Sempat mengabaikan undangan untuk hadir pada acara ini. Bahkan Rasa Pesimisme pun begitu tinggi. Bukan tanpa alasan, nama Forum Merdeka Barat masih terdengar asing ditelinga saya.
Dengan sedikit penasaran akhirnya browsing dan ketemu jawabannya. Dan ternyata Forum Merdeka Barat atau yang dikenal dikenal dengan nama FMB9 ini merupakan forum yang dinaungi langsung oleh Ditjen IKP Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia.
Terkejut? Iya..
Namun yang lebih mengejutkan lagi adalah Gorontalo menjadi Provinsi pertama yang menjadi lokasi penyelenggaraan kegiatan diskusi dari FMB9 di tahun 2019.
Rasa pesimis pun berubah menjadi sebuah kebanggaan. Ini sebuah kehormatan bagi Gorontalo dan saya harus hadir, Gumam saya dalam hati.
Sesampainya dilokasi acara yang diselenggarakan di Rumah Jabatan Gubernur Gorontalo, saya segera mengisi daftar hadir dan bersiap menyimak apa yang nanti jadi pokok pembicaraan . Semangat jadi bertambah ketika bertemu dengan beberapa teman IKM Gorontalo yang juga diundang pada acara tersebut.
Selang beberapa waktu kemudian rombongan Pak Menteri dan Gubernur Memasuki Gedung.
Acarapun dimulai...
Banyak hal baru yang saya dapati dari acara yang mengusung tema 'Pembangunan SDM dan Sektor Pertanian di Gorontalo' ini.
Namun poin penting yang tentu harus saya tuliskan pada postingan ini adalah tentang Penurunan Angka Kemiskinan di Gorontalo Tertinggi se Indonesia
Sebuah Prestasi yang patut diacungi jempol.
Saat dilantik pada tahun 2012, angka kemiskinan di Gorontalo ini masih 20%. Lalu kemudian Rusli Habibie selaku Gubernur Gorontalo melakukan terobosan baru dengan menggratiskan pendidikan, kesehatan, melakukan pembangunan infrastruktur, serta menggagas ekonomi kerakyatan, termasuk di dalamnya pertanian dan peternakan.
Karena penasaran, saya pun coba mencari data tentang ini. Dan akhirnya saya temukan data dari BPS Bulan November tahun 2018 menyebutkan bahwa penurunan angka kemiskinan mencapai hingga 0,98 poin, yaitu menjadi 15,83 persen atau 188,30 ribu jiwa.
Padahal sebelumnya pada bulan Maret 2018, angka kemiskinan masih berkisar pada 16.81 persen atau sekitar 198,51 ribu jiwa.
Hal penting yang cukup mendorong menurunkannya angka kemiskinan di Gorontalo adalah produksi jagung yang meningkat dari tahun ke tahun.
Sampai saat ini produksi jagung Gorontalo sudah mencapai di angka 70 ribu ton, capaian ini tentu sangat tinggi mengingat target awalnya adalah 57 ribu ton pada tahun 2019 ini.
Sebenarnya ada banyak hal yang diangkat dalam forum ini, apalagi ketika sesi diskusi antara audience dengan Gubernur Gorontalo dan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman.
Antusiasme masyarakat terlihat cukup besar. Ragam pertanyaan silih berganti dari berbagai penjuru ruangan. Saya duduk paling belakang karena memang Aula Rumah Dinas Gubernur Gorontalo dipenuhi banyak orang dari berbagai kalangan, bahkan terlihat beberapa yang tidak kebagian tempat duduk.
Ada hal yang cukup unik ketika Diaolog yang dipandu Prof Dr. Mahludin Baruadi ini sudah berakhir.
3 orang dari arah depan sepertinya meminta untuk bisa diberikan waktu berbicara. Walhasil Bapak Menteri Andi pun membijaksanainya.
Bahkan setelah itu Pak Menteri Mengajak untuk Berofoto bersama mereka.
Sontak membuat audience bergerumuh disambut tepukkan tangan serentak hingga acara berakhir.
Secara pribadi saya cukup berterima kasih pada panitia yang telah mengundang.
Saya bisa tahu kondisi daerah seperti apa, prestasinya sejauh mana dan banyak hal lagi yang sangat informatif.
Ini luar biasa..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H