Jawa Tengah memiliki banyak sekali gunung-gunung under 3000 Mdpl yang memiliki track ramah bagi pemula, sebut saja, Andong 1.735 Mdpl di Kab Magelang, Ungaran 2.050 Mdpl di Kab Semarang, dan Prau 2.590 Mdpl di Kab Wonosobo dan masih banyak lagi. Maria pun saya ajak untuk melakukan pendakian di gunung-gunung tersebut, saya mencari gunung-gunung yang sekiranya cocok untuk Maria, walaupun dia seorang atlet basket, namun untuk olahraga ekstrim seperti ini belum pernah dicoba sebelumnya. Andong sebagai pilihan utama kami, mengingat jarak dari rumah di Thekelan, sangat dekat. Andong pun sukses kami daki dengan sukacita.
Gunung Prau sebagai pilihan kedua kami, namun sayangnya saya sudah mendahului bersama beberapa teman saya mendaki gunung Prau di pertengahan 2023, itu yang membuat Maria marah dan ngambek tidak mau naik Prau lagi hihi. Akhirnya Gunung Ungaran sebagai alternatif kedua, walaupun situasi waktu itu saya sudah pindah kerja di Bogor sehingga saya menyempatkan saat libur akhir tahun untuk menemani pendakian Gunung Ungaran.
Jumat, 20 Desember 2024 saya pun tiba di Salatiga, dan menghubungi Maria untuk melakukan pendakian pada hari Senin 23 Desember nanti. Minggu 22 Desember setelah pulang gereja kami berdua pun langsung menuju tempat penyewaan alat gunung langganan saya selama di Salatiga dulu, dan bahkan pemiliknya masih mengingat saya. Karena saya dari Bogor ke Salatiga naik motor sehingga saya tidak membawa peralatan pendakian saya, alhasil banyak yang saya sewa untuk keperluan saya, mulai dari jaket, sepatu, tracking pole dan Maria juga menyewa sepatu.
Senin, 23 Desember 2024 jam 05.00 kami pun menuju ke basecamp Perantunan di Bandungan. Kami sempatkan sarapan soto di Ambarawa sebelum ke Bandungan. Setelah sarapan kami pun langsung tancap gas ke BC dan sesampainya langsung melakukan registrasi sebesar Rp.55.000., parkir motor 5 ribu dan 25 ribu untuk pendaki termasuk asuransi dll. Setelah parkir motor, foto-foto dan pemanasan sedikit, kami pun langsung melakukan pendakian pukul 06.20.
Pos simaksi ke pintu rimba sekitar 10 menit dengan track yang santai dan landai. BC Perantunan memang menjadi destinasi camping ground terlihat sepanjang jalan dari pos simaksi banyak sekali orang yang melakukan camping dengan fasilitas yang cukup lengkap seperti toilet, warung makan, Mushola, Gazebo/saung dan area outbound yang sangat luas. 06.30 kami pun sampai di pintu rimba, hanya berhenti untuk foto-foto dan langsung melanjutkan pendakian.Pintu rimba ke pos 1 menyajikan track tanah yang basah dikarenakan pada malam harinya baru diguyur hujan deras, beberapa kali pun kami melewati genangan air dan track lumpur/becek. Ciri khas jalur Perantunan ialah vegetasi yang padat sampai pos 4 dengan pepohonan hijau dan track berakarnya. Kurang lebih setelah berjalan selama 11 menit kami pun tiba di pos 1 Watu Omah pukul 06.41. Disini kami hanya berhenti beberapa menit, karena Maria masih terlihat segar kami pun langsung tancap gas ke pos 2. Perjalanan ke pos 2 masih sama seperti track awal pendakian vegetasi yang lebat namun kali ini jalannya lebih luas dan sedikit menanjak. Karena masih tertutup pepohonan yang lebat kami kami pun tidak banyak mengabadikan momen foto pemandangan hanya selfie dan merekam video untuk keperluan konten youtube saya.
06.56 kami pun sampai di pos 2 Watu Jajar, disini baru kami sempatkan untuk beristirahat sekitar 5 menit, sembari minum dan ngemil beberapa snack kami. Setelah dirasa cukup mencharge energi kami pun melanjutkan perjalanan ke pos 3. Track pos 2 ke pos 3 masih sama dengan pos-pos sebelumnya vegetasi yang padat, track yang luas dan tanjakan serta akar-akarnya hihihi. Tibalah kami di pos 3 Watu Srumpuk pukul 07.15, pos 3 kami hanya sekedar lewat tanpa beristirahat karena saya melihat ekspresi dan wajah Maria masih kelihatan manis tanpa raut wajah kecapean wkwkwk.
Setelah melewati pos 3 kami pun langsung diberikan surprise dengan jalur panjang menanjak beserta akar-akarnyaaaaaaa. Wajah manis Maria pun berubah drastis dari Manis menjadi Manissss sekaaaaaali 😀. Perjalanan menuju pos 4 beberapa kali kami sempatkan untuk beristirahat karena memang tersedia tempat duduk yang terbuat dari batang kayu atau akar-akar, menuju pos 4 pun vegetasi juga sudah mulai terbuka. Pukul 07.44 kami pun sampai di pos 4 Kolo Keciko, disini kami sempatkan waktu yang cukup untuk beristirahat karena mengingat track sebelumnya cukup menanjak. Di pos 4 ini juga penjadi pos persimpangan menuju Puncak Banteng Raiders-Botak dan Puncak Bondolan-Botak. Ya gunung Ungaran memiliki 3 puncak, Puncak Bondolan dengan ketinggian 1885 Mdpl, Puncak Banteng Raiders, dan tertinggi puncak Botak 2.050 Mdpl. Saya dan Maria berencana hanya dua puncak saja, Bondolan dan Botak.
Istirahat yang cukup dan kami pun langsung menuju Pos 5 melalui jalur puncak bondolan, yang nantinya akan menemui tikungan cinta. Track ke pos 5 cukup menanjak dan sudah mulai terbuka, walaupun masih pagi terik panas sudah mulai terasa menusuk kepala kami namun bisa tersugesti oleh pemandangan yang sudah mulai nampak. Pos 5 tanjakan cinta pukul 08.04 kami pun tiba. Disini pun hanya sekedar lewat, karena memang sangat ramai di Pos 5 ditempati oleh pendaki yang sedang beristirahat. Saya dan maria pun memutuskan untuk melanjutkan ke puncak Bondolan, dan beristirahat beberapa kali di ilalang yang tinggi, cukup untuk berteduh saat duduk.
Beruntung kami sampai puncak Bondolan pas lagi cerahnya pukul 08.24 dan tidak terlalu ramai, sehingga tidak perlu antri untuk foto dengan artis ungaran, plang puncak Bondolan hihih. Setelah puas foto-foto dan beristirahat kami pun langsung gass menuju puncak Botak, yang cukup jauh dengan estimasi 1 jam perjalanan, apalagi kabut sudah mulai datang. Selama perjalanan ke puncak Botak beberapa kali kami bertemu dengan tembok putih/kabut yang cukup mengganggu jarak pandang kami, apalagi kiri dan kanan track menuju puncak botak adalah lembah atau jurang, salah melangkah dan see youuuu
Kurang dari 50 meter puncak botak pun terlihat dengan kabut yang sudah mulai menghilang, langkah Maria pun semakin cepat dan bersemangat. Tepak pukul 09.10 kami sampai di puncak Botak Gunung Ungaran 2.050 Mdpl dengan selamat dan sukacita hihihi. Maria pun sukses melakukan pendakian ke duanya, padahal rumah Maria di Thekelan (BC Merbabu), mungkin suatu saat kita gas ke Merbabu via Thekelan yaaa
Setelah puas berfoto di puncak botak dan mengabadikan video untuk konten youtube, saya pun mengajak Maria untuk turun, namun kami turun melewati persimpangan puncak banteng raiders, tidak melewati puncak bondolan lagi yang saat turun kami melihat sepasang keluarga monyet bersama anaknya bergelantungan di pohon, betapa asrinya gunung Ungaran. Sepanjang perjalanan turun kami pun membahas list gunung selanjutnya, ya salah satunya Merbabu, semoga terwujud yaaa
ya Janji saya sudah ditepati, karena gunung Ungaran sudah sukses kami daki bersama maka saya sudah punya akses untuk mendaki gunung-gunung di Jawa Tengah lainya. Betul, Gunung Ungaran sebagai juru kunci pendakian saya ke gunung-gunung yang lainnya. Maria mengijinkan saya mendaki gunung yang lain asalkan menemaninya mendaki Ungaran hihihi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H