Mohon tunggu...
Alfian Edward Watunwotuk
Alfian Edward Watunwotuk Mohon Tunggu... Lainnya - Traveller

Orang yang suka mendokumentasikan semua hal dalam bentuk tulisan dan gambar

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tembok Putih di Pucak Jabar, Ciremai 3.078 Mdpl

6 Januari 2025   16:46 Diperbarui: 7 Januari 2025   22:02 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
doc pribadi: kiri ke kanan Teman Tria, Tria, Bilqis, bang Ryan, Pay

Setelah melakukan 'warming up' di gunung Kuta pada pada tanggal 1 Desember 2024 dengan ketinggian 1050 Mdpl, saya pun memantapkan diri untuk melakukan solo tracking tektok ke Gunung Pangrango 3.019 Mdpl pada hari sabtu 14 Desember nanti. Hari Rabu 11 Desember saya menghubungi pihak BC via WA dan di-acc permintaan saya untuk melakukan solo tracking tektok pada tanggal 14 nanti, saya pun siap sedia hihi. Pada esok harinya Kamis 12 Desember, tanpa sengaja saya melihat poster ODT Tektok TOP Jabar Ciremai yang tinggal 3 slot untuk melakukan keberangkatan di tanggal 14 nanti wkwkwk. Saya pun isen menghubungi nomor yang tertera, Bang Ryan sebagai ketua pendakian. Setelah bertanya banyak soal pendakian tektok Ciremai, estimasi waktu, crew yang mengawal dan fasilitas yang didapat, saya pun langsung mendua hati untuk memilih Gunung Ciremai sebagai tujuan pendakian Sabtu 14 Desember nanti hihihi yang sebelumnya harusnya ke pangrango.

Sabtu 14 Desember jam 15.00 WIB saya pun sudah siap sedia dari kontrakan di Sentul untuk menuju MePo di stasiun Bogor. Info MePo jam 18.00-19.00, saya sengaja lebih cepat karena ingin makan terlebih dahulu dan bersantai-santai di alun-alun Kota Bogor. Jam 18.30 Bang Ryan pun tiba di stasiun Bogor dan tidak lama kemudian Lutfi, Pay dan temanya Dea datang. Kami pun langsung diarahkan menuju minibus yang mengantar ke UKI Cawang MePo kedua dan dari sana kami akan full melewati toll sampai di Majalengka nanti. Sampai di UKI Cawang kami hanya berhenti sekitar 5 menit untuk menjemput teman-teman yang lain, kurang lebih kami berjumlah 21 orang yang terdiri dari 19 peserta dan 3 crew (Bang Ryan, Kanza dan Tria). Saya lupa kami sempat rest sekali di rest area toll menuju Majalengka. Oh iy, saat di toll saya di chat oleh BC Cibodas Pangrango, menanyakan jadi naik atau tidak wkwkwk maaf bang, saya otw Ciremai, dalam hati saya wkwkkw

Minggu pukul 02.05 Kami pun tiba di basecamp Bang Agus Ciremai, Bang Ryan pun langsung meminta kami untuk beristirahat karena pendakian akan dilakukan pukul 04.00, namun dari basecamp menuju pos simaksi pukul 03.30. Saya sempat tertidur sebentar sampai akhirnya dibangunkan Lutfi pukul 03.15 untuk bersedia menuju pos simaksi. Setelah semua alat tempur siap, kami pesertapun diarahkan menaiki mobil pick up yang disediakan untuk mengantar kami di pos simaksi, 2 mobil pick up pun mengantar kami ke Pos simaksi yang jaraknya cukup jauh, kurang lebih 25 menit menuju pos simaksi. Sesampainya di pos simaksi kami pun di briefing oleh Bang Ryan dan tim terkait teknis pendakian, kesiapan, jalur, dan segala sesuatu yang diperlukan. Tepat pukul 04.10 WIB kami pun melakukan pendakian ke Puncak Ciremai.

