Jember, 11 Januari 2024 - Universitas Jember kembali menerjukan mahasiswanya untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di awal tahun 2024. Tanggal 4 Januari 2024, Universitas Jember melaksanakan penerjunan mahasiswa ke desa sestau dengan ploting tiap kelompok. Pelaksanaan program KKN UMD periode 1 ditempatkan pada tiga kabupaten di wilayah Tapal Kuda, yaitu Jember, Bondowoso, Situbondo, dan Lumajang. Mahasiswa tersebut dibagi menjadi 34 kelompok, masing-masing terdiri dari 9-11orang. KKN kali ini mengusung tema "Universitas Membangun Desa (UMD)" dengan empat isu tematik. Isu tematik KKN diantaranya adalah mendorong desa bebas stunting, mendorong ketahanan pangan di desa melalui intergrated farming, mendorong kewirausahaan desa dalam pengurangan angka kemiskinan ekstrim, dan peningkatan kapasitas bumdesa dalam pengelolaan aset desa melalui wisata dan wirausaha desa.
Mahasiswa KKN kelompok 18 ditempatkan di Desa Kertonegoro, Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember. Pada hari kamis, 4 Januari 2024, diadakan acara penyerahan mahasiswa KKN di Kecamatan Jenggawah oleh Sekretaris Camat yaitu Bapak Purnomo dan didampingi oleh Dosen Pendamping Lapang yaitu ibu Soekma Yeni Astuti, S.Sn., M.Sn. Acara dilanjutkan dengan acara penyambutan dan perkenalan mahasiswa KKN di Balai Desa Kertonegoro.
Desa Kertonegoro adalah desa yang berada diwilayah Kecamatan Jenggawah, Kabupaten Jember terletak di lintang 8 dan bujur 113 dibagian selatan daerah Kabupaten Jember. Menurut penggunaan lahannya, wilayah Desa Kertonegoro terdiri atas 7.671 km, tanah sawah 428.000 M; tanah tegal 8 Ha, tanah lapangan 1.200 Ha. Desa Kertonegoro merupakan desa yang memiliki 7 dusun yaitu Krajan Utara, Krajan Tengah, Krajan Selatan, Kertonegoro Utara, Kertonegoro Tengah, Kertonegoro Selatan, dan Gumuk Jati. Mata pencaharian mayoritas masyarakat desa adalah sebagai buruh pabrik, petani, pedagang serta pegawai. Jumlah penduduk Desa Kertonegoro pada akhir tahun 2020 sebanyak 11.558 jiwa, terdiri dari 5.901 jiwa laki-laki dan 5.657 jiwa perempuan.
Desa Kertonegoro ini merupakan desa yang banyak memiliki potensi baik dari segi sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. Contohnya adalah hasil pertanian serta UMKM warga yang berjalan dengan baik. Namun terdapat permasalahan yang terjadi pada bidang kesehatan. Permasalahan ini disebabkan oleh abainya warga dan diperlukan pendekatan khusus untuk menguranginya. Permasalahan tersebut adalah stunting. Maka dari itu, kelompok KKN UMD 18 mengangkat tema stunting ini dengan judul "GERABAH KERTOMAS" (Gerakan Ayah Ibu Hebat Kertonegoro Mengurangi Angka Stunting). Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi dalam jangka waktu lama. Stunting dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pertumbuhan, perkembangan, dan kognitif.
KKN Tematik UNEJ Membangun Desa (UMD) merupakan salah satu wujud nyata komitmen UNEJ dalam mewujudkan desa yang mandiri dan berkelanjutan. Melalui program ini, UNEJ berharap dapat memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan desa di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H