi bung Hatta inilah ide-ide demokrasi meresap di benak para anak muda Indonesia. Kemudian mereka memulai gerakan-gerakan kemerdekaan. Mereka mengalami banyak ganjaran karena tradisi dari penjajahan Belanda ke penjajahan Jepang, dan akhirnya kemerdekaan resmi diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Secara umum, tujuan demokrasi adalah menciptakan kehidupan masyarakat yang sejahtera, adil, dan makmur dengan konsep mengedepankan keadilan, kejujuran dan keterbukaan. Pada konsepnya tujuan demokrasi dalam kehidupan bernegara juga meliputi kebebasan berpendapat dan kedaulatan rakyat. Tidak hanya itu, demokrasi masih memiliki beberapa tujuan, yaitu :
- Kebebasan berpendapat. Tujuan demokrasi adalah memberikan kebebasan dalam berpendapat dan berekspresi. Hal ini menjadi hal yang fundamental bagi negara demokrasi.
- Menciptakan keamanan dan ketertiban. Demokrasi juga bertujuan untuk menciptakan keamanan, ketertiban dan ketentraman di lingkungan masyarakat.
- Mendorong masyarakat aktif dalam pemerintahan. Demokrasi sangat mengedepankan kedaulatan rakyat, sehingga rakyat akan dilibatkan dalam setiap proses pemerintahannya, mulai dari pemilu (pemilihan umum) secara langsung, hingga aspirasi terkait kebijakan publik.
- Membatasi kekuasaan pemerintahan. Kekuasaan tertinggi dalam negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi ada di tangan rakyat, dalam artian rakyat berhak memberi aspirasi dan kritik pada pemerintah.
- Mencegah perselisihan. Dalam negara demokrasi, setiap masalah atau konflik yang terjadi, akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
- Menurut perkembangannya dari masa ke masa, demokrasi di Indonesia mengalami empat perkembangan, yaitu :
- Demokrasi Parlementer (1945-1959). Demokrasi Parlementer adalah demokrasi yang memberi lebih banyak kekuatan kepada legislatif atau disebut juga dengan demokrasi parlementer. Pihak eksekutif memperoleh hak kekuasaan atas demokrasinya hanya dari legislatif, yaitu parlemen. Demokrasi ini dimulai ketika Indonesia resmi menjadi negara yang merdeka.
- Demokrasi Terpimpin (1959-1965). Demokrasi terpimpin adalah sistem pemerintahan, di mana segala kebijakan atau keputusan yang diambil dan dijalankan berpusat kepada satu orang, yaitu pemimpin pemerintahan.
- Demokrasi terpimpin ini dimulai pada tahun 1959 ketika Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959. Ciri yang paling khas dari konsep demokrasi terpimpin adalah kehadiran peran dan campur tangan presiden selaku pemimpin tertinggi demokrasi dan revolusi yakni Presiden Sukarno.
- Demokrasi Pancasila era Orde Baru (1965-1998). Setelah peristiwa G30S PKI terjadi di tahun 1965, terjadi pergantian pemimpin dari Soekarno menuju Soeharto. Era orde baru ini juga dikenal dengan istilah Demokrasi Pancasila yang menjadikan Pancasila sebagai landasan demokrasi.
- Demokrasi Revormasi (1998- sekarang). Setelah berakhirnya orde baru yang berkuasa selama 32 tahun, akhirnya melahirkan demokrasi baru yang dikenal dengan era reformasi. Era reformasi adalah sebuah fase demokrasi yang kembali pada prinsip dasar demokrasi, seperti: adanya pemilu secara langsung, kebebasan pers, desentralisasi, hak-hak warga negara lebih terjamin, dan rekrutmen politik yang inklusif. Indonesia sebagai negara demokrasi, memiliki beberapa prinsip demokrasi, diantaranya yaitu :
- Negara berdasarkan konstitusi. NEgara demokratis adalah negara yang pemerintah dan warganya menjadikan konstitusi sebagai dasar penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara,
- Jaminan perlindungan HAM ( Hak Asasi Manusia). HAM merupakan hak dasar atau hak pokok yang dimiliki manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Perlindungan HAM merupakan salah satu prinsip negara demokrasi karena perlindunga terhadap HAM pada hakikatnya merupakan bagian dari pembangunan negara yang demokratis.
- Kebebasan berpendapat dan berserikat. Demokrasi memberikan kesempatan pada setiap orang untuk berpikir serta menyampaikan pendapat dengan cara baik.
- Pergantian kekuasaan berkala. Pergantian ini bertujuan untuk membatasi kekuasaan atau kewenangan penguasa. Pergantian ini juga dapat meminimalisasi penyelewengan dalam pemerintahan, seperti korupsi, kolusi dan nepotisme. Dan masih banyak prinsip-prinsip yang lain. Sumber : https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6243165/sejarah-demokrasi-di-indonesia-dan-perkembangannya-dari-masa-ke-masa