doc pribadi: Pintu rimba
doc pribadi: Pintu rimba

Track awal dari pintu rimba/pendakian menuju pos 1 cenderung 'santai' hihi banyak landainya. Di awal pendakian ini saya sengaja memilih posisi di belakang sebelum Kanza yang menjadi sweeper, Lutfi pun demikian bersama dengan saya dibelakang. Jelang 20 menit pendakian kami rombongan belakang terpisah menjadi 2 kelompok, dikarenakan ada beberapa teman yang menunggu salah satu anggota yang kelelahan. Saya pun sempat berhenti menunggu kelompok yang dibelakang, namun ketika saya melihat ke depan ada 2 perempuan yang berjalan, saya pun mengejar dengan niat hati untuk menemani. Selama perjalanan kami pun tidak banyak bercengkrama, hanya 2 perempuan itu yang sesekali berhenti dan saling menyemangati satu sama lain. Pukul 04.50 kami pun tiba di Pos 1 Arban dengan durasi perjalanan 40 menit, di pos 1 ada shelter atau saung kami pun beristirahat kurang lebih 5 menit sembari menunggu kelompok terakhir tadi. Sembari bercengkrama dengan anggota yang lain, saya pun mengetahui 2 perempuan yang saya temani tadi adalah Bilqis dan Kanza (Crew).

Perjalanan ke pos 2 pun kami mulai, kali ini formasi sedikit berubah saya kembali bersama Lutfi kemudian ada Bilqis, dan Kanza serta jarak antara kelompok tidak terlalu jauh. Perjalanan menuju pos 2 inilah kami mendapatkan titik terang wkwkwk ya matahari mulai terbit walaupun tidak nampak sunrisenya karena vegetasinya masih lebat dengan pepohonan besar. Kurang lebih 30 berjalan gerimis pun turun, kami pun bergegas mengenakan jas hujan yang sudah kami persiapkan. Karena perjalanan menuju pos 2 sudah cerah kami pun beberapa kali beristirahat untuk mengambil dokumentasi baik foto maupun video-video estetik wkwkwk. Kurang lebih 1 jam 10 menit kami berjalan akhirnya sampai di pos 2 Tegal Pasang, pukul 06.10.

doc pribadi: Indah dan Bang Ryan
doc pribadi: Indah dan Bang Ryan

Kurang lebih 10 menit kami beristirahat di pos 2 terlihat beberapa teman malah menyempatkan diri untuk tidur sebentar untuk mengembalikan tenaga, tak lama kami pun melanjutkan perjalanan ke pos 3 dengan kondisi masih hujan gerimis. Dengan situasi tersebut sedikit mempersulit langkah kami, mengingat pos 2 ke 3 tracknya mulai menanjak dan banyak akar serta tanah berlumpur. Perjalanan ke pos 3 formasi kami pun berubah kembali. Dari pos 2 menuju pos 3 ini saya berpindah ke belakang bersama kelompok Bang Ryan bersama dengan Lutfi dan Aja untuk menemani Indah dan Bilqis yang terlihat cukup kelelahan. Salah satu strategi agar tidak terlalu capek dalam melakukan pendakian tektok apalagi dalam kondisi hujan ialah, mendampingi teman perempuan karena pasti ritme langkah mereka akan lebih santai dan pelan dari pada pendaki pria wkwkwkwk.

doc pribadi: kiri ke kanan Teman Tria, Tria, Bilqis, bang Ryan, Pay
doc pribadi: kiri ke kanan Teman Tria, Tria, Bilqis, bang Ryan, Pay

