Mohon tunggu...
Alfiana Damayanti Simorangkir
Alfiana Damayanti Simorangkir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Haii saya alfiana, mahasiswi yang hobi membaca dan menulis. Konten yang sangat saya sukai adalah menulis cerpen dan berita.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kesusahan di Awal, Bukanlah Akhir dari Segalanya

15 Juni 2023   02:00 Diperbarui: 15 Juni 2023   02:21 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Gue duluan yah Zen, byyy."  

"Oke, hati-hati Kay!." sambil tersenyum kearahnya.

Kay turun dari bus yang sedang dinaikinya bersama temannya dua puluh menit yang lalu. Kayla adalah seorang mahasiswi yang kuliah disalah satu universitas swasta dimedan. Sebenarnya, Kayla sudah dua kali gagal untuk mencoba masuk ke PTN tapi yahh, mungkin belum rezeki. Kayla Putri adalah namanya. Dia sering dipanggil dengan sebutan Kay. Dia adalah mahasisiwi semester awal, yang sebentar lagi mereka akan melaksanakan ujian akhir disemester ini. Kayla memiliki seorang sahabat, namanya Zen.

Zen Purnama Sari. Zen adalah salah satu teman terbaik kayla. Sebenarnya, saat awal masuk kuliah Kayla memiliki banyak teman bahkan sampai sekarang sih. Namun, dia merasa pertemanannya di bangku kuliah tidaklah seperti pertemanan yang pernah ia rasakan ketika ia sekolah. Kayla merasa bahwa angan-angannya sewaktu duduk dibangku sekolah yang ingin kuliah dengan memakai ootd yang bagus dan membayangkan asiknya nongkrong bareng teman teman selepas pulang kuliah, hanyalah khayalan. yah, Dia merasa pertemanan di bangku kuliah tidak ada yang benar-benar teman. 

Karena sedekat apapun mereka dikampus, mereka adalah saingan didalam kelasnya, yang melakukan segala hal hanya untuk mendapatkan sebuah nilai. Padahal nilai hanyalah hitam diatas putih yang tidak dapat mengukur sebuah kesusksesan seseorang. Itu kata-kata kayla yang pernah ia lontarkan didalam hatinya, saat ia menangis tersedu-sedu disudut kamarnya selepas ia pulang kuliah. Itulah alasan mengapa Kayla berteman dengan banyak orang di kampus tetapi, didalam hatinya dia sudah cukup tau dengan sikap asli dari teman-temannya. 

Dia hanya merasa Zen adalah teman yang tulus karena, dia tidak pernah menganggap sahabatnya sebagai saingan lagipun, Zen juga sangat pintar dan suka membantu untuk mengajari Kayla di saat dia tidak mengerti tentang perkuliahan mereka.

"Loh kamu baru pulang kuliah nak? Kok lama banget?"

Sontak membuat kayla kaget dan melepaskan salah satu handset yang terpasang ditelingnya yang sudah sedari tadi digunakannya selepas ia turun dari bus.

"ha'ah?" sambil menunjukkan wajah yang bingung dan ragu dengan apa yang di dengarnya karena, dia kurang mendengar dengan jelas apa yang di katakan oleh ibu tersebut dan ternyata, itu adalah tentangga Kyala.

"emm, iyah ni bu soalnya kayla ada kelas sore, hari ini."

"oh gitu, Loh kok gak dijemput? biasanya di jemput dari depan"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun