Mohon tunggu...
Alfian Edward Watunwotuk
Alfian Edward Watunwotuk Mohon Tunggu... Lainnya - Traveller

Orang yang suka mendokumentasikan semua hal dalam bentuk tulisan dan gambar

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Gunung Gede 2.984 Mdpl, Solo Hiking Pertama

20 Juni 2024   18:18 Diperbarui: 22 Juni 2024   09:30 870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Simpang Malebar
Simpang Malebar

10.49 saya melewati bekas bakaran yang ditandai dengan police line menandakan depan sana adalah alun-alun timur surya kencana. Tepat 10.51 saya sampai di alun-alun timur surya kencana dengan ketinggian 2.752 Mdpl. Sesampainya di alun-alun timur surya kencana saya pun menarik nafas panjang sembari berterimakasih kepada Tuhan Yesus saya berhasil sampai di alun-alun surya kencana kurang lebih 6 jam perjalanan. Di alun-alun timur terdapat 3 tenda pendaki yang berdiri disana, memang alun-alun timur kurang rekomendasi selain jauh dari sumber mata air juga jauh dari jalur summit ke puncak gunung Gede. Setelah puas mendokumentasi alun-alun timur saya pun melanjutkan ke alun-alun barat tempat saya mendirikan tenda nantinya dan terdapat sumber mata air disana.

Kurang lebih 3km perjalanan dengan waktu tempuh 20 menit tepat pukul 11.24 sampailah saya di alun-alun barat surya kencana dan disambut dengan tembok putih tebal Kabuuuuut. Setelah berjalan-jalan mengelilingi alun-alun barat untuk mencari tempat mendirikan tenda yang terbaik, tibalah saya di lokasi yang cukup strategis di sebelah smelter emergency Gunung Gede. Setelah mendirikan tenda saya pun berganti pakaian  yang sudah basah karena hujan tadi saat pendakian pos 3 ke pos 4. Setelah mengganti pakaian saya pun keluar dari tenda untuk melihat situasi sekitar yang sudah mulai cerah dan kabut pun perlahan menghilang. Tujuan pertama saya adalah mencari sumber mata air yang terletak dekat dengan mushola. Setelah puas mengambil air untuk memasak dan keperluan lainnya, saya kembali ke tenda untuk memasak menyiapkan makan siang.

Alun-alun timur surya kencana
Alun-alun timur surya kencana

Sekembalinya di tenda saya pun mulai memasak nasi dan menggoreng telur untuk menu makan siang saya yang sejatinya lauk dari pos 3 tadi masih ada hihhihi, saya pun membuat coklat panas untuk tetap menjaga suhu tubuh saya tetap hangat.  Setelah kenyang makan siang dan menyeduh coklat panas, saya pun beristirahat sejenak mengingat waktu sudah menunjukan pukul 14.27. Jam 16.30 saya terbangun dari tidur nyenyak saya dan keluar mencari udara segar sebenarnya udara dingiiiiin sih hihihihi

Saya teringat akan teman saya Ka Ivon yang sejatinya sudah janjian untuk bertemu di alun-alun barat. Saya mulai berjalan menyusuri alun-alun barat sembari melihat siluet sunset alun-alun barat yang sangat apiiik, dari kejauhan sekerumunan tenda menarik perhatian saya untuk saya dekati, biasanya seperti ini adalah open trip pendakian. Ketika saya dekati betul saja orang yang tidak asing itu adalah Ka Ivon. Kami pun bertegur sapa dan bercerita soal pendakian kami pagi tadi. Ka Ivon mengikuti open trip bersama ke 3 temannya, open trip serasa privat trip hihihi. Sudah menjelang magrib saya pun pamitan kembali ke tenda saya untuk makan malam dan beristirahat untuk menyiapkan diri dan kekuatan untuk summit pukul 05.30 besok pagi. Sesuai dengan perjanjian kita bersama dengan Ka Ivon dan teman-temannya.

Alarm pagi berbunyi pukul 04.50 sejatinya saya sudah siap untuk summit namun suhu dingin di tenda membuat saya merasa nyaman dan tetap menarik sleeping bag saya tetap menempel di tubuh saya hihihi. Pukul 06.00 alarm ke 3 berbunyi dan saya pun bangun seutuhnya. Setelah bangaun saya pun menuju sumber air untuk cuci muka dan sikat gigi. Kembalinya ke tenda kompor saya hidupkan untuk siap memasak telur, mie goreng dan coklat panas. Sengaja saya sarapan pagi sebelum summit agar setelah turun dari summit langsung bisa packing kembali ke basecamp.

Setelah sarapan pagi 06.40 saya sudah siap melakukan summit dengan berbekal satu botol aqua yang saya beli di warung dekat smelter emergency seharga Rp.20.000. Semakin tinggi warung maka semakin mahal harganya hihihi. Pendakian menuju puncak gunung Gede sangat ramai, saya pikir subuh itu sudah ramai ternyata jam 7 pun sangat ramai. Track pendakian menuju puncak sama dengan track pos 3 ke pos 4, sangat terjal dengan elevasi yang tinggi, bebatuan, akar dan tanah liat mewarnai perjalanan ke puncak ditambah bau yang tidak sedap dihirup. Tentunya kita harus antri melewati setiap track yang ada, mengingat jalan menuju puncak tidak selebar jalan di pos-pos sebelumnya.

07.05 WIB saya menapaki kaki saya di puncak Gunung Gede dengan ketinggian 2.984 Mdpl dengan pemandangan yang sangat indah. Saya baru tau kalau puncak gunung gede ternyata terdapat kawah dengan air berwarna biru muda yang masih mengeluarkan bau belerang yang sengat pekat. Ternyata inilah sumber bau yang saya cium selama di track pendakian summit tadi. Selain pemandangan yang indah, pemandangan lautan manusia yang berjejer mengantri untuk foto di Tugu puncak pun membuat saya tercengan, kenapa tidak orangnya sangaaaat banyak. Dengan melihat situasi itu saya pun mengurungkan niat saya untuk mengantri berfoto di tugu puncak, ya yang penting sudah sampai saya sudah sangat bersyukur sekali kepada Tuhan Yesus yang memampukan saya melakukan solo hiking perdana saya.

Tugu Puncak Gunung Gede
Tugu Puncak Gunung Gede

Setelah puas berjalan dan mendokumentasikan pemandangan yang indah tanpa sadar baterai HP saya tiba-tiba lowbat menunjukan tersisa 7%, padahal saat pendakian tadi masih 25%. Ternyata penyebabnya adalah jaringan data internet saya yang aktif, ada jaringaaaaaaan di puncak wkwkwkkwkw. Mengetahui hal itu saya pun langsung menghubungi Maria via chat wa untuk mengabari kabar dan pencapaian saya hihihi. Kurang lebih 40 menit di puncak saya pun bergegas turun, mengingat hp saya yang sudah mau mati hihi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun