Malam itu kami  2 orang putera dan dua orang putri mulai melakukan perjalanan lagi , tubuh yang seharian tidak pernah kering karena derasnya hujan serta keringat ini harus terus berjalan . jumlah headlamp yang terbatas membuat kami berjalan lambat karena kehati hatian , sesekali jatuh karena carrier yang dikenakan cukup berat . hingga kami tiba di pos dimana kita ditanyai tending dasadharma yang 10 yaitu
Takwa kepada tuhan yang maha esa
Cinta alam dan kasih saying sesama manusia
Patriot yang sopan dan kesatria
Patuh dan suka bermusyawarah
Rela menolong dan tabah
Rajin terampil dan gembira
Hemat cermat dan bersahaja
Disiplin berani dan setia
Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
Suci dalam fikiran perkataan dan perbuatan
Memang mudah kalau mengurutkannya dari depan, tapi kakak panitia menanyainya secara acak, kami gelagapan . setelah diminta untuk menghafalkan dasadharma kami beberapa kali salah dan harus menanggung konsekwensinya yaitu pushup , malam itu kami pushup di atas tanah yang tak begitu lurus sehingga menyulitkan kami , ditambah lagi ada bebatuan diatasnya , lumayan terasa sakit di badan kami.
Setelah melewati pos ini jalan mulai menurun yang tadinya sempat naik beberapa kali, jalan itu menuju pada sebuah gubuk di seberang sungai . di gubug itu kami mengobrol santai dengan ketua dewan racana beserta pengurus pengurus yang lainnya, kami juga ditawari dan diberi sedikit cemilan dan makanan berupa umbi umbian kukus yang cukup efektif mengenyangkan perut yang sedari malam hanya sedikit makan.
Setelah mendapatkan informasi dan motivasi dari pengurus dewan racana , saatnya kami bersih diri dan memasak . dengan sigap tanpa dikomando kami sudah tahu bagian masing masih , ada ang memasak , membuat api , dan sebagian yang lainnya membersihkan baju serta tas carrier secara bergantian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H