Pukul 07.09 kami pun tiba di Pos 3 Tegal Masawa dengan gerimis yang masih menemani, disini kami beristirahat cukup lama terlihat juga beberapa teman mulai mengeluarkan bekalnya untuk sarapan. Termasuk Aja yang tanpa sengaja menemukan snack orio/oreo dan kemudian langsung di lahap, katanya itu adalah rezeki wkwkwk. Dalam perjalanan pos 2 ke pos 3 Bilqis selalu menjadi sasaran guyonan kami, karena secara umur dia yang paling muda di antara kami, sehingga jadi sasaran empuk, termasuk saat Aja menemukan orio/oreo tersebut, Bilqis lah yang disuruh makan terlebih dahulu untuk mengecek masih layak dikonsumsi atau tidak wkwkwk. Tidak lama beristirahat 07.15 kami pun melakukan pendakian ke pos 4.  Perjalanan ke pos 4 dimulai dengan kelompok Kanza dan Tria, melakukan perjalanan terlebih dahulu, sedangkan kelompok Bang Ryan memulai sedikit pelan.

doc pribadi: Pos 3
doc pribadi: Pos 3

08.28 kami pun tiba di pos 4 Tegal Jamuju, kelompok kami menjadi yang paling terakhir mencapai pos 4, sampai disana Kanza dan Tria beserta anggotanya sudah tidak ada, mereka sudah lanjut ke pos 5 Sunrise Camp/Shelter. Di pos 4 kami sempat bertegur sapa dengan pendaki lain yang sedang camp disana, apalagi kondisinya sedang hujan dan mereka sedang memasak sarapan, aroma sedap dari masakan tersebut membuat kami tergiur. Lutfi sempat tertidur sembari menahan sakit perut karena ingin BAB wkwkwk

Setelah Lutfi bangun dan kami pun kenyang dengan aroma masakan pendaki lain, kami pun bergegas mengejar kelompok didepan, mengingat kami yang paling terakhir. Pos 4 menuju pos 5 cukup panjang, dengan vegetasi yang cukup variasi dan track naik turunnya.Perjalanan menuju pos 5 cuaca sudah semakin membaik, gerimis sudah mulai redah namun angin dan kabut masih terasa walaupun beberapa kali sempat gerimis lagi, selama perjalanan kami pun beberapa kali menemukan track yang berbentuk terowongan yang terbuat dari lilitan akar dan tumbuhan merambat, yang tentunya menjadi spot foto kami. Bilqis kembali menjadi sasaran candaan kami, bang Ryan menemukan jenis beri-berian yang bisa dimakan (red:valid), dan Bilqis menjadi tester kami wkwkw dengan senang hati Bilqis melahapanya, sebelumnya mau dikasih Jamur oleh Bang Ryan dan Aja, namun dia menolak wkwkwk

doc pribadi: Dimas, Tria, Lutfi, Kanza
doc pribadi: Dimas, Tria, Lutfi, Kanza

Pukul 09.49 kami sampai di pos bayangan camp area sebelum pos 5 yang jaraknya kurang lebih 10 menit ke pos 5. Terlihat banyak pendaki yang mendirikan tenda disini. Pos ini menjadi alternatif sekiranya pos 5 sudah penuh untuk mendirikan tenda. Tepat pukul 10.00 kami pun sampai pos 5 Sanghyang Rangkah yang sudah dipadati dengan tenda-tenda pendaki.

Sembari mengambil handphone untuk mengabadikan moment pos 5 dan shelter saya dikagetkan dengan Kanza dengan ekspresi paniknya menanyakan 'baru sampe ya? Bang Ryan mana? Indah mana?". Saya pun dengan santainya memberitahukan mereka di belakang saya. Ternyata Kanza mencari bang Ryan untuk memberitahukan bahwa dua teman kami (pria) tidak membawa jas hujan, sehingga dari pos 3-5 mereka kehujanan gerimis, dan sesampainya di pos 5 pun langsung disuruh masuk shelter. Indah pun demikian, mengalami kedinginan walaupun membawa jas hujan, 3 teman kami pun diamankan dalam shelter emergency Arei yang berada di pos 5.

doc pribadi: Tembok Putih Pos 5
doc pribadi: Tembok Putih Pos 5

Sembari menunggu kesiapan mereka bertiga, kami pun sempat berfoto-foto di pos 5 yang ada plang puncak Ciremainya. Yang sekiranya sudah siap, langsung summit attack yang jaraknya kurang dari 1 jam dari pos 5. Memang sesampainya di pos 5 tadi, kabut dan angin masih terasa namun karena antusiasnya, kami pun tidak mengindahkannya. Sembari berfoto dan bercengkrama dengan teman-teman yang lain termasuk Dimas yang selera humornya tinggi wkwkkw tiba-tiba Bang Ryan dan Kanza meminta kami berkumpul sebentar untuk melakukan briefing. Pikir kami briefing untuk summit attack ternyata rangers basecamp yang standby di shelter tersebut tidak mengizinkan kami untuk menuju puncak waaaaaaaaaaahhhh

doc pribadi: Aja dan ian
doc pribadi: Aja dan ian

Kami pun berdiskusi untuk mencari win-win solution-nya akhirnya beberapa peserta memutuskan untuk ke puncak dan beberapa menunggu di shelter, dengan catatan dari bang Ryan bahwa hanya 10 menit di puncak, foto dan turun kembali, waaah akhirnya. Sebelum mendaki, saya, Lutfi dan Dimas iseng untuk menanyakan kondisi puncak kepada beberapa pendaki yang baru saja turun, baruuuuu saja dan info yang kami dapat ialah, puncak gak hujan bang, cuman angin dan badai kenceng, jarak pandang pun susah, 5 meteranlah.

doc pribadi
doc pribadi

Naaah berdasarkan pernyataan itulah kami bertiga pun berdiskusi kembali kepada bang Ryan terkait kondisi tersebut. Beruntung sebagian besar anggota pendakian ini banyak yang sudah tidak asing dengan puncak dan cuaca gunung dalam artian sudah sering melakukan pendakian gunung maka semua berbesar hati untuk tidak ke puncak, melihat kondisi dan cuaca yang tidak mendukung. Kami pun menghabiskan waktu kurang lebih 30 menit untuk berfoto dengan plang top Jabar di Pos 5 hihihihi tak apalah puncak tak kemana, setelah berfoto kami bergegas pulang dengan kabut dan angin yang semakin kencang, baru saja persiapan turun tiba-tiba hujan dan angin kencang langsung mengguyur kamiiiiiiii. Dalam hati saya, bijak keputusan yang kami ambil semuanya, sekiranya tadi kami melakukan pendakian ke puncak dengan estimasi 1 jam, 30 menit awal kami sudah bertemu dengan hujan badai dan TEMBOK PUTIH Ciremai wkwkwk terimakasih teman-teman. 

doc pribadi: Pintu rimba
doc pribadi: Pintu rimba

Kami pun turun dengan kondisi hujan badai sampai pos 3, dalam perjalanan turun sembari bercerita dengan anggota yang lain, kami menemukan fakta bahwa dampak dari hujan badai yang kami alami ini dikarenakan salah satu teman kami yang tidak izin ke orang tua untuk melakukan pendakian, dia 'kabur' dari rumah, bahkan dia berasal dari Lampung dan pergi ke Jabar tanpa sepengetahuan orang tuanyaaaaaa, kami pun menamakannya Perempuan Jahanam dari tanah Anarki wkwkwkwk. Namanya Keni si perempuan jahanam wkwkw

doc pribadi: Dimas, Bilqis, Aja
doc pribadi: Dimas, Bilqis, Aja

Kami pun sampai di pos simaksi dengan selamat tanpa kekurangan satu apapun, makan enak dan pulang dengan sukacita. Terimakasih Pendaki Suka Tek Tok, Bang Ryan, Kanza dan Tria sebagai Crew yang bertugas, nanti Remedial bareng-bareng yaaa wkkw

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun