" Aku akan berada di belakangmu ", kata Darren.
" Jangan terlalu dekat. Hampiri aku saat aku berada dalam keadaan darurat ", lanjut Andrew yang dibalas anggukkan singkat Darren.
Dengan waktu kurang dari tiga detik, Andrew sudah berada di dalam sebuah kamar gelap.
Ia melihat seorang pria sedang tertidur dengan setengah telanjang di ranjang.
Tanpa basa-basi, Andrew menghampiri pria biadab itu dan menggigit lehernya keras.
" Aaaaahh!!! Tidaaaakk~..... "
Ia melepas gigitan dan hisapan darahnya saat tubuh pria itu membiru dengan cepat.
Sudut bibir kanannya terangkat dengan empat taring masih disana, serta iris mata yang berubah menjadi merah.
" Kau siapa? ", Andrew menoleh dengan cepat.
Ia melihat seorang wanita dengan dress hitam pekat berdiri di sudut kamar gelap itu.
Andrew mendekat dengan cepat, karena ia harus membunuh siapapun orang yang melihat jati diri aslinya.