Mohon tunggu...
Meirri Alfianto
Meirri Alfianto Mohon Tunggu... Insinyur - Seorang Ayah yang memaknai hidup adalah kesempatan untuk berbagi

Ajining diri dumunung aneng lathi (kualitas diri seseorang tercermin melalui ucapannya). Saya orang teknik yang cinta dengan dunia literasi

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Tak Boleh Banyak Mikir Saat Akan Berwirausaha, Kenapa?

23 Maret 2022   14:37 Diperbarui: 24 Maret 2022   07:33 760
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wirausaha kini mulai menjadi bidang yang digandrungi. Gambar: freepik via kompas.com

Wirausaha kini mulai menjadi bidang yang digandrungi. Kemajuan teknologi membuat wirausaha seolah seperti diberikan karpet merah. Dorongan berwirausaha pun digencarkan oleh pemerintah dengan berbagai kemudahan yang ditawarkan. Wirausaha, baik sampingan maupun full time kemudian menjadi pilihan. 

Kemajuan teknologi memang menghadapkan orang pada berbagai macam kemudahan. Bahkan gawai pun bisa  membuat kita menjadi insan yang produktif. Mainan jari pun bisa mendatangkan cuan. Kemajuan teknologi masa kini setidaknya telah membawa beberapa hal positif yang meningkatkan gairah orang untuk berwirausaha. Tak melulu harus kelas kakap yang membutuhkan modal bejibun, tetapi orang dengan modal cupet (baca:minim) bahkan tanpa modal pun bisa membuka usaha.

Apa dampak dari kemajuan teknologi terhadap wirausaha?

Pertama, kemudahan pemasaran produk. Orang bisa memasarkan produknya lewat berbagai macam fitur baik media sosial, whatsapp maupun e-commerce. Kedua, kemudahan transaksi. Berbagai macam pilihan transaksi kini sudah tersedia. 

Dalam hitungan detik saja, transaksi sudah selesai tanpa perlu melalui tatap muka. Ketiga, tersedia banyak sumber inspirasi. Literatur bisa didapatkan dengan amat mudah. Bila tidak terlalu suka membaca, tersedia visualisasi seperti channel youtube. 

Maka dapat dikatakan bahwa saat ini kesempatan berwirausaha begitu terpampang lebar-lebar. Kadang-kadang tanpa modal pun bisa memulai usaha. Apa contohnya usaha tanpa modal? Seorang rekan kerja di kantor nyambi (memiliki sampingan) menjadi sales perumahan. Ia menawarkan penjualan perumahan melalui media sosial dan Whatsapp miliknya. 

Ini cukup efektif karena ia memiliki banyak kenalan pekerja kantoran muda yang memang sedang mencari hunian. Apalagi misalnya? freelance content writer. Pekerjaan ini takbutuh modal, hanya butuh kemampuan untuk mengkurasi suatu produk. Dan banyak lagi contoh praktis disekitar kita.

Apa yang dibutuhkan? Kemauan.

Seorang teman di kantor memiliki usaha sampingan yang saya nilai cukup sukses. Ia sendiri duduk sebagai asisten manajer pada salah satu departemen. Usianya masih muda. Tercatat ia kini sudah mempunyai 4 gerai penjualan ayam crispy (chicken). Ya, gerai chicken yang banyak dijumpai di pinggir-pinggir jalan atau di teras minimarket. Disetiap gerainya, ia memperkerjakan satu orang. Memanfaatkan kehadiran e-commerce, ia juga menjajakan dagangannya secara daring. Maka karena satu ruangan, saya sering mendengar bunyi notifikasi masuk. Itu adalah notifikasi bahwa ada pelanggan yang memesan ayam via aplikasi online.

Satu hal  pasti yang saya pelajari dari orang ini adalah ia tak banyak mikir. Takbutuh waktu lama untuknya mengambil keputusan. Sebelum sukses dengan penjualan gerai chicken, ia sudah banyak mencoba berbagai usaha lainnya. Ia pernah membuka toko baju-baju bayi. Lalu mendirikan PT (Perseroan Terbatas) guna memenuhi persyaratan membuka franchise jasa ekspedisi. Semuanya terhenti karena kurang menguntungkan. PT-nya juga sudah dijual tahun lalu.

Kalau sekilas melihat usaha teman tersebut kayaknya butuh modal gede ya? Tentu tidaklah. Kalau butuh modal besar saya tidak akan tulis di artikel ini. Ia juga berasal dari keluarga biasa saja. Untuk itulah saya menjadikannya sebagai salah satu inspirator usaha. 

Modal usahanya masih bisa dijangkau dengan gaji UMR. 4 gerai chicken yang ia miliki juga tidak ujug-ujug ia buka sekaligus. Mulai dari satu dan terus berekspansi hingga sekarang. Dari usahanya itu, dalam waktu dekat ia dan istrinya akan pergi umrah sekaligus wisata ke Cappadocia (it's my dream!)

Teman saya ini kemudian mengingatkan saya kepada sosok almarhum Bob Sadino. Dalam salah satu pesan yang pernah ia bagikan, ia mengungkapkan bahwa ketika akan memulai usaha kita perlu kurangi banyak berpikir, terutama hal-hal yang tidak perlu. Kebanyakan mikir akan membuat waktumu terbuang sia-sia. Mulailah tanpa harus banyak berpikir dan take action. 

Sesuai dengan kata-kata khas Bob Sadino bahwa kunci sukses pengusaha adalah menjadi "goblok". Orang pintar memiliki banyak pemikiran yang akhirnya membuat idenya mandek. Tetapi orang bodoh tidak akan lama untuk mengeksekusi gagasannya. Pintar dan bodoh hanyalah kiasan. Message-nya adalah gagasan dikepala musti bisa terealisasi, jangan berhenti menjadi sebatas ide.

Setiap usaha memang butuh pertimbangan-pertimbangan. Butuh kalkulasi yang matang. Tetapi terlalu banyak pertimbangan tak perlu akan membuat kita jalan ditempat. Usahanya tidak kunjung dimulai. Itu mungkin maksud dari kata-kata "waktumu terbuang sia-sia". Terlalu banyak ketakutan yang akhirnya membuat orang batal melangkah. Padahal ketakutan itu belum tentu terjadi. Situasi di lapangan mungkin tidak semenakutkan seperti yang dibayangkan.

Saat ini di kantor kami sudah banyak rekan-rekan yang memiliki sampingan dengan berjualan. Selain produk makanan, kebanyakan dari mereka takpunya produk sendiri. Hanya memasarkan produk. Bahasa marketingnya reseller. Ada yang menjual tissue tanpa merk, produk kecantikan, minuman kemasan homemade, kasur busa, jaket, hingga pulsa. Saya amat menghargai dan salut pada usaha sampingan kecil-kecilan seperti itu. Setidaknya mereka sudah memulai. Takada yang tahu bahwa mungkin dari yang kecil bisa menjadi ikan besar suatu saat nanti.

Who knows..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun