Gadingkulon, Malang - Kerja bakti adalah salah satu bentuk dari kehidupan bermasyarakat untuk saling menjaga lingkungan agar tetap bersih. Kebersihan lingkungan sangat berpengaruh penting bagi masyarakat yang tinggal di lingkungan tersebut. Upaya kerja bakti dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman, serta terhindar dari segala macam penyakit. Selain itu, kerja bakti juga diharapkan untuk menjadi wadah silaturahmi antar warga guna menciptakan kehidupan bermasyarakat yang sehat.
Untuk itu, dalam hal ini KKN UM Gadingkulon mencanangkan program kerja kerja bakti. Kerja bakti yang dilakukan ada 3 tahap dengan 3 dusun yang berbeda dan waktu yang berbeda setiap bulannya. Menurut Bapak Wahyu Edi Prihanto selaku Kepala Desa Gadingkulon, kerja bakti sendiri adalah agenda rutin bergilir yang dilakukan secara berkala di desa Gadingkulon.
Antusiasme dari para warga sangat terlihat dari banyaknya warga dari tiap dusun yang datang untuk melaksanakan kerja bakti. Seperti kerja bakti pada umumnya, warga Gadingkulon kompak membersihkan rumput, membersihkan saluran air dan selokan, serta mengangkut semua sampah yang ada untuk dibuang ke tempat pembuangan sampah. Meski kegiatan kerja bakti ini tergolong mengumpulkan banyak orang dalam satu tempat, para warga Gadingkulon masih patuh menjalankan protokol kesehatan dalam masa pandemi.
Program kerja yang dilakukan oleh KKN UM Gadingkulon diawali dengan kerja bakti di dusun Krajan dan Sempu (13/3). Tidak hanya membersihkan jalan desa dan saluran air, KKN UM Gadingkulon bergotong royong membantu pembuatan gazebo taman belajar di dusun Krajan dan membantu proses pembangunan masjid di dusun Sempu. Kerja bakti yang berikutnya dilakukan pada hari Minggu (21/3) di dusun Princi dikerucutkan untuk membantu proses pemasangan paving block di sekitar kuburan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H