Post hoc, propter hoc memiliki arti "setelah ini, maka ini". kesalahan ini bisa terjadi jika sejarawan berpendapat A lebih dulu dari B maka peristiwa B disebabkan oleh A.
- Kesalahan reduksionisme
Kesalahan ini dilakukan sejarawan yang berideologi, yaitu sejarawan yang menyederhanakan tanda-tanda yg sebenarnya impleks.
- Kesalahan pluralism berlebihan
Kesalahan ini terjadi akibat sejarawan tidak menjelaskan factor yang menentukannya akibat dari ketakukan yang berlebihan terhadap redaksionisme dan monism. Sehingga dalam topic akbar sering terjadi pluralism berlebihan dan di topic kecil jarang terjadi
- Kesalahan penulisan
Kesalahan penulisan terjadi saat sejarawan hendak menuliskan hasil pengumpulan sumber yang didapatkan. Sejarawan juga terkadang melakukan kesalahan dalam tahap ini, factor kesalahan ini ada tiga yang dijelaskan sebagai berikut.
- Kesalahan narasi
Kesalahan narasi ada tiga unsur yang harus dihindari, yaitu kesalahan periodisasi, kesalahan didaktis, kesalahan pembahasan. Kesalahan periodisasi, yaitu kesalahan yang dilakukan sejarawan bila melihat periode suatu hal yang sempurna. Kesalahan didaktis, yaitu kesalahan yang dilakukan sejarawan jika menggunakan historiografi untu mengajarkan suatu nilai, Kesalahan pembahasan, yaitu kesalahan yg dilakukan sejarawan yg terdiri dari dua hal yaitu kesalahan bahasa yang emotif serta kesalahan nonsequitur. Kesalahan bahasa emotif harus dihindari dari penulisan ilmiah. Kesalahan nonsequitur, yaitu kesalahan penggunaan kalimat yang bukan konsekuensi asal kalimat sebelumnya, Kalimat ini tak sesuai dan  tidak menyambung menggunakan kalimat sebelumnya karna sesudah berbicara organisasi eksklusif berbicara wacana penduduk.
- Kesalahan argument
Kesalahan argument dapat terjadi jika sejarawan melakukan kesalahan saat menyampaikan argumentnya. Di dalam kesalahan ini ada dua factor yang mempengaruhinya, yaitu kesalaan substansif dan kesalahan konseptual. Kesalahan substansif terjadi jika sejarawan berpendapat tidak relevan. Kesalahan konseptual terjadi jika sejarawan menyampaikan pendapat dengan dua makna sehingga pembaca mudah terkecoh.
- Kesalahan generalisasi
Kesalahan generalisasi ada dua unsur yang menjadi kemungkinan, yaitu kesalahan generalisasi tak representative dan kesalahan generalisasi dijadikan kepastian. Kesalahan pertama adalah Jika sejarawan melakukan generalisasi serta banyak dispensasi didalamnya itu sudah melampaui wewenang ilmu sejarah. kedua, generalisasi sejarah bukan hukum universal yang pasti, Jika menduga itu mirip adalah suatu kesalahan dikarnakan sejarah itu tidak deduktif namun induktif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H