Teknologi memang terus berkembang. Tidak terkecuali teknologi alat komunikasi yang semakin lama sudah semakin modern. Gawai (handphone) saja cepat sekali bergonta-ganti model.Â
Model baru tumbuh menggantikan model lama dengan amat cepat. Coba cek gawai yang anda pegang saat ini, apakah masih ada dipasaran? Padahal mungkin anda baru membelinya setahun yang lalu.
Beberapa alat yang canggih dimasanya sekarang sudah tidak ada lagi. Pager misalnya, dulu orang tampak begitu keren membawa pager kemana-mana.Â
Mesin fax, walaupun masih ada tetapi sudah tidak banyak digunakan. Bagaimana dengan telepon kabel? Setali tiga uang nasibnya. Masih adakah rumah yang menggunakan telepon rumah?Â
Memang teknologi yang ada sekarang begitu canggih. Dulu mungkin tidak terbayangkan bakal ada teknologi secanggih saat ini.
Tetapi ada alat komunikasi jadul yang masih bertahan hingga kini. Apakah itu?
Ya, handie talkie yang sering disebut dengan singkatannya, HT. Alat ini tidak hanya masih eksis, tetapi bahkan banyak digunakan hingga kini.Â
Di pasaran, alat ini pun masih banyak dijual. Pertanda bahwa HT masih diminati. Tengoklah security atau pekerja-pekerja di proyek, mereka pasti akan menggunakan HT sebagai alat untuk berkomunikasi di lapangan.Â
Lalu para panitia event besar seperti konser atau pameran pun sering terlihat menggunakan HT untuk berkoordinasi. Kebetulan di tempat kerja saya juga masih menggunakan HT dalam pekerjaan sehari-hari untuk berkomunikasi di area perusahaan.
HT merupakan alat komunikasi dua arah tanpa kabel yang menggunakan frekuensi radio. Dua orang atau lebih bisa saling terhubung dengan menggunakan HT.
Sama dengan gawai, alat komunikasi ini menggunakan baterai yang dapat di-charge kembali. Untuk radius jangkauannya, HT bisa bervariasi. Antara 2 sampai 5 kilometer atau bisa lebih.Â
Komunikasinya memang terbatas. Artinya si pengirim dan penerima pesan tidak bisa berbicara pada saat yang bersamaan. Mereka dapat berbicara dengan saling bergantian.
Berbeda dengan media komunikasi lain seperti whatsapp, HT ini sepertinya banyak kekurangan ya, lalu kenapa HT masih banyak digunakan? Ini menariknya. Khususnya HT banyak digunakan untuk membantu dalam komunikasi di area pekerjaan.Â
Mari kita lihat 4 alasan berikut.
1. Orang lebih nyaman berbicara langsung daripada berkomunikasi lewat pesan teks
Berbicara langsung itu lebih enak dibanding melalui pesan teks. Lebih cepat.
Sebabnya terkadang kalau lewat WA tidak langsung dibaca. Selain itu lebih enak berbicara langsung dengan lawan bicara kita kan daripada lewat pesan teks?Â
Secara hubungan kekerabatan juga lebih hangat. Banyak kejadian dimana perpecahan itu timbul akibat komunikasi melalui teks yang rawan menimbulkan kesalahpahaman.
2. Bisa membentuk grup percakapan pembicaraan langsung
HT tidak terbatas digunakan hanya untuk 2 orang saja. Beberapa orang sekaligus bisa terlibat dalam pembicaraan. Jadi sekali komandan berbicara, semua anggota bisa mendengarkan. Koordinasi pun menjadi lebih mudah.
3. HT merupakan alat komunikasi yang prima
Penggunaan frekuensi radio membuat komunikasi lebih prima dibandingkan dengan gawai yang membutuhkan sinyal provider. Masalahnya sinyal provider itu bisa terjadi gangguan sewaktu-waktu.Â
Kemudian karena tidak memerlukan sinyal provider, maka tidak diperlukan paket data. Tidak ada alasan tidak bisa berkomunikasi karena paket datanya habis ya...
4. Di tempat-tempat terpencil dimana sinyal provider masih lemah, HT adalah solusi
Ini sudah pasti. Tidak semua area di Indonesia ini yang beruntung bisa menikmati sinyal provider yang prima. Oleh karena itulah mengapa pekerja proyek-proyek itu (misalnya proyek infrastruktur dan pertambangan) sering menggunakan alat komunikasi HT.
Jadi 4 alasan diatas cukup menjawab mengapa ditengah kemajuan teknologi alat komunikasi, HT tetap tidak lekang digerus waktu. HT tetap memiliki peranan tersendiri yang tidak dapat digantikan oleh media lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H