Saya ingat betul saat perempat final Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Kota Salatiga tahun 2024 bulan Februari kemarin. Sebelum bertanding sekolah kami SMP Kristen 2 Salatiga mengadakan ibadah OSIS rutin. Sebelum mengawali pertandingan semi final pukul 09.30 nanti, saya meminta anak-anak SMP Kristen 2 Salatiga untuk mengikuti ibadah OSIS yang sedianya rutin dilakukan oleh sekolah kami setiap hari Selasa pukul 07.00-07.40.
Firman Tuhan pada ibadah saat itu berbicara tentang 'TABUR TUAI'. Ibarat merawat tanaman dari awal proses penanaman (tabur) sampai pada mekarnya (tuai). Tentunya proses yang kita lakukan harus baik, agar yang di Tabur baik dan dituai pun baik. Firman ini saya pakai untuk landasan final POPDA Kota Salatiga untuk 3 tim yang saya bawa, Putra dan Putri SMP Kristen 2 Salatiga dan Putra SMA Kristen 1 Salatiga.
Saya sampaikan kepada semua pemain yang saya bawa baik tim SMP Kristen 2 maupun SMU Kristen 1 Salatiga, "Rendah hati untuk 40 menit ke depan dalam game final ini, percaya hasil yang kalian tuai pasti hasil terbaik, apapun yang terjadi jangan bereaksi berlebihan, hargai semua yang kalian lalui, wasit, lawan, dan siapapun itu di lapangan”. Itu yang saya tekankan pada semua pemain.
Karakter seorang pemain menjadi penting apalagi di partai final nanti, penonton yang memenuhi GOR serta memacu adrenalin setiap pemain memicu untuk dapat berekspresi lebih. Penanaman karakter ini yang saya inginkan, setiap pemain tetap rendah hati saat pertandingan dan hasilnya:
SMA Kristen 1 Salatiga Putra 🥇
SMP Kristen 2 Salatiga Putra 🥇
SMP Kristen 2 Salatiga Putri 🥈
MVP Putra SMA dan SMP 🥇🥇
Menjadi guru yang merangkap dalam dunia kepelatihan sangat saya syukuri semua pemain yang saya latih selalu saya tekankan untuk menjunjung tinggi karakter dalam setiap permainan, bukan sekedar skill. Sehebat apapun peermainan namun jika tidak diimbangi dengan karakter yang baik, maka pemain tersebut tidak lama ‘mekarnya’.
