Mohon tunggu...
Alfian fajarlukmansyah
Alfian fajarlukmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

maba'21

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengertian dan Macam-Macam Generalisasi Sejarah

5 Desember 2021   13:43 Diperbarui: 5 Desember 2021   14:18 8970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Generalisasi adalah suatu pekerjaan yang menyimpulkan dari yang khusus menajadi umum. Generalisasi dalam bahasa latin "generalis" memiliki arti "umum". Generalisasi yang telah ada dapat dijadikan dasar penelitian bila bersifat sederhana dan sudah dibuktikan oleh peneliti sebelumnya dan sudah merupakan accepted history. generalisasi dapat digunakan sebagai hipotesis deskriptif, yaitu sebagai dugaan sementara dan biasanya itu merupakan hanya generalisasi konseptual. Pemakaian generalisasi yang sederhana harus tetap dibatasi agar sejarah tetap empiris dan generalisasi yang sebenarnya merupakan hasil penelitian. sejarah adalah ilmu yang menekankan keunikan, semua penelitian tidak diperbolehkan hanya berdasar pada asumsi umum saja. Generalisasi atau kesimpulan umum sangat diperlukan dalam sejarah, sebab sejarah adalah ilmu. Generalisasi sejarah bisa saja berarti spesifikasi atau bisa jadi antigeneralisasi bagi ilmu lainnya. Generalisasi memiliki dua tujuan, yaitu saintifikasi dam simplifikasi dan dijelaskan sebagai berikut.

  • Saintifikasi

Semua ilmu memiliki kesimpulan umum dan generalisasi bertumpuan pada keajekan. Dalam sejarah teori dari ilmu lain itu sama seperti generalisasi contohnya di antropologi mengenal teori evolusi. Jika sejarawan menggunakan teori dalam sejarah itu dimaksudkan adalah generalisasi. Untuk mengecek teori yang lebih luas maka kita akan menggunakan generalisasi sejarah. Teori ditingkat makro berbeda dengan generalisasi ditingkat mikro, contohnya adalah penganut marxisme revolusi adalah sebuah perjuangan kelas. Mulanya tesis ini dipakai untuk menganalisis revolusi prancis lalu dipakai pada revolusi amerika latin dan meluas hingga mencakup seluruh revolusi yang terjadi. Contoh khusus mengenai revolusi prancis yang berpendapat bahwa itu dilakukan kaum borjuis dan petani melawan kaum feodal tetapi generalisasi tersebut tidak benar bahkan justru sebaliknya kaum petani di suatu daerah lebih menyukai kaum bangsawan dan takut pada kaum borjuis. Begitu juga dengan revolusi di Indonesia, itu tidak termasuk perjuangan kelas tetapi perjuangan karna cita-cita nasionalisme.

  • Simplifikasi

Simplifikasi perlu dilakukan agar sejarawan dapat menganalisis. Contohnya, pulau Madura yang disederhanakan sebagai ekologi tegal yang sering mngalami kelangkaan sumber. Dengan penyerdehanaan tersebut dapat menuntun sejarawan dalam mencari data, melakukan kritik sumber, interpretasi dan penulisan. Ada suatu metode penelitian social yang menyarankan datang ke lapangan dengan kepala kosong dan saran tersebut sangat cocok bagi sejarawan.

MACAM-MACAM GENERALISASI

  • Generalisasi konseptual

Generalisasi konseptual merupakan generalisasi yang konsepnya menggambarkan fakta. Contohnya ketika orang mengucapkan revolusi berarti dalam gambaranya berupa pergantian pemimpin, pertempuran, dan pembelotan.  Di dalam generalisasi sejarah dibagi atas tiga konsep yang diambil dari ilmu social lainnya yaitu, budaya politik, patron-klien, budaya tandingan.

Budaya politik : istilah ini banyak dipakai di Negara yang berkembang sebagai tanda pentingnya birokrasi dalam politik di Negara berkembang seperti bureaucratic polity, authoritarian state, ersatz capitalism. Istilah ini dipakai di Indonesia  sebagai penjelasan tentang afiliasi politik.

Patron-klien : patron yaitu istilah bagi orang yang paling dipercaya oleh penduduk, contohnya seperti desa-desa di jawa barat yang sama islamnya tetapi tidak semua mengikuti kartosuwiryo dan ternyata itu tergantung dari patron atau orang yang paling dipercaya.

Budaya tandingan : budaya yang dimiliki oleh kelompok social diluar kekuasaan seperti pertentangan antara kaum priyayi dan santri pada tahun 1900 an

  • Generalisasi personal

Generalisasi personal berpikir seperti pars pro toto yaitu menyamakan bagian dengan keseluruhan, contohnya seperti pan-islamisme yang identik dengan jalaludin al-afghani, sarekat islam dengan samanhudi dan tjokroaminoto. Tidak masalah berpikir seperti itu tetapi itu sama saja meniadakan peran orang lain. Di dalam ilmu sejarah ada istilah hero worship atau pahlawan sejarah yang artinya mengidentikan peristwa dengan peranan seorang pahlawan.

  • Generalisas tematik

Sejarah amerika pada abad pertama ditandai dengan adanya budaya puritan. Diawali masa kanak-kanak dengan santai lalu ketika dewasa diterapan disiplin yang keras oleh orang tua. Seperti buku dari jhon demos tentang sejarah keluarga dari data kuantitatif dan literer.

  • Generalisasi spatial

Generalisasi spatial adalah generalisasi tentang tempat, seperti contoh orang luar jogja sering mebayangkan bahwa orang jagja selalu makan kolak kedelai, seperti juga cina, korea, dan jepang yang disebut sebaga asia timur atau timur jauh begitu juga dengan Negara arab yang di sebut sebagai asia barat.

  • Generalisasi periodic

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun